Kebiasaan minum alkohol yang ekstrem juga bisa membuat seseorang mengalami psikosis, sebuah penyakit mental kronis di mana penderitanya tidak bisa membedakan antara halusinasi dan kenyataan.
Orang-orang yang mengalami psikosis kerap merasa yakin bahwa mereka sedang berada pada situasi yang berbahaya. Biasanya hal ini terjadi bila pecandu tiba-tiba berhenti minum alkohol.
9. Potensi kanker
Menurut National Cancer Institute, konsumsi alkohol dalam jumlah tinggi dan jangka waktu lama berisiko menyebabkan beberapa jenis kanker seperti kanker kepala dan leher, termasuk kanker rongga mulut, faring dan laring, serta kanker esofagus, khususnya karsinoma sel skuamosa esofagus.
Orang-orang yang kekurangan enzim yang dapat membantu metabolisme alkohol diketahui secara substansial meningkatkan risiko karsinoma sel skuamosa esofagus jika mereka mengonsumsi alkohol.
Risiko kanker lain yakni kanker hati, kanker kolorektal, dan kanker payudara. Sejumlah penelitian secara konsisten menemukan peningkatan risiko kanker payudara pada wanita dengan peningkatan asupan alkohol.
Wanita yang mengonsumsi sekitar alkohol setiap harinya memiliki kemungkinan 5-9% lebih tinggi terkena kanker payudara dibandingkan wanita yang tidak minum sama sekali.
10. Gangguan kehamilan dan persalinan
Ibu hamil yang mengonsumsi alkohol beresiko membuat janin mengalami Fetal Alcohol Spectrum Disorder (FASD) atau Fetal alcohol syndrome (FAS).
Kondisi tersebut merupakan gangguan pada pembatasan pertumbuhan janin, gangguan dari system saraf pusat, dan kelainan bentuk wajah. Tidak sedikit juga yang mengalami bayi lahir cacat serta gangguan intelegensia pada bayi seperti aspek bahasa dan lainnya akibat konsumsi alkohol selama hamil.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar