Sebenarnya, tak hanya hati nurani yang terusik, otak juga bisa melawan ketika Anda berbohong. Ketika Anda mengatakan kebohongan, fisik Anda mulai mengalami perubahan, seperti detak jantung yang jadi lebih cepat, berkeringat lebih banyak, bahkan hingga gemetaran.
Ini artinya otak Anda merespons kebohongan yang Anda ucapkan sebelumnya. Kebohongan membuat otak Anda melawannya dengan menimbulkan berbagai perubahan kondisi tubuh.
Namun jika Anda melakukannya berkali-kali, apalagi ketika kebohongan pertama berhasil, maka otak justru beradaptasi dengan kebohongan yang Anda lakukan.
Otak mengira bahwa tidak masalah jika berbohong satu kali, sehingga otak akan beradaptasi dan lama kelamaan tidak ada lagi perubahan fungsi tubuh ketika Anda bohong.
Selain itu, hal tersebut menandakan bahwa respons emosional Anda terhadap kebohongan kian berkurang, sehingga ada akhirnya, Anda akan terus melakukan kebohongan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar