backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Waspada, Ini Bahaya Paparan Sinar Biru dari Layar Gadget

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Adhenda Madarina · Tanggal diperbarui 10/08/2022

    Waspada, Ini Bahaya Paparan Sinar Biru dari Layar Gadget

    Tahukah Anda bahwa gadget yang digunakan sehari-hari menghasilkan blue light atau sinar biru yang berbahaya untuk kesehatan? Ya, sinar tersebut patut Anda waspadai karena bisa menimbulkan efek negatif pada pola tidur dan menyebabkan berbagai penyakit mata. Simak penjelasannya berikut ini.

    Apa itu sinar biru?

    Blue light sama artinya dengan sinar biru.

    Dalam ilmu kesehatan mata, sinar biru adalah cahaya yang tampak dengan panjang gelombang pendek, sekitar 415 hingga 455 nm, dan tingkat energi yang tinggi.

    Sumber alami terbesar dari sinar jenis ini adalah matahari. Selain matahari, cahaya biru juga berasal dari berbagai layar digital, seperti:

    • layar komputer,
    • televisi,
    • smartphone atau HP, dan
    • peralatan elektronik lainnya.

    Beberapa jenis pencahayaan modern, seperti lampu LED (light-emitting diode) dan CFL (compact fluorescent lamps), juga menghasilkan cahaya biru dalam level yang tinggi.

    Pada siang hari, manusia sering terpapar sinar biru dari cahaya matahari. Sinar biru pada siang hari bermanfaat untuk meningkatkan perhatian dan mood seseorang.

    Tak hanya itu, sinar biru dari matahari juga berperan dalam pengaturan jam biologis seseorang, dikenal sebagai circadian rhythm atau ritme sirkadian.

    Dampak sinar biru pada kesehatan

    perfeksionis

    Sinar biru akan menjadi hal berbahaya bagi kesehatan ketika seseorang terlalu sering terkena paparannya yang berasal dari layar perangkat elektronik pada malam hari.

    Misalnya menatap layar komputer terlalu lama atau perangkat elektronik lainnya. Berikut ini berbagai dampak blue light yang perlu Anda waspadai.

    1. Mengganggu ritme sirkadian

    Paparan cahaya biru yang berlebihan pada malam hari bisa menyebabkan penurunan dalam produksi hormon melatonin, yaitu hormon yang mengatur siklus tidur seseorang.

    Secara normal, tubuh memproduksi hormon melatonin dalam jumlah yang sedikit pada siang hari, kemudian akan bertambah jumlahnya pada waktu-waktu tertentu. Produksi  hormon melatonin akan mencapai puncaknya pada tengah malam.

    Terlalu banyak terkena paparan blue light pada malam hari mengakibatkan mundurnya jadwal tidur seseorang, bahkan bisa me-reset jam tidur orang tersebut pada jangka waktu yang panjang.

    Situs National Institute of General Medical Sciences menyebutkan bahwa perubahan ritme sirkadian ini dapat menyebabkan gangguan tidur dan bisa menimbulkan penyakit kronis, seperti:

    • obesitas,
    • depresi, hingga
    • gangguan bipolar.

    2. Menyebabkan kerusakan retina

    Seperti sinar tampak lainnya, cahaya biru bisa masuk ke dalam mata.

    Namun, mata manusia tidak mempunyai proteksi yang cukup dari paparan cahaya biru, baik yang berasal dari sinar matahari maupun peralatan elektronik, seperti HP.

    Sebuah studi dari Harvard University menyatakan bahwa blue light telah lama diidentifikasikan sebagai sinar yang paling berbahaya bagi retina.

    Setelah menembus bagian luar mata, cahaya biru akan mencapai retina dan bisa menimbulkan efek jangka panjang berupa kerusakan.

    Akibat paparan sinar gadget yang berlebihan, Anda memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terkena gangguan mata, seperti:

    Dalam panjang gelombang tertentu, cahaya biru berkaitan dengan age-related macular degeneration (AMD) atau degenerasi makula yang bisa berujung pada hilangnya kemampuan melihat.

    Ini artinya paparan sinar gadget bisa menyebabkan kebutaan itu mungkin saja terjadi.

    3. Meningkatkan risiko katarak

    penyebab iritasi mata

    Lensa mata mampu menyaring cahaya gelombang pendek secara efektif. Ini dapat melindungi retina dari kerusakan akibat blue light. 

    Namun, ketika memberikan efek perlindungan untuk retina, lensa justru mengalami penurunan transparansi atau perubahan warna, sehingga menyebabkan pembentukan katarak.

    Seperti diketahui, paparan sinar matahari merupakan salah satu faktor risiko terjadinya katarak.

    Jika Anda terlalu sering terpapar blue light dari gadget, Anda mungkin lebih berisiko mengalami penurunan fungsi lensa, sehingga lebih mudah terserang katarak.

    4. Menimbulkan kelelahan pada mata

    Seiring dengan perkembangan zaman, kebanyakan orang menghabiskan waktu di depan layar digital.

    Kegiatan-kegiatan ini menyebabkan suatu kondisi kelelahan mata yang dikenal sebagai digital eye strain yang bisa memengaruhi produktivitas seseorang.

    Gejala dari digital eye strain antara lain adalah:

    • pandangan yang kabur,
    • susah fokus,
    • iritasi dan mata kering,
    • sakit kepala, dan
    • leher.

    Selain jarak antara mata dengan layar dan durasi penggunaan, cahaya biru yang disalurkan oleh layar HP  juga berperan sebagai faktor kunci dari kelelahan mata ini.

    Perlu Anda Ketahui

    Cara terbaik untuk melindungi kelelahan mata adalah dengan beristirahat secara teratur menggunakan aturan 20-20-20. Artinya, setiap 20 menit, alihkan mata Anda untuk melihat objek sejauh setidaknya 20 kaki selama setidaknya 20 detik.

    5. Memicu permasalahan pada kulit

    Sebuah studi menunjukkan bahwa paparan sinar biru yang terlalu lama menyebabkan kerusakan sel-sel pada kulit dan menyebabkan penuaan dini.

    Paparan blue light yang berkepanjangan juga bisa mempercepat pemecahan kolagen dan elastin yang bertanggung jawab untuk mengencangkan kulit agar terlihat awet muda.

    Bagaimana cara mengurangi dampak sinar biru pada gadget?

    mendidik anak di era digital

    Jika paparan blue light dari ponsel pintar, tablet, dan layar komputer mengganggu kesehatan mata, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi paparan sinar biru, di antaranya sebagai berikut.

    • Kurangi screen-time untuk mengistirahatkan mata.
    • Memasang filter atau antiradiasi pada layar gadget.
    • Memakai kacamata antiradiasi untuk menghalangi blue light.
    • Menggunakan lensa antireflektif untuk mengurangi mata silau.
    • Ganti dengan lensa intraokular (IOL) untuk melindungi mata dan retina dari blue light.
    • Daripada menggunakan sinar biru, ganti dengan lampu merah yang redup saat malam hari.
    • Mematikan perangkat elektronik beberapa jam sebelum tidur dan mematikan lampu pada saat tidur.

    Kebiasaan memainkan perangkat elektronik pada malam hari memang sulit dihilangkan. Namun, Anda bisa mengurangi dampak dari paparan blue light dengan cara di atas.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Adhenda Madarina · Tanggal diperbarui 10/08/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan