backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

3

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Apa Sebenarnya Penyakit Panas Dalam? Simak Penjelasannya

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Fidhia Kemala · Tanggal diperbarui 03/01/2023

Apa Sebenarnya Penyakit Panas Dalam? Simak Penjelasannya

Nyeri tenggorokan, sakit saat menelan, sariawan, bibir pecah-pecah mungkin sering Anda anggap sebagai “penyakit” panas dalam. Istilah ini sering digunakan untuk menggambarkan kondisi tersebut. Padahal, kondisi ini merupakan tanda dari beragam penyakit yang memengaruhi tenggorokan. 

Apa itu panas dalam?

Panas dalam adalah istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan berbagai keluhan yang dialami secara bersamaan, seperti sariawan, bibir pecah-pecah, dan sakit tenggorokan

Namun, apakah istilah ini ada di dunia medis? Dunia medis sebenarnya tidak mengenal istilah panas dalam.

Hanya saja, banyak orang telanjur menganggap serangkaian gejala yang timbul ini sebagai sebuah penyakit tersendiri.

Faktanya, panas dalam bukanlah penyakit, melainkan kumpulan gejala dari berbagai penyakit. Istilah ini berasal dari konsep pengobatan tradisional Tiongkok yang memiliki filosofi yin (dingin) dan yang (panas).

Istilah ini telah digunakan sejak 2.000 tahun lalu untuk menjelaskan sensasi panas dan dingin yang dirasakan di dalam tubuh akibat konsumsi makanan tertentu secara berlebihan yang menyebabkan sakit tenggorokan, sariawan, dan lain-lain.

Gejala-gejala yang disebut sebagai “panas dalam” biasanya muncul setelah terlalu banyak makan gorengan, minum minuman dingin, atau kelelahan.

Sementara itu, kondisi kelelahan memang ditandai dengan rasa panas di dalam tubuh.

Sensasi panas yang dirasakan setelah mengonsumsi makanan atau minuman yang terlalu panas dan dingin belum memiliki penjelasan ilmiah.

Akan tetapi, memang benar, berbagai gejala yang dirasakan, seperti sakit tenggorokan, dapat diperparah akibat mengonsumsi makanan panas atau tinggi lemak dan kalori.

Berbagai gejala yang dialami saat panas dalam

gejala panas dalam

Setiap orang bisa memiliki pemahaman yang berbeda-beda tentang kondisi yang satu ini karena gejalanya yang juga berbeda, tergantung pada masing-masing penyebabnya.

Oleh karena itu, gejala yang muncul dan dirasakan juga bisa beragam untuk setiap orang. 

Di bawah ini beberapa ciri-ciri atau gejala panas dalam yang sering dikeluhkan.

  • Sariawan.
  • Bibir kering dan pecah-pecah.
  • Sakit gigi.
  • Badan pegal-pegal.
  • Sakit tenggorokan, terasa kering atau panas.
  • Tenggorokan sakit saat menelan.
  • Diare.
  • Badan terasa mengeluarkan panas.
  • Sensasi terbakar di dada.

Kapan harus ke dokter?

Panas dalam merupakan kumpulan gejala yang bisa disebabkan oleh berbagai penyakit.

Keluhan utamanya seperti sakit tenggorokan, sariawan, dan mengeluarkan sensasi panas dan dingin di dalam tubuh. Kondisi ini bisa diatasi dengan pengobatan panas dalam di rumah.

Namun, apabila gejala yang Anda alami terjadi berulang kali, terlalu lama atau hingga lebih dari 10 hari, dan obat-obatan biasa tidak cukup manjur, segera periksakan diri ke dokter.

Dokter akan mencari tahu penyebab utamanya dan memberikan pengobatan yang sesuai.

Apa saja penyebab panas dalam?

Dari sisi medis, gejala-gejala yang muncul bisa berkaitan dengan berbagai penyakit di dalam tubuh yang menyebabkan peradangan, mulai dari infeksi di tenggorokan hingga naiknya asam lambung.

Berikut beberapa penyakit yang bisa menjadi penyebab munculnya gejala kondisi ini.

1. Iritasi di saluran napas dan mulut

Iritasi bisa menimbulkan rasa sakit, tidak nyaman, dan panas di tenggorokan.

Kondisi ini bisa disebabkan oleh paparan polusi, asap rokok, dan konsumsi makanan atau minuman yang terlalu panas, asam, atau tinggi lemak dan kalori.

Selain itu, konsumsi makanan tersebut juga bisa menyebabkan iritasi yang memunculkan sariawan di mulut dan tenggorokan. Kondisi ini termasuk dari gejala yang sering dikeluhkan.

2. Radang tenggorokan

Radang tenggorokan atau faringitis merupakan peradangan yang biasanya disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri.

Selain infeksi, American Academy of Otolaryngology menyebutkan bahwa radang tenggorokan juga bisa dipicu oleh alergi.

Kondisi ini bisa menjadi penyebab gejala panas dalam, seperti tenggorokan yang terasa kering atau panas.

Namun, radang tenggorokan seringnya juga disertai dengan gejala flu seperti demam, batuk, kelelahan, dan sakit kepala.

3. Kenaikan asam lambung

Keluhan kondisi ini seperti nyeri pada perut bagian atas dan rasa terbakar di dekat dada berkaitan dengan kondisi naiknya asam lambung.

Gangguan asam lambung ini biasanya juga disertai rasa mengganjal di tenggorokan sekaligus panas. Hal ini diakibatkan oleh asam lambung yang naik hingga mengiritasi tenggorokan.

4. Gangguan pencernaan

Masalah di saluran pencernaan, seperti lambung dan usus, dapat menyebabkan peradangan yang menimbulkan nyeri perut, diare, mual, muntah, ataupun rasa panas yang tidak nyaman di dalam tubuh.

Gejala tersebut serupa dengan keluhan saat mengalami panas dalam. Penyebab kondisi ini bisa meliputi berbagai hal, seperti infeksi bakteri atau virus dan iritasi akibat makanan panas dan tinggi lemak.

Bagaimana cara mendiagnosis kondisi ini?

Pemeriksaan tenggorokan laringoskopi

Untuk memeriksa kondisi ini, dokter akan melihat gejala-gejala yang dialami dan riwayat kesehatan pasien secara keseluruhan.

Bila diperlukan, dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik untuk memastikan penyebabnya. Pemeriksaan ini bisa meliputi berikut ini.

  • Melihat tenggorokan, telinga, dan saluran hidung secara langsung dengan bantuan senter.
  • Meraba bagian leher secara perlahan untuk mendeteksi adanya pembengkakan kelenjar getah bening.
  • Mendengarkan detak jantung dengan bantuan stetoskop.

Apa saja pengobatan untuk mengatasi panas dalam?

Cara yang paling cepat dan tepat untuk mengobati kondisi ini, yaitu dengan menemukan penyebab dari berbagai keluhan yang dialami.

Dengan mengatasi penyebabnya, gejala-gejala yang disebut sebagai panas dalam ini pun bisa disembuhkan.

Namun, melansir dari American Osteopathic Association, ada beberapa penanganan mandiri di rumah atau obat panas dalam alami yang bisa dilakukan untuk meredakan gejala yang dialami, di antaranya sebagai berikut.

  • Berkumur setidaknya satu kali setiap jam dengan air garam untuk meredakan pembengkakan dan rasa tidak nyaman.
  • Minum banyak air hangat, misal air teh atau kuah sop, agar mengurangi lendir sinus untuk melegakan tenggorokan dan hidung tersumbat.
  • Berhenti merokok dan hindari asap rokok.
  • Minum obat sesuai gejala, seperti pelega tenggorokan, dekongestan, acetaminophen, atau obat anti-inflamasi, seperti ibuprofen.

Bagaimana cara mencegah panas dalam?

Berbagai penyakit penyebab panas dalam untungnya bisa dicegah.

Cara utama mencegahnya adalah dengan menerapkan pola hidup sehat. Anda bisa memulainya dengan mengatur asupan makanan dan berolahraga secara teratur.

Ikutilah cara-cara berikut ini untuk pencegahannya.

1. Perhatikan jam makan Anda

Pastikan Anda makan tepat waktu. Hal ini berlaku terutama bagi Anda yang memiliki gangguan asam lambung.

Telat makan bisa menimbulkan gangguan pada lambung atau naiknya asam lambung hingga ke daerah dada atau tenggorokan.

Hal ini yang sering menyebabkan banyak orang merasa terkena gejala yang memiliki rasa sakit, perih, dan panas terbakar di tenggorokan atau dada.

2. Pilihlah menu makanan

Batasi konsumsi makanan yang digoreng dan terlalu pedas. Gorengan dan makanan yang pedas sering kali menyebabkan luka atau iritasi pada tenggorokan.

Peradangan tersebut akan menyebabkan munculnya gejala, seperti sakit tenggorokan atau sariawan, termasuk sariawan di tenggorokan.

Terlalu banyak makanan yang berminyak juga tidak baik untuk kesehatan Anda.

3. Rutin berolahraga

Gejala kondisi ini bisa saja terjadi karena sistem tubuh melemah, sehingga menyebabkan sakit tenggorokan atau sariawan.

Menurut penelitian, olahraga bisa meningkatkan daya tahan tubuh. Itu sebabnya, Anda dianjurkan untuk rutin berolahraga setidaknya 150 menit dalam satu minggu.

Pastikan juga Anda mengelola stres yang dirasakan karena ini bisa memengaruhi daya tahan tubuh.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Fidhia Kemala · Tanggal diperbarui 03/01/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan