backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Benarkah Probiotik Baik untuk Mengobati Depresi?

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 25/01/2023

Benarkah Probiotik Baik untuk Mengobati Depresi?

Selain pengobatan secara rutin, dokter biasanya juga akan menganjurkan pengidap depresi untuk makan makanan bergizi. Nah, salah satu makanan bergizi yang kabarnya dapat membantu mengatasi gejala depresi adalah probiotik.

Bagaimana probiotik bisa mengatasi gejala depresi? Makanan apa yang banyak mengandung probiotik? Simak ulasannya berikut ini.

Bagaimana cara probiotik meringankan gejala depresi?

probiotik meringankan gejala depresi

Probiotik dapat membantu meringankan depresi karena mengandung bakteri baik yang dibutuhkan tubuh.

Dua jenis bakteri probiotik yang paling banyak ditemukan dalam makanan yaitu Lactobacillus dan Bifidobacterium.

Bakteri baik ini akan bekerja di dalam usus dengan cara mematikan bakteri jahat. Kelebihan bakteri jahat di dalam tubuh diketahui dapat menghambat produksi hormon serotonin dan dopamin.

Serotonin dan dopamin merupakan hormon sekaligus zat kimia pembawa pesan ke otak (neurotransmitter). Salah satu fungsi serotonin dan dopamin adalah mengatur emosi dan suasana hati.

Alhasil, saat produksi serotonin dan dopamin dalam tubuh Anda berkurang, suasana hati Anda akan lebih mudah memburuk alias menjadi bad mood.

Jika produksi serotonin dan dopamin yang berkurang disertai dengan tekanan batin atau peristiwa negatif lainnya, risiko Anda mengalami depresi akan menjadi lebih besar.

Oleh karena itu, untuk menjaga kesehatan mental sekaligus fisik, Anda perlu menjaga keseimbangan bakteri di dalam tubuh. Salah satu cara mendapatkan asupan bakteri baik yakni dengan mengonsumsi probiotik.

Penelitian terkait manfaat probiotik untuk depresi

manfaat probiotik untuk depresi

Manfaat probiotik untuk mengatasi depresi juga telah dibuktikan dalam beberapa penelitian. Salah satunya yaitu penelitian yang diterbitkan oleh National Library of Medicine (2016).

Dalam penelitian tersebut, terlihat bahwa pasien depresi mengalami pemulihan yang lebih baik setelah mengonsumsi suplemen probiotik secara rutin selama delapan minggu.

Dalam suplemen tersebut, diketahui terdapat tiga jenis bakteri baik sekaligus, yaitu Lactobacillus acidophilus, Lactobacillus casei, dan Bifidobacterium bifidum.

Lebih lanjut, penelitian terbaru yang diterbitkan oleh BMJ Nutrition, Prevention & Health (2020) juga menunjukkan hasil positif penggunaan probiotik pada pengidap depresi.

Bedanya, penelitian tersebut menjelaskan bahwa probiotik membantu meringankan depresi dengan cara mengurangi peradangan pada otak.

Hubungan antara kesehatan otak dengan kerja probiotik pada sistem pencernaan memang terbukti dengan adanya gut-brain axis atau sistem komunikasi antara saluran pencernaan dan otak.

Salah satu cara kerja gut-brain axis adalah penghantaran sinyal respons tubuh ketika Anda menghadapi sumber stres.

Selain merespons stres, gut-brain axis juga berfungsi untuk mengatur nafsu makan, mood, menjaga pola tidur, dan mengurangi peradangan.

Meski begitu, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut mengenai fungsi probiotik untuk mengatasi stres.

Oleh karena itu, sampai saat ini probiotik tidak bisa dijadikan pengganti obat antidepresan, melainkan sebagai pendukung pengobatan untuk meringankan gejala depresi.

Sumber makanan tinggi probiotik

Jika Anda ingin mendapatkan probiotik dalam bentuk suplemen, pastikan untuk membicarakannya dengan dokter terlebih dahulu.

Di samping pemberian suplemen, Anda juga bisa mendapatkan asupan probiotik dengan memilih makanan yang tepat.

Berikut merupakan daftar beberapa makanan dan minuman yang menjadi sumber probiotik.

  • Yoghurt.
  • Tahu.
  • Tempe.
  • Susu kedelai.
  • Buah zaitun.
  • Keju.
  • Kimchi.
  • Meski sebagian besar makanan dan minuman yang tinggi akan probiotik didapatkan melalui proses fermentasi, tidak semua makanan fermentasi mengandung probiotik.

    Selain itu, beberapa proses pengolahan makanan seperti pemanggangan dan pengalengan juga berpotensi mengurangi kandungan probiotik dalam bahan makanan.

    Bir dan wine juga tidak disarankan untuk dijadikan sebagai sumber probiotik meskipun keduanya merupakan hasil dari proses fermentasi.

    Mengonsumsi probiotik memang dapat meringankan gejala depresi, tetapi jangan menggunakannya sebagai satu-satunya pengobatan. Tetap ikuti saran dan pengobatan dari dokter Anda untuk mengelola depresi.

    Meski sampai saat ini belum ditemukan efek samping yang berbahaya dari konsumsi probiotik, Anda tetap tidak disarankan untuk mengonsumsi probiotik secara berlebihan.

    Akan lebih baik jika Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

    Semua tentang probiotik untuk atasi depresi

    • Bekerja dengan cara mengurangi peradangan pada otak dan mencegah produksi bakteri jahat secara berlebihan.
    • Bisa didapatkan melalui suplemen dari dokter serta makanan seperti yoghurt, tempe, dan kimchi.
    • Tidak bisa dijadikan sebagai pengganti pengobatan depresi oleh dokter.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

    General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


    Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 25/01/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan