backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

3 Fakta Penting Seputar Isu Cacing di Sarden Kalengan yang Wajib Anda Tahu

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Irene Anindyaputri · Tanggal diperbarui 15/07/2021

    3 Fakta Penting Seputar Isu Cacing di Sarden Kalengan yang Wajib Anda Tahu

    Akhir-akhir ini masyarakat digemparkan dengan isu adanya cacing di sarden kalengan. Hal ini tentu merugikan banyak pihak, mengingat sarden adalah ikan yang kaya gizi dan bermanfaat untuk kesehatan. Akan tetapi, memangnya betul ada cacing di sarden kalengan? Apakah cacing ini bahaya bagi tubuh? Sarden kalengan apa saja yang mengandung cacing? Tenang, Anda bisa simak semua fakta-faktanya berikut ini.

    1. Tidak ada cacing di sarden kalengan, melainkan di beberapa produk ikan makarel kalengan

    Seperti dijelaskan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM), sebenarnya tidak ditemukan cacing di produk ikan sarden kalengan. Produk yang ada cacingnya ternyata adalah tiga merek ikan makarel kalengan. Tiga merek ikan makarel yang mengandung cacing ini adalah Farmerjack, IO, dan HOKI. Ketiga produk ini telah ditarik dari peredaran karena tidak layak konsumsi.

    2. Cacing di ikan makarel kalengan ini sudah mati

    Hasil analisis dan temuan Badan POM menyatakan bahwa cacing pada produk-produk ikan makarel kalengan tersebut sudah mati, bukan cacing hidup.

    Cacing yang ditemukan adalah jenis cacing parasit Anisakis sp. Dalam jurnal Clinical Microbiology Reviews, dikatakan bahwa cacing ini memang banyak ditemukan pada ikan laut, termasuk ikan makarel yang dikemas dalam kaleng. Jika dikonsumsi oleh manusia meski dalam keadaan sudah mati, cacing ini bisa menimbulkan masalah kesehatan.

    3. Apa akibatnya kalau terlanjur makan cacing di ikan kalengan?

    Dilansir dari jurnal Foodborne Pathogens and Disease tahun 2010, ada dua hal yang mungkin terjadi bila Anda mengonsumsi cacing di sarden atau makarel kalengan, baik cacing mati maupun hidup. Yang pertama adalah gangguan pencernaan, dengan gejala mual, muntah, dan diare. Akan tetapi, beberapa orang yang makan cacing dari ikan laut mungkin saja tidak merasakan gejala pencernaan apa pun.

    Hal kedua yang mungkin terjadi adalah reaksi alergi terhadap cacing Anisakis. Kemungkinan munculnya reaksi ini juga telah diperingatkan oleh Badan POM, sehingga akhirnya produk-produk tersebut ditarik dari pasaran.

    Cacing di sarden atau makarel ini berpotensi menyebabkan reaksi alergi karena mengandung zat kimia tertentu sejenis protein yang memang tidak ramah bagi manusia. Akibatnya, ketika dimakan sistem kekebalan tubuh (imun) Anda akan menganggapnya sebagai serangan zat asing yang berbahaya bagi tubuh. Reaksi alergi yang terjadi bisa bersifat ringan hingga serius.

    Gejala-gejala reaksi alergi ringan terhadap cacing ini antara lain hidung berair, kulit badan dan area di sekitar mulut gatal-gatal, serta mata gatal dan berair. Sedangkan reaksi alergi serius yang mungkin terjadi yaitu syok anafilaktik. Syok anafilaktik ditandai dengan kesulitan bernapas dan tekanan darah menurun drastis. Jika tidak mendapat penanganan darurat, kondisi ini bisa menyebabkan kematian.

    Bila Anda baru saja mengonsumsi ikan makarel kalengan dan mengalami gejala-gejala di atas, segera cari bantuan medis.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Irene Anindyaputri · Tanggal diperbarui 15/07/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan