Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Amerika (CDC) menyatakan bahwa tembakau untuk merokok maupun shisha (hookah) berisiko serius bagi kesehatan.
Studi yang disebutkan dalam situs tersebut menunjukkan bahwa paparan asap shisha sama beracunnya dan berbahayanya dengan asap rokok.
Dalam 1 jam, shisha biasanya diisap hingga 200 kali, sedangkan rokok rata-rata hanya sekitar 20 isapan.
Selain itu, jumlah asap yang dihirup selama mengisap hookah sekitar 90.000 mililiter (ml), tetapi saat merokok hanya 500—600 ml.
Hal ini membuat racun hookah banyak diserap ke dalam tubuh dan memicu timbulnya berbagai efek samping untuk kesehatan. Berikut beberapa bahaya rokok shisha.
1. Meningkatkan risiko kanker
Rokok shisha punya efek samping yang tak main-main, yaitu bisa meningkatkan risiko kanker.
Sebuah penelitian dalam International Archives Of Medicine menyatakan bahwa asap tembakau dalam hookah mengandung 4.800 bahan kimia berbeda dan 69 di antaranya menyebabkan kanker.
Tak hanya itu, mengisap hookah ternyata bisa menurunkan kemampuan tubuh untuk melawan beberapa jenis kanker.
Pasalnya, kadar antioksidan dan vitamin C di dalam tubuh pengisap shisha ternyata lebih rendah dibandingkan dengan yang bukan perokok.
Adapun keduanya merupakan nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh untuk mencegah kanker.
Bukan cuma itu, arang yang digunakan untuk memanaskan tembakau pada shisha pun bahaya untuk tubuh.
Ini karena arang shisha memproduksi karbon monoksida, logam, dan bahan kimia lain yang menyebabkan kanker.
Tak hanya kanker paru, tembakau dan asap shisha juga mengandung racun yang menjadi penyebab kanker kandung kemih dan mulut.
Selain itu, beberapa penelitian lain juga menyebutkan bahwa hookah bisa menyebabkan kanker tenggorokan, pankreas, kandung kemih, dan prostat.
2. Meningkatkan risiko penyakit jantung
Asap shisha mengandung bahan kimia berbahaya seperti pada rokok. Hal ini dibuktikan oleh penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Respiratory and Critical Care Medicine.
Penelitian ini membuktikan bahwa urine orang yang mengisap hookah dan perokok punya beberapa bahan kimia yang sama.
Karbon monoksida menjadi salah satu senyawa yang ditemukan di dalamnya. Pada hookah, karbon monoksida ini berasal dari batu bara atau arang yang digunakan sebagai bahan bakar.
Selain itu, sebuah studi yang diterbitkan dalam JRSM Open menemukan bukti bahwa para pengisap shisha punya kadar karbon monoksida di dalam tubuh tiga kali lebih tinggi dibandingkan dengan perokok.
Karbon monoksida adalah zat yang bisa mengurangi penyerapan oksigen oleh tubuh. Ini karena karbon monoksida bisa mengikat sel darah merah hingga 230 kali lebih kuat dari oksigen.
Oleh karena itu, menghirup terlalu banyak karbon monoksida bisa menurunkan kadar oksigen yang seharusnya diserap tubuh.
Ketika oksigen yang diserap terlalu rendah, berbagai organ penting termasuk jantung akan melemah dan terganggu kerjanya.
Selain itu, para peneliti juga menemukan bukti bahwa tekanan darah seseorang setelah mengisap hookah meningkat cukup tajam. Tekanan darahnya tercatat naik dari 129/81 mmHg menjadi 144/90 mmHg.
Apabila kebiasaan ini diteruskan, Anda bisa mengalami tekanan darah tinggi kronis sehingga risiko penyakit jantung dan stroke pun meningkat.
3. Memicu masalah pada paru dan pernapasan
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar