backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Berapa Angka Harapan Hidup Masyarakat Indonesia? (Plus Cara Memperpanjangnya)

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Widya Citra Andini · Tanggal diperbarui 09/11/2020

    Berapa Angka Harapan Hidup Masyarakat Indonesia? (Plus Cara Memperpanjangnya)

    Setiap daerah atau negara memiliki standar angka harapan hidup yang berbeda. Angka harapan hidup masyarakat di suatu daerah juga kerap naik turun dari masa ke masa. Ada banyak faktor yang memengaruhi hal ini. Lantas, berapa angka harapan hidup masyarakat Indonesia?

    Apa itu angka harapan hidup?

    Angka harapan hidup (AHH) adalah jumlah tahun yang diharapkan untuk hidup berdasarkan rata-rata statistik. Biasanya angka harapan hidup pada tiap negara berbeda-beda. Bahkan, beda wilayah dan tahun di satu negara pun bisa beda pula angka harapan hidupnya.

    Angka harapan hidup seseorang tergantung pada berbagai variabel penting di antaranya:

    • Gaya hidup
    • Akses ke fasilitas kesehatan
    • Status ekonomi

    Namun, seseorang bisa saja bertahan hidup lebih lama atau lebih sebentar dari yang diharapkan karena angka tersebut hanya dihitung berdasarkan rata-rata standar harapan hidup di wilayahnya sendiri.

    Angka harapan hidup rata-rata masyarakat Indonesia

    Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), angka harapan hidup masyarakat Indonesia di tahun 2016 yaitu 60,4 tahun untuk pria dan 63 tahun untuk wanita.

    Sementara itu, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Indonesia, angka harapan hidup masyarakat Indonesia di tahun 2018 yaitu 73,19 tahun pada wanita dan 69,30 tahun pada pria.

    Angka ini didapat dari rata-rata angka harapan hidup pada tiap provinsi di Indonesia yang berjumlah 34 provinsi. Dari 34 provinsi, angka harapan hidup di provinsi DI Yogyakarta menjadi yang paling tinggi baik untuk pria maupun wanita pada tahun 2018. Untuk wanita, angka harapan hidupnya ada di angka 76,65 tahun, sementara pria 73,03 tahun.

    Angka harapan hidup masarakat Indonesia ini juga naik dari tahun 2017 baik pada pria maupun wanita. Di tahun 2017, angka harapan hidup pria ada di usia 69,16 tahun sedangkan wanita di usia 73,06 tahun.

    Berdasarkan data dari WHO, di seluruh dunia rata-rata wanita memang punya angka harapan hidup yang lebih tinggi dibandingkan dengan pria.

    Cara memperpanjang angka harapan hidup

    Salah satu hal yang memengaruhi angka harapan hidup seseorang yaitu gaya hidup yang dijalani. Untuk memperpanjang angka harapan hidup, ada beberapa gaya hidup sehat yang sebaiknya diterapkan dalam keseharian, yaitu:

    Menjauhkan diri dari stres

    Stres bisa menyebabkan banyak masalah kesehatan dan bahkan memperburuknya. Stres mengacaukan hormon di dalam tubuh, membuat cemas, dan mudah marah. Stres membuat Anda jadi sulit menikmati hari. Jika dibiarkan tak hanya kondisi kejiwaan Anda yang akan terbebani, tetapi juga fisik.

    Itu sebabnya Anda tak boleh membiarkan stres terlalu lama. Segera lakukan berbagai hal menyenangkan pengusir stres. Biasanya tiap orang punya caranya sendiri mulai dari sekadar menarik napas dalam, mendengarkan musik, atau mungkin tidur seharian.

    Apa pun cara mengusir stres yang Anda lakukan percayalah bahwa hal ini bisa menaikkan angka harapan hidup Anda dan Indonesia secara keseluruhan.

    Meluangkan waktu untuk berolahraga

    Percayakah Anda bahwa rutin berolahraga membuat Anda lebih sehat dan bahagia?

    Saat seseorang berolahraga, otak mengeluarkan hormon endorfin. Hormon ini menghambat penyaluran sinyal rasa sakit dan menghasilkan perasaan bahagia. Oleh karena itu, rutin olahraga dapat membuat Anda merasa lebih bahagia dalam jangka panjang.

    Selain itu, olahraga juga membantu mengurangi kadar hormon kortisol dan adrenalin di dalam tubuh. Kedua hormon ini adalah hormon penyebab stres jika kadarnya di dalam tubuh terlalu tinggi. Ketika stres berkurang dan endorfin dikeluarkan, otomatis perasaan bahagia pun akan muncul.

    Pilihlah olahraga apa pun yang Anda sukai dan tentunya tidak membebani. Jogging, berjalan di atas treadmill, dan bersepeda bisa jadi pilihan olahraga yang Anda lakukan untuk membantu memperpanjang angka harapan hidup.

    Cukup istirahat

    Orang yang kurang tidur cenderung mengalami banyak masalah dalam harinya. Mulai dari kurang konsentrasi, hingga mudah marah. Selain itu, kurang tidur juga bisa mengacaukan hormon tubuh dan meningkatkan risiko diabetes, obesitas, serta menurunkan sistem kekebalan tubuh.

    Oleh sebab itu, usahakan untuk tidur 7 sampai 8 jam per hari agar tubuh dapat berfungsi dengan baik dan dijauhkan dari berbagai masalah kesehatan. Jika semua masyarakat Indonesia cukup istirahat dan menerapkan gaya hidup sehat lainnya, angka harapan hidup secara keseluruhan kemungkinan akan meningkat.

    Berhenti merokok

    Dilansir dari Centers for Diseases Control and Prevention, rokok menyumbang lebih dari 7 juta kematian setiap tahunnya. Bahkan jika kebiasaan merokok warga dunia tidak kunjung diubah, di tahun 2030 diperkirakan ada lebih dari 8 juta orang meninggal karena penyakit akibat rokok.

    Merokok bisa membuat angka harapan hidup masyarakat Indonesia menurun. Oleh karenanya, niatkan untuk berhenti merokok mulai dari sekarang demi kualitas hidup yang lebih baik.

    Makan makanan berigizi seimbang

    Mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang adalah sebuah keharusan. Pasalnya, makan dengan sembarangan bisa menjadi pintu masuk bagi penyakit.

    Terlalu banyak makan misalnya meningkatkan risiko obesitas. Obesitas adalah masalah kesehatan yang menjadi pembuka bagi berbagai penyakit berbahaya dari mulai jantung, diabetes, hingga darah tinggi.

    Untuk itu, perbanyak makan sayuran dan buah setiap hari dari sumber yang berbeda. Kurangi lemak trans dan lemak jenuh untuk mencegah risiko obesitas serta penyakit jantung.

    Jika setiap orang melakukan cara-cara ini untuk memperpanjang usianya, angka harapan hidup masyarakat Indonesia perlahan akan meningkat.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Widya Citra Andini · Tanggal diperbarui 09/11/2020

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan