backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Cara Mengurangi Mata Minus (Rabun Jauh) dengan Metode Medis dan Alami

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Shylma Na'imah · Tanggal diperbarui 29/11/2023

Berikut adalah daftar produk yang bisa bermanfaat untuk Anda. Perlu diketahui, kami bisa saja mendapatkan sedikit komisi setiap kali Anda membeli produk via link ini. Tenang, tidak ada penambahan biaya. Pelajari lebih lanjut soal konten produk marketing kami di sini.

    Cara Mengurangi Mata Minus (Rabun Jauh) dengan Metode Medis dan Alami

    Berbeda dengan presbiopi, mata minus atau rabun jauh biasanya dialami oleh anak-anak muda. Meskipun tidak terlalu berbahaya bagi kesehatan, gangguan ini tentu sangat menghambat aktivitas fisik Anda. Adakah cara untuk mengurangi mata minus? Apakah mata minus dapat disembuhkan secara total? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini, ya!

    Cara mengurangi mata minus dengan bantuan medis

    ciri mata minus bertambah

    Penglihatan adalah salah satu kemampuan yang akan berkurang seiring dengan pertambahan usia.

    Oleh karena itu, secara alami, lama-lama sebagian besar orang akan mengalami gangguan penglihatan di hari tua.

    Namun, gangguan penglihatan juga dapat terjadi akibat berbagai faktor risiko lain, mulai dari kelainan genetik hingga kebiasaan membaca.

    Rabun jauh atau mata minus sebenarnya terjadi akibat bola mata yang terlalu panjang atau kornea yang melengkung terlalu curam.

    Akibatnya, cahaya yang seharusnya jatuh tepat di retina justru berada di depan retina mata.

    Selama ini mata minus ditangani dengan anjuran penggunaan kacamata atau lensa kontak. Kacamata atau lensa kontak hanyalah alat yang membantu mata Anda bisa kembali melihat dengan jelas.

    Namun sebenarnya, pemakaian kacamata tidak akan membuat minus di mata Anda berkurang. Hingga saat ini, belum ada cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi mata minus selain dengan operasi.

    Bila Anda memiliki angka minus yang besar pada mata Anda, Anda dapat mengatasi mata minus tersebut dengan cara medis. Operasi laser adalah tindakan medis yang bisa mengurangi mata minus.

    Tindakan ini menggunakan sinar laser yang dipaparkan langsung ke mata untuk memperbaiki kornea yang tidak normal. Ada tiga jenis operasi laser yang bisa Anda lakukan yaitu sebagai berikut.

    1. Photorefractive keratectomy (PRK)

    Photorefractive keratectomy atau PRK adalah operasi refraksi yang ditujukan untuk mengatasi berbagai gangguan penglihatan, seperti mata minus, mata plus, serta silinder.

    Prosedur ini menggunakan sinar laser untuk menghilangkan lapisan tipis pada permukaan kornea agar mengubah bentuk serta memfokuskan kembali cahaya yang masuk ke mata.

    Apabila Anda memiliki kondisi mata kering atau kornea yang tipis, PRK adalah pilihan yang tepat.

    PRK tidak direkomendasikan untuk orang-orang yang memiliki gangguan mata lain atau penyakit tertentu, seperti katarak, glaukoma, diabetes, atau sedang hamil.

    2. Laser epithelial keratomileusis (LASEK)

    LASEK adalah prosedur yang serupa dengan PRK sebagai cara medis mengurangi mata minus.

    Akan tetapi, penggunaan sinar laser pada LASEK ditujukan untuk menyayat epithelium atau lapisan terluar kornea.

    Agar permukaan kornea lebih mudah digeser dan diubah posisinya, dokter bedah akan memberikan cairan alkohol pada mata selama 30 detik.

    Prosedur LASEK direkomendasikan untuk Anda yang memiliki kornea tipis, rata, atau tidak berbentuk normal.

    3. Laser in situ keratectomy (LASIK)

    Ketimbang LASEK, Anda mungkin lebih familiar mendengar prosedur LASIK sebagai cara mengurangi mata minus.

    Prosedur ini hampir sama dengan LASEK, tetapi pemakaian laser pada LASIK menyayat lapisan kornea yang lebih dalam untuk mengubah bentuknya.

    Baik LASEK maupun LASIK adalah cara medis yang aman dan efektif dalam menurunkan minus mata. Akan tetapi, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya.

    Beberapa pasien melaporkan adanya peningkatan kondisi jangka panjang setelah melakukan LASEK dibanding dengan LASIK.

    Selain itu, kasus kejadian infeksi atau kerusakan kornea setelah LASEK lebih jarang terjadi apabila dibandingkan dengan prosedur LASIK.

    Cara mengurangi mata minus secara alami

    Masak untuk diabetes

    Tak hanya dengan cara medis, Anda juga bisa melakukan cara alami untuk menurunkan peluang mata minus bertambah parah.

    Ingat, tak ada cara yang benar-benar efektif mengurangi mata minus Anda karena ini merupakan kondisi yang tak dapat disembuhkan selain dengan operasi mata.

    Cara-cara di bawah hanya akan membantu mencegah kondisi mata minus semakin parah seiring dengan bertambahnya usia.

    1. Menghabiskan waktu lebih banyak di luar ruangan

    Beraktivitas di luar ruangan, terutama bagi anak-anak, remaja, dan orang dewasa, membantu mengurangi risiko mata minus semakin parah.

    Ini disebabkan oleh paparan sinar UV dalam batas wajar dipercaya dapat menjaga struktur bola mata dan kornea agar tidak mengalami kerusakan.

    2. Mengonsumsi makanan dan minuman bergizi

    Selain dengan berkegiatan di bawah sinar matahari, Anda juga disarankan untuk selalu mengonsumsi makanan dengan nutrisi yang bermanfaat untuk mata.

    Cara ini mungkin tidak mengurangi minus pada mata, teapi dapat menjaga kesehatan mata agar minus tidak bertambah parah.

    Pilih makanan dengan kandungan asam lemak omega-3 yang tinggi, seperti ikan tuna atau ikan kembung. Konsumsi pula sayur dan buah-buahan yang kaya akan vitamin dan mineral.

    3. Gunakan kacamata dengan lensa yang sesuai

    Menggunakan lensa kacamata yang tepat tentunya akan memperbaiki penglihatan minus Anda. Pastikan Anda selalu memakai kacamata dengan lensa yang sesuai resep.

    Menurut Mayo Clinic, pemakaian lensa kacamata yang tak sesuai resep berpotensi meningkatkan minus pada mata Anda.

    4. Istirahatkan mata Anda

    Kebiasaan berikutnya yang bisa jadi cara mengurangi mata minus adalah selalu mengistirahatkan mata Anda.

    Hindari menatap layar komputer, TV, atau telepon genggam terlalu lama. Selain itu, gunakan pencahayaan yang tidak terlalu gelap saat beraktivitas di depan gadget.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

    General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


    Ditulis oleh Shylma Na'imah · Tanggal diperbarui 29/11/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan