backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Kenapa Makan Nasi Putih Bisa Bikin Ngantuk?

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Andisa Shabrina · Tanggal diperbarui 07/04/2021

    Kenapa Makan Nasi Putih Bisa Bikin Ngantuk?

    Nasi putih sudah menjadi makanan utama bagi masyarakat Indonesia. Belum lengkap rasanya bila makan tanpa nasi. Beberapa orang berpendapat jika belum ketemu nasi berarti belum makan. Banyak yang menyebutkan bahwa makan nasi bikin ngantuk.

    Perasaan ngantuk dan lemas setelah makan bisa jadi salah satu reaksi tubuh Anda terhadap proses perubahan kimia dalam sistem pencernaan Anda. Hal ini berarti ini normal terjadi pada setiap orang. Namun, benarkah makan nasi bikin ngantuk?

    Kandungan nutrisi nasi putih

    makan nasi sebelum olahraga

    Nasi putih adalah sumber kalori yang bagus. Satu cangkir nasi putih mengandung sekitar 165 kalori. Sebagian besar kalori dalam nasi berasal dari karbohidrat, dengan kandungan karbohidrat per porsinya sebesar 35 gram.

    Karena tinggi akan kandungan karbohidrat dan kalori, maka nasi putih biasanya dijadikan menu makanan utama. Sebagai jenis makanan pokok, nasi putih bisa memberikan sumber energi yang besar untuk tubuh.

    Nasi juga mengandung nutrisi protein sebesar 3,3 gram. Tak ketinggalan, nasi putih mengandung banyak mineral dan vitamin yang bermanfaat untuk tubuh seperti vitamin D, zat besi, serat, kalsium, riboflavin dan tiamin.

    Mengapa makan nasi bikin ngantuk?

    Nasi merupakan makanan yang mengandung karbohidrat tinggi. Nasi juga memiliki nilai indeks glikemik yang tinggi. Indeks glikemik yaitu standar yang dipakai untuk mengukur seberapa cepat makanan tertentu meningkatkan kadar gula di dalam darah.

    Hal ini yang menyebabkan rasa ngantuk muncul setelah mengonsumsi nasi. Mengapa bisa seperti itu? Ini karena tubuh manusia akan bereaksi terhadap asupan nutrisi yang didapatkan.

    Tubuh membutuhkan tenaga yang sangat besar untuk memecah komponen karbohidrat yang kemudian akan diserap oleh sel-sel tubuh.

    Proses tersebut dapat memicu peningkatan gula darah dalam tubuh. Nah, supaya kadar gula tidak terlalu banyak dalam tubuh, organ pankreas lantas akan menghasilkan hormon yang disebut insulin.

    Insulin mampu meningkatkan kadar triptofan dalam otak. Selanjutnya, triptofan akan meningkatkan kadar hormon serotonin dan hormon melatonin.

    Kedua hormon tersebut berkaitan erat dengan munculnya rasa mengantuk. Serotonin membuat Anda merasa tenang dan nyaman. Sedangkan melatonin sendiri yaitu hormon yang akan diproduksi agar tubuh bisa beristirahat.

    Sehingga tidak heran jika setelah Anda makan nasi, terutama dalam porsi yang besar, Anda akan merasa mengantuk.

    Bagaimana cara mencegahnya?

    makan nasi putih

    Meskipun makan nasi bikin ngantuk, bukan berarti nasi tidak baik sama sekali. Anda tetap bisa mengonsumsi nasi tanpa khawatir jadi mengantuk. Berikut tips-tips mencegah ngantuk setelah makan nasi yang bisa Anda terapkan.

    • Makan nasi cokelat, nasi merah, atau nasi hitam sebagai alternatif makanan pokok Anda. Jenis nasi tersebut memiliki nilai indeks glikemik lebih rendah daripada nasi putih. Karena itu, Anda masih bisa mengonsumsi nasi tanpa takut langsung mengantuk.
    • Konsumsi protein lebih banyak seperti ikan atau ayam ke dalam pola makan Anda. Anda juga dapat mengonsumsi makanan jenis lemak yang sehat seperti alpukat, kacang-kacangan, tahu, serta biji-bijian.
    • Apabila Anda merasa lemas atau mengantuk setelah makan nasi, cobalah jalan kaki selama 20 menit. Melakukan aktivitas fisik akan meningkatkan kadar energi di dalam tubuh dan mengusir kantuk.
    • Minum air putih secukupnya, karena kekurangan air putih dapat membuat Anda semakin lemas. Dianjurkan untuk minum air putih sekitar delapan gelas per hari.
    • Jangan makan nasi berlebihan. Usahakan untuk menyeimbangkan porsi makan Anda dengan nutrisi lain seperti protein rendah lemak, vitamin, mineral, dan serat.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Andisa Shabrina · Tanggal diperbarui 07/04/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan