backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

6

Tanya Dokter
Simpan

7 Komplikasi Asam Urat yang Berbahaya untuk Kesehatan dan Perlu Diwaspadai

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 09/11/2020

    7 Komplikasi Asam Urat yang Berbahaya untuk Kesehatan dan Perlu Diwaspadai

    Asam urat adalah bentuk penyakit arthritis yang umum terjadi pada orang dewasa. Penyakit ini tidak hanya menimbulkan gejala asam urat yang menyakitkan, tetapi juga dapat berujung pada komplikasi yang bahaya bagi tubuh bila tidak segera diobati. Lantas, apa saja komplikasi akibat penyakit asam urat tersebut?

    Berbagai komplikasi asam urat

    Penyakit asam urat terjadi karena kadar asam urat (uric acid) yang terlalu tinggi di dalam tubuh. Kondisi ini menyebabkan terbentuknya kristal asam urat di persendian, sehingga menimbulkan gejala yang mengganggu aktivitas penderitanya.

    Kadar uric acid perlu dikontrol dengan menghindari berbagai pantangan asam urat dan mengonsumsi obat asam urat yang diberikan dokter. Tidak lupa untuk rutin cek asam urat guna membantu mengontrol kadar uric acid tersebut. Jika tidak terkontrol, gejala akan terus menerus kambuh dan komplikasi akibat asam urat yang tinggi bisa terjadi.

    Berikut ini beberapa komplikasi yang dapat terjadi bila asam urat Anda tidak segera diobati:

    1. Tophi sebagai komplikasi asam urat

    Tophi adalah kumpulan kristal urat yang menumpuk di bawah permukaan kulit dan membentuk gumpalan atau benjolan. Benjolan ini umumnya berbentuk kecil, keras, dan terkadang ada bagian berwarna putih yang merupakan tumpukan dari kristal urat tersebut.

    Gumpalan tophi biasanya muncul di sekitar tangan, kaki, pergelangan tangan dan kaki, jari, lutut, hingga telinga. Benjolan ini umumnya tidak sakit, tetapi bisa mengganggu aktivitas harian Anda. Terkadang, tophi menjadi meradang, rusak, dan mengeluarkan cairan seperti nanah.

    Tophi umumnya terjadi bila Anda memiliki penyakit asam urat kronis atau yang telah berlangsung lama dan tidak terkontrol dengan baik. Dilansir dari Creaky Joints, kondisi ini terjadi pada sepertiga orang yang menderita asam urat.

    Bila dibiarkan, tophi bisa terus membesar, kemudian mengikis sendi dan kulit serta jaringan di sekitarnya, sehingga menyebabkan kerusakan pada sendi. Bahkan, tidak jarang, tophi perlu diangkat dengan prosedur operasi bila sudah terlalu besar atau menjadi infeksi.

    2. Deformitas sendi

    gejala radang sendi

    Seiring dengan berkembangnya asam urat, Anda mungkin akan melihat adanya perubahan pada bentuk persendian. Komplikasi akibat asam urat ini disebut juga dengan deformitas sendi.

    Deformitas sendi bisa terjadi karena peradangan kronis yang menyebabkan serangan asam urat secara terus menerus serta terbentuknya tophi di sekitar persendian. Lama kelamaan, kondisi ini bisa menyebabkan kerusakan sendi permanen, kelainan bentuk, dan kekakuan pada sendi.

    Pada kondisi yang parah, deformitas sendi mungkin perlu prosedur pembedahan untuk memperbaiki atau mengganti sendi yang telah rusak.

    3. Batu ginjal sebagai komplikasi asam urat

    Batu ginjal adalah salah satu komplikasi akibat asam urat tinggi yang paling umum. Kondisi ini terjadi pada satu dari lima orang dengan penyakit asam urat.

    Komplikasi ini terjadi bila kristal urat terbentuk di saluran kemih, yang kemudian menumpuk dan membentuk batu ginjal. Pada kondisi ini, Anda akan merasakan gejala yang tak biasa, seperti nyeri di bagian samping, belakang, dan bawah tulang rusuk, urine mengandung darah, dan sebagainya.

    4. Penyakit ginjal dan gagal ginjal

    Batu ginjal yang terbuat dari kristal urat dapat menumpuk di ginjal, yang kemudian menyebabkan kerusakan ginjal dan terbentuknya bekas luka. Seiring berjalannya waktu, kerusakan ginjal ini akan menyebabkan penyakit ginjal, terutama bila kadar asam urat Anda tidak terkontrol.

    Bila semakin parah, ginjal Anda menjadi tidak berfungsi dengan baik, sehingga menimbulkan gagal ginjal.

    Penyakit ginjal dan asam urat memang sangat berkaitan. Tidak hanya sebagai komplikasi, penyakit ginjal kronis juga bisa menjadi salah satu penyebab asam urat tinggi. Pasalnya, ginjal yang rusak tidak dapat mengeluarkan berbagai produk limbah, termasuk asam urat, melalui urine dari dalam tubuh, dan hal ini berakibat pada penumpukan asam urat di dalam tubuh.

    5. Penyakit jantung

    penyakit jantung sakit jantung

    Seseorang dengan penyakit asam urat umumnya memiliki masalah pada jantung. Pasalnya, penyakit asam urat dapat menyebabkan peradangan pada sendi dan bagian lainnya dari tubuh. Adapun peradangan merupakan salah satu faktor risiko penyakit jantung.

    Oleh karena itu, selain mengonsumsi makanan untuk asam urat, penderita penyakit ini pun perlu menerapkan pola makan dan gaya hidup sehat untuk meningkatkan kesehatan jantung. Dokter pun mungkin merekomendasikan Anda menjalani skrining jantung secara rutin untuk mendeteksi adanya komplikasi asam urat tersebut yang bahaya bagi tubuh Anda.

    6. Gangguan tidur sebagai komplikasi asam urat

    Serangan asam urat memang sering terjadi pada malam atau dini hari saat Anda tertidur. Kondisi ini tentu membuat Anda terbangun serta sulit untuk kembali tidur dan mendapatkan tidur yang nyenyak.

    Adapun kurang tidur dapat menyebabkan stres, perubahan suasana hati, kelelahan, atau bahkan masalah kesehatan lainnya. Selain itu, keseharian Anda pada keesokan harinya pun akan terganggu. Konsultasikan dengan dokter untuk mengatasi masalah tersebut bila Anda mengalaminya.

    7. Kesehatan mental

    Memiliki penyakit asam urat kronis dapat mengganggu aktivitas Anda. Anda akan merasakan serangan asam urat berkali kali yang umumnya akan memengaruhi kemampuan Anda dalam berjalan, bekerja, bepergian, dan menyelesaikan tugas sehari-hari.

    Kondisi ini terkadang bisa membuat Anda stres, cemas, serta depresi, sehingga berdampak pada kesehatan psikologis dan emosional. Bila Anda mengalaminya, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mengatasi permasalahan tersebut.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 09/11/2020

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan