backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

3

Tanya Dokter
Simpan

Ketahui Jenis Infeksi Jamur yang Paling Sering Menyerang Kuku

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh dr. Marsha Desica Arsanta · Tanggal diperbarui 10/12/2020

    Ketahui Jenis Infeksi Jamur yang Paling Sering Menyerang Kuku

    Kuku jamuran, atau yang dikenal dengan onychomycosis, merupakan salah satu bentuk infeksi yang paling sering dialami oleh orang dewasa. Tahukah Anda bahwa jamur kuku memiliki beragam jenis?

    Meski infeksi jamur kuku memang tidak membahayakan nyawa, kondisi ini tetap perlu ditangani secepatnya. Kalau tidak, kuku lama-lama bisa berubah warna dan bahkan rapuh hingga patah, yang bisa menjadi gerbang masuknya bakteri lain ke tubuh.

    Infeksi jamur kuku kaki yang tidak diobati pun dapat menyebabkan rasa nyeri sehingga membuat Anda sulit berjalan. Namun begitu, pengobatan infeksi jamur kuku bisa berbeda-beda tergantung dari patogen penyebabnya.

    Apa saja jenis infeksi jamur kuku yang paling umum ditemui?

    Berikut enam jenis infeksi jamur kuku yang paling sering menyerang orang dewasa.

    1. Distal and Lateral Onychomycosis (DLSO)

    Infeksi jamur kuku DLSO disebabkan oleh jamur tipe Trichophyton rubrum. Jamur ini dapat berkembang pada kuku jari tangan, namun lebih sering menyerang kuku jari kaki. Infeksi dimulai ketika jamur menjajah bantalan kuku dan bagian bawah kuku, yang kemudian meluas hingga ke matriks kuku (pembentuk jaringan kuku yang baru di bawah kulit). Lama kelamaan, infeksi jamur ini merusak lapisan kulit luar di sekitar kuku. Selanjutnya kuku akan berubah warna menjadi kuning-kecoklatan.

    2. Proximal Subungual Onychomycosis (PSO)

    Infeksi jamur PSO juga disebabkan oleh Trichophyton rubrum, namun tipe infeksi ini lebih jarang terjadi. Infeksi PSO biasanya menyerang kuku kaki pasien HIV. Jamur akan masuk melalui kutikel di dasar kuku dan masuk ke matrik kuku untuk menyerang kuku baru yang akan tumbuh. Kemudian jamur akan naik ke atas permukaan. Gejala PSO yang umum muncul adalah subungual hiperkeratosis, bercak putih, warna kuku menjadi putih susu, dan ujung-ujung luar kuku yang rapuh dan rusak.

    3. White Superficial Onychomycosis (WSO)

    WSO disebabkan oleh Trychopyton interdigitale. WSO hanya terjadi sekitar 10% dibandingkan tipe infeksi jamur kuku yang lain. Infeksi jamur ini terjadi dengan masuknya jamur pada lapisan luar kuku secara langsung. Gejala klinis yang muncul pada WSO yaitu tampak bercak putih membentuk seperti pulau pada kuku. Kemudian kuku akan menjadi rapuh dan melunak. Peradangan yang terjadi biasanya minimal.

    4. Candidal onychomycosis

    Infeksi jamur kuku candida disebabkan oleh jamur candida, yang juga menjadi penyebab dari infeksi kulit candida (seperti kadas dan kurap, hingga candida kronis) serta bacterial vaginosis. Candida albicans akan masuk ke seluruh bagian kuku dan menyebabkan perubahan warna menjadi keputihan dan peradangan pada jaringan yang menyempel di sekitar kuku. Infeksi candida lebih sering terjadi pada wanita dibanding pria.

    5. Endonyx onychomycosis

    Infeksi jamur tipe ini jarang terjadi dan biasa disebabkan oleh Trychopyton soundanense atau Trychopyton violaceum. Gejala klinis yang muncul pada infeksi ini berupa munculnya perubahan warna kuku menjadi putih susu.

    6. Total Dystropic Onychomycosis (TDO)

    Infeksi jamur kuku TDO merupakan tingkat paling parah dari onychomycosis, dan merupakan kelanjutan dari DLSO atau PSO yang tidak diobati sampai sembuh total. Kuku akan menebal dan berwarna kekuningan.

    Konsultasikan pada dokter mengenai infeksi jamur kuku Anda beserta gejala yang menyertainya agar mendapatkan pengobatan yang tepat.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Yusra Firdaus


    Ditulis oleh dr. Marsha Desica Arsanta · Tanggal diperbarui 10/12/2020

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan