backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Kenali Gejala dan Tanda Sirosis, Radang Hati Kronis yang Berbahaya

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh Karinta Ariani Setiaputri · Tanggal diperbarui 28/09/2020

    Kenali Gejala dan Tanda Sirosis, Radang Hati Kronis yang Berbahaya

    Sirosis adalah tahap akhir dari radang hati yang sudah lama terjadi. Terlalu banyak minum minuman beralkohol diyakini sebagai penyebab utama sirosis hati. Namun, terjadinya pembesaran pada hati, perlemakan hati non-akohol, hepatitis A, serta hepatitis C adalah beberapa hal lain yang juga mengakibatkan sirosis hati. Agar semakin paham, mari kupas lebih lanjut mengenai gejala sirosis hati lewat ulasan berikut ini.

    Apa saja gejala sirosis hati?

    Sirosis hati biasanya tidak menimbulkan tanda dan gejala apa pun di awal. Ketika kerusakan hati sudah semakin parah, barulah gejala sirosis hati muncul satu per satu sebagai pertanda telah melemahnya kemampuan hati untuk melakukan fungsinya.

    Hati mulai tidak bisa lagi menyaring zat yang tidak dibutuhkan oleh darah, menghasilkan protein baru, membuang racun, hingga membantu penyerapan lemak dan vitamin larut lemak.

    Dalam tahap ini, tubuh akan menunjukan beberapa gejala sirosis hati seperti:

    • Nafsu makan menurun
    • Kelelahan parah
    • Susah tidur (insomnia)
    • Mual
    • Berat badan menurun
    • Kulit gatal
    • Mudah mengalami memar dan berdarah pada tubuh
    • Pembuluh darah arteri di bawah kulit menyerupai bentuk laba-laba
    • Kemerahan pada telapak tangan
    • Sakit atau nyeri di area hati

    Gejala sirosis hati bisa berkembang semakin parah, yang ditandai dengan munculnya beberapa hal berikut ini:

    • Penumpukan cairan pada perut (asites)
    • Penumpukan cairan di pergelangan tangan, tangan, kaki, dan pergelangan kaki (edema)
    • Sulit berpikir dengan jelas
    • Wanita tidak mengalami menstruasi, padahal belum saatnya menopause
    • Pria kehilangan gairah seks, pertumbuhan jaringan payudara yang abnormal (ginekomastia), dan atrofi testis
    • Rambut rontok
    • Lebih mudah mengalami memar
    • Beberapa bagian tubuh, seperti kulit, lidah, dan mata berwarna kuning (penyakit kuning)
    • Kram otot
    • Mimisan
    • Sesak napas
    • Feses menghitam dan kering
    • Urin berwarna gelap
    • Muntah darah
    • Kesulitan berjalan
    • Detak jantung lebih cepat

    fungsi hati adalah fungsi hati manusia, fungsi hati adalah

    Bagaimana penanganan yang tepat untuk sirosis hati?

    Pengobatan yang dilakukan untuk menangani sirosis hati bisa berbeda-beda, tergantung pada penyebab dan keparahan penyakit. Meski begitu, tujuan utamanya tetap untuk memperlambat kerusakan jaringan pada hati, sekaligus mencegah dan mengobati gejala sirosis hati agar tidak semakin memburuk.

    Berikut ini merupakan beberapa perawatan yang biasanya dilakukan:

    • Berhenti minum alkohol dan melakukan perawatan rutin jika sudah ketergantungan alkohol.
    • Menurunkan berat badan dan mengontrol kadar gula darah bagi pengidap perlemakan hati non-alkohol.
    • Minum obat yang diresepkan oleh dokter sesuai kondisi tubuh. Entah untuk mengobati hepatitis, atau mengendalikan gejala sirosis hati. Rutin minum obat-obat bisa membantu memperlambat perkembangan sirosis hati.

    Hindari minum obat-obatan tanpa meminta persetujuan dokter terlebih dahulu. Jika semua perawatan yang telah diupayakan gagal, pilihan terakhir yang mungkin ditempuh adalah dengan melakukan transplantasi hati.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Yusra Firdaus


    Ditulis oleh Karinta Ariani Setiaputri · Tanggal diperbarui 28/09/2020

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan