backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

5 Fakta Penyakit Malaria yang Perlu Anda Tahu

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Rina Nurjanah · Tanggal diperbarui 26/10/2021

    5 Fakta Penyakit Malaria yang Perlu Anda Tahu

    Malaria adalah salah satu penyakit yang sering kali ditemukan di negara-negara yang ada di Asia Selatan, Afrika, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan. Penyakit serius yang disebabkan oleh nyamuk pembawa parasit malaria ini dapat menyebabkan tubuh Anda mengalami demam tinggi dan menggigil. Yuk, ketahui berbagai fakta mengenai penyakit malaria.

    Fakta seputar penyakit malaria

    Malaria tidak menular dari satu orang ke orang lain hanya melalui sentuhan atau berdekatan dengan penderita. Penyakit ini disebarkan melalui gigitan nyamuk malaria yang menimbulkan infeksi pada penderitatnya.

    Kebanyakan infeksi malaria menimbulkan gejala awal mirip flu, seperti demam tinggi, menggigil, dan nyeri otot. Gejala-gejala tersebut datang dan pergi dalam sebuah siklus.

    Namun, beberapa jenis malaria bisa menyebabkan masalah yang lebih serius, seperti kerusakan pada jantung, paru-paru, ginjal, atau otak.

    Berikut ini ada beberapa fakta seputar malaria yang perlu Anda ketahui untuk membantu mencegah Anda jadi korban selanjutnya.

    1. Beberapa parasit malaria bisa kebal dari obat

    Fakta penyakit malaria pertama, ada beberapa parasit penyebab penyakit ini yang kebal terhadap obat. Dua jenis parasit yang telah dikonfirmasi resisten dengan obat malaria, yaitu Plasmodium falciparum dan Plasmodium vivax.

    Infeksi P. falciparum pertama kali berkembang di Asia Tenggara, Oseania, dan Amerika Selatan pada akhir 1950-an dan awal 1960-an. Tak hanya resisten terhadap klorokuin, parasit ini juga resisten terhadap sulfadoksin/primetamin, meflokuin, halofantrine, dan kina.

    Sedangkan, malaria P. vivax pertama kali ditemukan tahun 1989 pada warga Australia yang bepergian ke Papua Nugini. Penyakit ini telah diidentifikasi di Asia Tenggara, Ethiopia, dan Madagaskar.

    P. falciparum dapat menyebabkan infeksi parah dan berujung pada kematian bila tidak segera diatasi. Di sisi lain, P. vivax dapat tinggal di dalam tubuh selama bertahun-tahun tanpa menyebabkan penyakit.

    2. Nyamuk malaria lebih aktif di malam atau dini hari

    Ketika sudah malam atau subuh, nyamuk malaria akan lebih mudah ditemukan dan menyerang Anda, apalagi jika Anda menghabiskan waktu di luar ruangan.

    Nyamuk anopheles betina yang menyebabkan penularan penyakit malaria lebih aktif menggigit mangsanya di antara jam 9 malam dan jam 5 pagi. Karena itulah beberapa orang tidur menggunakan kelambu yang telah diberi insektisida pada malam hari untuk mencegah malaria.

    3. Parasit malaria bisa membunuh sel darah

    Ketika Anda tergigit oleh nyamuk malaria, parasit pada malaria masuk ke dalam darah dan menginfeksi sel hati.

    Parasit akan bereproduksi di dalam sel hati, yang kemudian membuat parasit baru lainnya memasuki sistem peredaran darah dan menginfeksi sel darah merah.

    Pada akhirnya, sel darah bisa rusak dan kemudian parasit tersebut berpindah ke sel darah lain yang belum terinfeksi.

    4. Wanita hamil lebih mudah terkena penyakit malaria parah

    Selain anak kecil, orang lanjut usia, dan orang-orang dengan masalah kesehatan lainnya, wanita hamil juga rentan terhadap infeksi malaria. Sebab, kerja sistem imun saat hamil akan cenderung lebih rendah.

    Infeksi malaria selama kehamilan dapat menimbulkan efek yang lebih buruk pada ibu dan janin. Efek tersebut meliputi anemia pada ibu, persalinan prematur, kehilangan janin, kelahiran bayi dengan berat badan yang rendah, serta risiko yang lebih tinggi terhadap kematian.

    5. Kasus penyakit malaria telah mengalami penurunan

    Fakta selanjutnya, kasus penyakit malaria di Indonesia telah mengalami penurunan sejak tahun 2010 sampai 2020. Menurut data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, kasus positif malaria mencapai 465,7 ribu pada tahun 2010, sementara pada 2020 kasusnya menurun menjadi 235,7 ribu.

    Bahkan, berdasarkan capaian endemisitas per provisnsi tahun 2020, terdapat tiga provinsi yang telah mencapai 100% eliminasi malaria. Provinsi tersebut meliputi DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Bali.

    Meski demikian, masih banyak daerah di Indonesia dengan kasus penyakit malaria yang tinggi. Oleh karena itu, Anda tetap perlu melakukan berbagai langkah pencegahan agar terhindar dari malaria.

    Mencegah penyakit malaria

    Mengingat infeksinya yang disebabkan oleh gigitan nyamuk, maka Anda harus melindungi diri dengan:

    • mengoleskan losion obat nyamuk pada bagian kulit yang tidak tertutup oleh pakaian,
    • menggunakan pakaian lengan panjang dan celana panjang ketika Anda berada di luar ruangan pada malam hari,
    • memasang kelambu di atas tempat tidur bila perlu, serta
    • menyemprotkan insektisida atau piretrin di kamar sebelum Anda tidur.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Rina Nurjanah · Tanggal diperbarui 26/10/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan