backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

4

Tanya Dokter
Simpan

Hati-Hati, Ini Bahaya Pijat Perut kalau Bukan dengan Ahlinya

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None


Ditulis oleh Dwi Ratih Ramadhany · Tanggal diperbarui 07/09/2022

    Hati-Hati, Ini Bahaya Pijat Perut kalau Bukan dengan Ahlinya

    Pijat perut dikenal sebagai salah satu terapi relaksasi untuk memanjakan tubuh. Pijatan pada perut bahkan bisa meredakan sakit perut. Di balik khasiatnya, tahukah Anda ada bahaya dari pijat perut?

    Bahaya pijat perut untuk kesehatan

    Sebagaimana pijat tradisional lainnya, pijat perut memang dapat melenturkan otot-otot kaku di area sekitar perut.

    Terapi pijat tak hanya bermanfaat untuk kesehatan fisik, tapi untuk kesehatan mental.

    Terlebih bila terapi komplementer (terapi di luar standar medis) ini dipadukan dengan lulur tradisional yang memberikan efek menenangkan dan bermanfaat untuk kesehatan kulit.

    Namun, pijat perut bisa berbahaya bila dilakukan asal-asalan di rumah atau di tempat praktik pijat nonprofesional.

    Alih-alih merasa lebih sehat, Anda justru berisiko mengalami beberapa bahaya berikut akibat teknik pijat perut yang asal-asalan. 

    1. Bekas pijat terasa sakit

    bahaya pijat perut; risiko pijat perut

    Bahaya pijat perut yang pertama adalah rasa tidak nyaman yang membekas setelah perut Anda diurut.

    Jenis pijat apa pun biasanya melibatkan berbagai tekanan, baik pijatan lembut maupun kuat. Teknik pijat ini bertujuan untuk mengobati gangguan pada organ di perut atau jaringan otot. 

    Tapi tak jarang dari kita justru merasakan badan ngilu dan nyeri sehari setelah dipijat. 

    Dalam dunia medis, ini dikenal sebagai post-massage soreness and malaise (PMSM). Kondisi ini ditandai dengan memar dan cedera pada otot-otot perut.

    Jika pijatan dirasa menyakitkan, segera beritahu terapis Anda agar menyesuaikan tekanan pijat dengan batas toleransi tubuh Anda.

    2. Masalah pencernaan

    Banyak orang yang percaya bahwa pijat perut dapat mengatasi sembelit dan membantu meningkatkan aliran darah ke seluruh sistem pencernaan.

    Pijat perut digemari karena dapat menjadi cara alternatif untuk mengatasi masalah pencernaan, tanpa perlu mengonsumsi obat sakit perut alami maupun medis.

    Sebuah penelitian dalam jurnal Gastroenterology Nursing (2016) memuat bukti efektivitas pijat perut untuk konstipasi. Penelitian ini dilakukan selama 2 tahun dengan melibatkan 30 pasien di Istanbul.

    Hasilnya, sistem pencernaan pasien tersebut lebih lancar sehingga secara tak langsung dapat menghilangkan racun dari tubuh.

    Namun, tekanan pijat perut yang berlebihan justru dapat menimbulkan efek sebaliknya.

    Bahaya dari pijat perut yang terlalu kuat meliputi perut kembung, kram perut, sakit perut, mual, diare, dan maag.

    3. Membahayakan organ vital

    Badan ngilu setelah dipijat hanyalah dampak ringan dari pijat perut tradisional yang seringnya tidak terhindari.

    Namun untuk beberapa orang yang lebih rentan, bahaya pijat perut bisa memengaruhi organ vital di bagian perut.

    Seorang terapis pijat profesional bisa mengenali keberadaan usus yang terasa seperti sosis berongga. Ia bisa membedakan mana usus dan mana otot-otot perut lainnya.

    Tekanan besar dari pijat perut dapat menyebabkan usus tersumbat sehingga makanan tidak bisa melewati sistem pencernaan dengan lancar.

    Ini dapat menyebabkan dinding usus berlubang (perforasi) dan infeksi yang membutuhkan tindakan pembedahan sesegera mungkin.

    Teknik pijat yang salah bisa juga menyebabkan peritonitis (radang lapisan dalam perut) dan rhabdomyolysis (kerusakan otot).

    4. Meningkatkan risiko masalah kesehatan pada bayi

    manfaat pijat perut

    Dengan teknik pijat bayi yang benar dan dilakukan oleh terapis bersertifikat resmi, pijat perut bayi dapat membantu meredakan gejala kolik dan sembelit.

    Namun, mengutip dari British Journal of Midwifery, kulit bayi yang berusia di bawah 12 bulan masih cenderung lebih rentan dan lebih tipis daripada kulit orang dewasa.

    Kondisi ini mengakibatkan kulit bayi lebih sensitif sehingga sangat tidak dianjurkan untuk menerima tekanan pijat yang tidak dikhususkan untuk bayi.

    Terlebih, organ tubuh bayi masih belum sempurna dan terus berkembang. Ini membuat bayi lebih rentan terhadap risiko masalah kesehatan.

    Sebaiknya pijat bayi dilakukan oleh terapis profesional untuk mencegah risiko bahaya pijat perut bayi.

    5. Menyebabkan keguguran dan komplikasi kehamilan

    Terapi pijat selama kehamilan telah terbukti memberikan banyak manfaat, termasuk tubuh jadi lebih segar dan meningkatkan kualitas tidur. 

    Namun, teknik dan pijatan pada bagian perut tertentu dapat menyebabkan kontraksi persalinan prematur, keguguran, dan naiknya tekanan darah.

    Selain itu, risiko bahaya pijat perut bagi ibu hamil dapat meningkat di trimester pertama, termasuk saat ibu memiliki riwayat komplikasi seperti pre-eklamsia.

    Sebaiknya, pilihlah terapis pijat prenatal yang memiliki sertifikasi khusus dan menerima pendidikan lanjutan dalam teknik yang aman untuk ibu hamil.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Andreas Wilson Setiawan

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Dwi Ratih Ramadhany · Tanggal diperbarui 07/09/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan