backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Awas, Penelitian Ungkap Bahaya Liquid Vape Bagi Kesehatan Jantung

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh Novita Joseph · Tanggal diperbarui 30/09/2020

    Awas, Penelitian Ungkap Bahaya Liquid Vape Bagi Kesehatan Jantung

    Rokok elektrik atau vape, diklaim para pengguna dan produsennya lebih sehat daripada rokok tembakau atau kretek lainnya yang dijual di pasaran. Hal ini disebabkan oleh asap tembakau dari rokok biasa diduga dapat menyebabkan kanker paru. Komponen asap tersebut merupakan karsinogen (dapat menyebabkan kanker) yang dapat menyebabkan kanker paru, sedangkan nikotin sendiri belum dipastikan sebagai karsinogen.

    Vape adalah alat rokok berisi liquid vape atau cairan dengan macam-macam rasa dan tidak memakai tembakau. Kalau begitu tidak ada nikotin yang terkandung di dalamnya? Tunggu dulu, cairan vape tersebut tetap mengandung nikotin yang diekstrak dari tembakau. Bedanya, cairan ini juga dicampur berbagai macam perasa.

    Maka jangan mudah terpancing iklan yang menjanjikan liquid vape lebih sehat daripada rokok tembakau biasa. Sebuah penelitian terbaru justru menguak bahwa liquid vape mungkin mengancam jantung Anda. Bagaimana bisa?

    Liquid vape juga bisa membahayakan kesehatan jantung

    Sebuah studi yang dikepalai oleh spesialis jantung dr. Holly Middlekauff dari University of California, Los Angeles (UCLA) di Amerika Serikat (AS) membuktikan bahwa vape sebetulnya masih dapat menyebabkan berbagai bahaya bagi tubuh. Menurut dr. Holly Middlekauf, ini karena masih ada kandungan nikotin pada liquid vape.

    Pada uap nikotin dari vape yang diisi liquid, ditemukan adanya hal yang menyebabkan meningkatkan produksi dan kadar hormon adrenalin. Jika lama dibiarkan begitu saja, hal ini berpotensi meningkatkan risiko adanya serangan jantung dan kematian mendadak.

    Nikotin akan memicu produksi hormon adrenalin. Di dalam tubuh, hormon adrenalin biasanya hanya akan meningkat bila Anda sedang terancam atau stres. Hormon ini akan lantas meningkatkan detak jantung supaya darah bisa mengalir lebih deras ke seluruh bagian tubuh. Karena jantung dipaksa untuk bekerja terlalu keras, akhirnya muncul risiko berbahaya seperti serangan jantung. Apalagi kalau Anda menggunakan liquid vape secara terus-terusan atau rutin. Risikonya pun akan terus naik.

    kecanduan vape

    Hasil detak jantung abnormal dalam penelitian liquid vape

    Pada dasarnya peneliti juga belum yakin, apakah masalah kesehatan jantung ini disebabkan oleh nikotin dalam vape atau bahan kimia lain yang terkandung dalam uap vape yang keluar. Maka untuk mengetahui hal ini, dr. Holly Middlekauff dan timnya menguji 33 orang dewasa sehat yang tidak merokok untuk menggunakan vape dan jenis rokok lainnya.

    Para peserta diuji di dalam laboratorium sebanyak tiga kali, dengan cara merokok dan mengembuskan asap dari vape atau jenis rokok lainnya selama 30 menit. Perlu diketahui juga, bahwa tiap satu sesi uji coba mereka menggunakan rokok yang berbeda. Pertama menggunakan liquid vape yang mengandung nikotin, kedua dengan liquid vape tanpa kandungan (bebas) nikotin, dan terakhir dengan alat yang mirip seperti rokok elektrik padahal tidak ada isinya.

    Hasilnya, peneliti menemukan adanya pola tidak normal dari tingkat adrenalin setelah merokok dengan liquid vape yang mengandung nikotin. Nikotin menciptakan perubahan besar dalam irama denyut jantung sebanyak 20 persen dan peningkatan denyut jantung sebanyak 10 persen. 

    Selain itu, menurut Aruni Bhatnagar, juru bicara American Heart Association, temuan tersebut adalah sebuah petunjuk  yang menunjukkan adanya beberapa efek samping penggunaan liquid vape yang bisa meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah.

    Hindari merokok untuk kesehatan jantung Anda

    Christopher Allen, perawat jantung senior di British Heart Foundation, menjelaskan bahwa merokok dapat menyebabkan kerusakan parah pada seluruh bagian tubuh, terlebih  meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke seseorang. Ia pun juga berpendapat kalau vape atau rokok elektronik lainnya belum diatur takaran zat-zat kimia lain yang terkandung di dalamnya. Sehingga tidak dipungkiri hal ini juga bisa menambah lebih banyak risiko kesehatan, sama dengan bahaya merokok tembakau biasa.

    Karena itu, sebenarnya cara yang paling aman untuk melindungi diri adalah dengan berhenti merokok. Baik itu yang elektrik atau tidak. Namun, jika Anda memang sedang menggunakan rokok elektrik untuk tujuan khusus seperti berhenti merokok, pilih vape yang tidak mengandung nikotin.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Yusra Firdaus


    Ditulis oleh Novita Joseph · Tanggal diperbarui 30/09/2020

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan