backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Benarkah Memakai Deodoran Setiap Hari Bisa Menyebabkan Pria Impoten?

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Widya Citra Andini · Tanggal diperbarui 01/03/2021

    Benarkah Memakai Deodoran Setiap Hari Bisa Menyebabkan Pria Impoten?

    Hampir sebagian besar orang menggunakan deodoran sebelum memulai hari mereka. Sayangnya, ada banyak rumor yang beredar seputar bahaya deodoran. Selain (katanya) menyebabkan kanker payudara, memakai deodoran setiap hari juga dipercaya bisa mengakibatkan impotensi. Benarkah begitu?

    Bahaya deodoran dipakai setiap hari dapat meningkatkan risiko pria impotensi?

    Dugaan bahaya deodran ini ini berangkat dari kandungan phtalate dan triklosan di dalamnya. Triklosan adalah agen antibakteri yang bisa membunuh bakteri penyebab bau badan. Sementara itu, phtalate adalah agen perekat yang membantu produk bisa tetap menempel pada kulit Anda. Phthalate juga mampu membuat aroma deodoran bertahan lama. Kedua zat aktif ini telah lama dikaitkan dengan gangguan keseimbangan hormon yang berefek negatif pada sistem reproduksi pria.

    Jika menumpuk terlalu banyak dalam tubuh, phtalate dan triclosan akan terperangkap dalam sel dan darah sehingga mengganggu sistem endokrin yang bertanggung jawab untuk menjaga keseimbangan hormon dalam tubuh. Beberapa jenis hormon yang terganggu karena adanya dua kandungan ini dalam tubuh antara lain hormon tiroid dan testosteron.

    Penelitian pada hewan menunjukkan bahwa hormon tiroid yang rendah dapat menyebabkan kadar testosteron rendah, hormon yang penting untuk fungsi reproduksi dan kesuburan pria. Hipotiroidisme juga bisa dikaitkan dengan rendahnya libido atau impotensi. Beberapa penelitian kecil kemudian menunjukkan bahwa hipotiroidisme dapat memengaruhi produksi dan proses pematangan sperma. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa masalah kesuburan pria juga terkait dengan hipertiroidisme (tiroid terlalu aktif). Ini menunjukkan bahwa sistem endokrin harus berfungsi baik untuk menjaga keseimbangan hormon tubuh.

    Selain itu, Heather Patisaul, Ph.D., profesor ilmu biologi di North Carolina State University menyatakan bahwa phthalates dalam deodoran juga diduga memiliki efek negatif pada perkembangan saraf. Pada pria, gangguan saraf bisa tercermin pada kerja sistem reproduksinya yang menghambat aktivitas testosteron. Kekurangan testosteron dapat menyebabkan pria kurang berstamina, mengalami impotensi (disfungsi ereksi), hingga penurunan massa otot.

    Namun yang perlu dipahami, sampai saat ini penelitian masih dilakukan pada hewan lab. Tetap diperlukan penelitian lebih lanjut secara mendalam untuk benar-benar memastikan apakah deodoran bisa menjadi penyebab tunggal dari masalah pada sistem reproduksi pria.

    Memakai deodoran setiap hari malah tambah bikin bau badan

    Meski kecurigaan bahaya deodoran sebagai penyebab ipotensi belum benar-benar terbukti, menggunakan deodoran setiap hari nyatanya juga tidak baik.

    Penelitian milik Anne Steinemann, Ph.D., profesor teknik sipil di University of Melbourne di Australia, menyebutkan bahwa ada berbagai risiko kesehatan yang bisa diakibatkan oleh zat pewangi pada produk pengharum tubuh tersebut, seperti masalah pada pernapasan, serangan asma, sakit kepala, migrain, ruam, mual, dan berbagai masalah fisik lainnya.

    Sebuah penelitian lain yang diterbitkan di tahun 2014 menemukan bahwa deodoran ataupun antiperspirant memiliki tingkat actinobacteria yang lebih tinggi, yaitu salah satu bakteri yang menyebabkan ketiak berbau tidak sedap. Beberapa orang yang dijadikan subjek penelitian menyatakan bahwa penggunaan deodoran atau antiperspirant dalam jangka panjang justru dapat membuat bau ketiak lebih terasa tidak sedap ketimbang saat tidak memakai deodoran. Hal ini kemungkinan besar dipicu oleh kandungan alumunium dalam deodoran yang bekerja menyumbat kelenjar keringat sehingga memerangkap bakteri di dalamnya.

    Bagaimana meminimalisir risiko dari bahaya deodoran?

    Untuk menekan risiko bahaya deodoran atau mencegahnya sama sekali, Anda perlu membatasi frekuensi penggunaannya dan ganti produk deodoran berpewangi Anda dengan yang tidak mengandung parfum. Jika Anda tidak merasa percaya diri untuk keluar rumah tanpa memakai deodoran dulu, Anda bisa menyiasatinya dengan menggunakan deodoran berbahan alami.

    Selain itu, biasakan untuk melihat label kemasan sebelum Anda membelinya. Walaupun tidak semua produk secara transparan mencantumkan keseluruhan komposisi penyusunnya, tetapi setelah mengetahui daftar zat berbahaya yang ada dalam deodoran, hindari membeli produk yang mengandung bahan-bahan berbahaya untuk meminimalisir efek samping bahaya deodoran pada kesehatan Anda.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Widya Citra Andini · Tanggal diperbarui 01/03/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan