Pada umumnya, gejala demam akibat chikungunya berlangsung tanpa pola yang khas. Hal ini berarti demam bisa tinggi sewaktu-waktu, kemudian menurun setelahnya.
Sementara itu, fase demam berdarah dengue umumnya membentuk suatu pola seperti berikut.
- Fase demam: demam tinggi lebih dari 40°C yang muncul segera setelah virus mulai menginfeksi.
- Fase kritis: demam turun drastis hingga suhu tubuh normal (sekitar 37°C) dan dibarengi dengan penurunan trombosit secara drastis.
- Fase pemulihan: demam kembali muncul dan trombosit perlahan naik ke tingkat normal.
2. Nyeri akibat chikungunya lebih berat dari DBD
Chikungunya akan menimbulkan nyeri hebat pada otot, tulang, dan persendian. Apabila tidak segera diobati, nyeri ini bisa meluas sampai membuat pengidapnya merasa seperti mengalami kelumpuhan dan kesulitan menggerakkan anggota tubuh.
Sementara pada DBD, pasien merasakan nyeri sendi, otot, dan tulang sejak demam muncul. Rasa nyeri ini masih terbilang lebih ringan bila dibandingkan dengan nyeri pada chikungunya.
3. Bintik merah pada DBD tidak hilang jika ditekan
Kondisi kulit pengidap demam berdarah dengue umumnya dipenuhi oleh bintik-bintik merah akibat perdarahan yang tidak akan pudar atau hilang bila Anda menekannya.
Adapun beda chikungunya dan DBD yakni gejala bintik merah khas chikungunya umumnya mirip dengan campak dan akan menghilang saat ditekan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar