backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

6

Tanya Dokter
Simpan

6 Efek Samping Suntik Insulin yang Tak Boleh Disepelekan

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 14/10/2021

    6 Efek Samping Suntik Insulin yang Tak Boleh Disepelekan

    Bagi para diabetesi (sebutan untuk penderita diabetes melitus), suntik insulin adalah salah satu cara terbaik untuk membantu mengontrol kadar gula darah agar tetap stabil. Meski begitu, insulin juga memiliki potensi efek samping. Efek samping suntik insulin bisa berkisar dari ringan sampai berat hingga membutuhkan penanganan darurat. Mari bahas lebih dalam pada ulasan berikut ini.

    Berbagai efek samping suntik insulin

    Insulin merupakan hormon alami yang diproduksi tubuh untuk mengubah glukosa (gula) dalam tubuh menjadi energi.

    Pada orang sehat, hormon insulin bisa diproduksi secara alami.

    Namun, pada orang diabetes, produksi insulin tidak mencukupi atau bahkan tidak ada sama sekali. Akibatnya, diperlukan insulin tambahan dengan cara menyuntikkan ke tubuh.

    Suntik insulin berperan penting untuk membantu menstabilkan gula darah dan mengendalikan gejala diabetes.

    Namun, jika tidak digunakan dalam dosis dan waktu yang tepat, suntik insulin berpotensi menyebabkan efek samping.

    Menurut UK Health Center, ada beberapa efek samping suntik insulin yang mungkin terjadi pada diabetesi, di antaranya.

    1. Reaksi alergi

    Spyrocon obat antijamur gatal

    Reaksi alergi akibat efek samping suntik insulin ditandai dengan kulit yang terasa gatal dan memerah. Selain itu, pembengkakan disertai rasa nyeri juga bisa terjadi.

    Efek samping ini muncul karena jarum suntik yang digunakan kurang tajam sehingga melukai kulit. Untungnya, kondisi ini bisa pulih dalam beberapa hari.

    Pada kasus parah, alergi akibat suntik insulin juga bisa menimbulkan efek samping seperti sesak di dada, kesulitan bernapas, pusing, atau bahkan pingsan.

    2. Lipodistrofi

    Terapi insulin bisa menimbulkan efek samping pada area kulit yang diinjeksi, yang disebut dengan lipodistrofi. Kondisi ini cukup sering terjadi.

    Lipodistrofi terjadi akibat terlalu sering melakukan injeksi di bagian yang sama. Akibatnya, lemak di lapisan kulit akan hilang sehingga mengubah tampilan kulit.

    Guna menghindari efek samping ini, Anda bisa mengakalinya dengan sering-sering mengubah lokasi suntikan insulin.

    3. Hipoglikemia

    cara mengatasi kelelahan

    Hipoglikemia adalah efek samping yang paling umum dan serius dari suntik insulin.

    Sekitar 16% dari penderita diabetes tipe 1 dan 10% dari pasien diabetes tipe 2 mengalami efek samping ini.

    Hipoglikemia sendiri adalah suatu kondisi ketika kadar gula darah Anda terlalu rendah, yaitu di bawah 70 mg/dL.

    Meski insulin berfungsi untuk menurunkan glukosa darah, terlalu banyak asupan insulin lewat penyuntikkan juga tidak baik untuk tubuh.

    Pasalnya, kondisi ini dapat menimbulkan efek samping berupa penurunan gula darah secara drastis.

    Kadar gula darah terlalu rendah terjadi karena insulin menyebabkan sel-sel hati dan otot mengambil glukosa dari darah.

    Jika terlalu banyak menyuntikkan insulin, sel-sel Anda akan mengambil dan menyimpan terlalu banyak glukosa.

    Risiko mengalami efek samping ini akan lebih tinggi jika Anda melakukan terapi insulin intensif atau terus-menerus.

    Jadi, sangat mungkin orang dengan diabetes mengalami hipoglikemia setelah menyuntikkan insulin.

    Menurunnya kadar gula darah bisa mengurangi asupan glukosa untuk otak. Padahal, otak manusia hanya menggunakan glukosa sebagai sumber energi.

    Jika jumlahnya tidak mencukupi, hipoglikemia akan membuat seseorang sakit kepala, penglihatan kabur, kelelahan, dan tremor.

    Bahkan, efek samping  insulin ini bisa menimbulkan komplikasi, seperti kejang, hilang kesadaran, dan kematian.

    Apabila sulit mengenali tanda-tanda dan gejala hipoglikemia, Anda perlu cek gula darah secara rutin.

    Setelahnya, makan atau minum sesuatu yang sebagian besar mengandung gula atau karbohidrat untuk meningkatkan kadar gula darah Anda dengan cepat.

    4. Kenaikan berat badan

    Bertambahnya berat badan adalah efek samping yang paling umum terjadi selama menggunakan insulin.

    Tambahan insulin membantu tubuh dalam menyimpan glukosa sehingga tubuh tidak mengalami kelebihan gula darah.

    Di sisi lain, insulin juga membuat tubuh menyimpan glukosa tersebut dalam bentuk glikogen atau lemak. Nah, peningkatan lemak inilah yang membuat berat badan naik.

    Jika Anda tidak mengontrol pola makan selama mengalami diabetes, risiko efek samping suntik insulin akan jadi lebih besar.

    Ya, semakin banyak Anda makan, terutama makanan yang tidak sehat, gula darah bisa meningkat tajam.

    Alhasil, makin banyak gula darah yang disimpan sebagai lemak. Inilah yang menyebabkan berat badan jadi naik drastis selama menggunakan insulin.

    5. Resistensi insulin

    Setelah suntik insulin, gula darah bisa saja tidak menurun dan malah melonjak naik. Munculnya efek samping suntik insulin ini ternyata disebabkan oleh berbagai faktor.

    Salah satu yang paling umum adalah resistensi insulin.

    Kondisi resistensi insulin menandakan bahwa pankreas memproduksi hormon insulin, tapi sel tubuh tidak menggunakan hormon tersebut seperti yang seharusnya.

    Kondisi ini menyebabkan sel-sel tubuh tidak dapat menyerap gula dengan benar sehingga gula dalam darah akan menumpuk.

    Terjadinya resistensi insulin sebagai efek samping suntik insulin biasanya muncul dalam penggunaan jangka panjang.

    Untuk mengatasinya, Anda memerlukan dosis insulin lebih besar agar lebih ampuh dalam menstabilkan gula darah. Konsultasikan dengan dokter untuk meningkatkan dosis insulin.

    6. Overdosis insulin

    Overdosis insulin terjadi ketika kadar insulin yang Anda masukkan ke dalam tubuh melebihi kebutuhan tubuh.

    Kelebihan kadar insulin akan menyebabkan gula darah menurun drastis atau hipoglikemia dan memicu terjadinya syok insulin atau hipoglemik.

    Konsumsi insulin yang tidak disertai dengan asupan makanan bergizi yang cukup, melakukan olahraga dengan intensitas tinggi, dan konsumsi alkohol dalam keadaan perut kosong juga bisa menyebabkan syok hipoglemik.

    Ketika Anda tengah mengalami syok hipoglemik karena overdosis insulin, Anda bisa mengalami hal-hal berikut.

    • Merasa gelisah, resah, keringat dingin dan tidak tenang.
    • Merasa lemah, hingga merasakan kaki dan tangan Anda gemetar.
    • Merasa kesulitan untuk berdiri tegak dan mengalami kram otot.
    • Muncul rasa pening di kepala disertai dengan efek pandangan yang kadang buram.
    • Detak jantung yang tidak beraturan disertai nafas yang terasa lebih pendek.
    • Pembengkakan pada lengan, tangan, kaki, pergelangan kaki, atau kaki bagian bawah.
    • Sesak napas atau kesulitan bernapas.

    Jika Anda merasakan berbagai efek samping di atas, segera cari bantuan medis. Anda sebaiknya pergi ke dokter, klinik perawatan darurat, atau ruang gawat darurat rumah sakit bila kasus komplikasi yang lebih parah.

    Selama mencari bantuan medis, mengonsumsi gula dapat membantu meredakan reaksi overdosis insulin ini.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 14/10/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan