backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

2

Tanya Dokter
Simpan

Waspadai Bahaya Dehidrasi, Bisa Sebabkan Kerusakan Organ

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None


Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari · Tanggal diperbarui 11/01/2024

    Waspadai Bahaya Dehidrasi, Bisa Sebabkan Kerusakan Organ

    Dehidrasi merupakan kondisi tubuh yang muncul akibat tubuh kehilangan cairan dan ketidakseimbangan mineral elektrolit. Bila dibiarkan begitu saja, dehidrasi akan menimbulkan berbagai masalah kesehatan serius. 

    Bahaya dehidrasi

    Berikut beberapa bahaya yang muncul akibat dehidrasi.

    1. Kejang

    Saat tubuh kekurangan air, kadar elektrolit seperti kalium dan natrium mengalami ketidakseimbangan. 

    Pada dasarnya, kedua mineral ini membantu memberikan sinyal listrik ke sel-sel tubuh untuk membantu pergerakan otot.

    Jika kedua elektrolit ini tidak seimbang, otot dapat mengencang tak terkendali sehingga kejang pun muncul.

    Dalam kasus yang lebih parah, bahkan bisa menyebabkan kehilangan kesadaran.

    2. Hipotensi

    bahaya dehidrasi sebabkan hipotensi

    Dehidrasi bisa mengakibatkan hipotensi atau penurunan tekanan darah. Kekurangan cairan tubuh membuat volume darah menurun. 

    Hal ini mengakibatkan jantung tidak bisa memompa darah dengan ideal.

    Efeknya, tekanan darah pun menurun dan Anda mengalami gejala hipotensi, seperti pusing, mual, lemas, dan pandangan kabur.

    3. Syok hipovolemik

    Syok hipovolemik salah satu akibat dehidrasi yang serius. Kondisi ini terjadi akibat hipotensi dan tidak teratasi. 

    Tubuh yang kekurangan darah dan tidak bisa mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh, terutama organ-organ vital seperti jantung. 

    Syok hipovolemik ini menyebabkan jantung berdebar kencang, sangat lemah, dan pingsan.

    4. Gangguan ginjal

    Bahaya dehidrasi bagi tubuh bisa menyebabkan berbagai masalah kemih dan ginjal, seperti infeksi saluran kemih, batu ginjal, dan gagal ginjal. Mengapa demikian?

    Kadar air yang seimbang membantu membuang limbah atau zat sisa dari dalam darah dalam bentuk urine. Ketika tubuh kekurangan cairan, ginjal akan kesulitan membuang urine. 

    Hal ini membuat mineral akan menumpuk di ginjal. Akibatnya, ginjal bekerja terlalu keras dan mineral akan mengkristal menjadi batu ginjal.

    5. Alkalosis metabolik

    Bahaya dehidrasi bisa menyebabkan Anda mengalami alkalosis metabolik, yaitu kondisi ketika darah memiliki keasaman yang sangat rendah atau basa. 

    Mengutip buku terbitan StatPearls (2022), dehidrasi membuat tubuh kekurangan ion hidrogen atau ion penyusun air. 

    Hal ini menyebabkan keasaman darah turun. Alkalosis metabolik menunjukkan gejala otot kram, kejang, mati rasa, dan irama jantung tidak normal.

    6. Asidosis laktat

    bahaya dehidrasi asidosis laktat dalam darah

    Asidosis laktat merupakan bahaya dehidrasi bagi tubuh akibat kadar senyawa asam laktat menumpuk di dalam darah. 

    Asam laktat diproduksi tubuh akibat kadar oksigen berkurang di dalam tubuh. 

    Telah diketahui sebelumnya, dehidrasi membuat volume darah berkurang sehingga oksigen di dalam sel-sel menurun. 

    7. Masalah otak

    Akibat dehidrasi, Anda bisa mengalami masalah otak, seperti kebingungan, mudah marah, hingga delirium (berhalusinasi dan gelisah).

    Dampak dehidrasi ini disebutkan dalam sebuah studi terbitan Annals of Nutrition And Metabolism (2017).

    Kadar air yang terlalu rendah membuat sel-sel otak tidak berfungsi dengan baik. Akibatnya, Anda mengalami masalah mental dan kemampuan berpikir.

    8. Heatstroke

    Heatstroke merupakan kondisi serius yang terjadi saat Anda mengalami dehidrasi.

    Pada kondisi yang normal, Anda mengeluarkan keringat saat kepanasan sebagai cara untuk mengatur suhu tubuh.

    Namun, dehidrasi berat membuat Anda tak bisa berkeringat tubuh Anda kekurangan cairan. Hal ini membuat suhu tubuh pun tetap panas selama 10 – 15 menit nonstop.

    Akibatnya, Anda bisa mengalami cacat permanen, seperti pembengkakan pada otak atau organ vital lainnya.

    Dalam beberapa kasus, heatstroke bisa menyebabkan kematian.

    9. Liver iskemik

    Ini adalah bahaya dehidrasi yang membuat liver tidak mendapatkan aliran darah atau pasokan oksigen. Kondisi ini merusak sel-sel hati.

    Akibatnya, Anda mengalami penyakit kuning, tidak nafsu makan, dan sensasi tidak nyaman.

    Berkaitan dengan liver iskemik, kondisi ini terjadi akibat tubuh kekurangan cairan  sehingga volume darah pun berkurang.

    10. Uremia

    Salah satu akibat dehidrasi yang cukup berbahaya adalah uremia atau tingginya kadar urea di dalam darah.

    Hal ini dikarenakan kekurangan cairan membuat ginjal sulit mengeluarkan urine. Oleh karena itu, sisa urea berlebih akan dibuang ke dalam darah. 

    Tingginya kadar urea di dalam darah bisa menyebabkan gejala, seperti anemia, keracunan di otak, gagal jantung, hingga stroke.

    Nah, demikianlah beberapa risiko kesehatan yang bisa terjadi saat Anda dehidrasi. Anda bisa mencegahnya mulai dari hal kecil, yaitu rutin minum air putih minimal delapan gelas perhari.

    Namun, jangan sembarang pilih air putih. Pasalnya, tidak semua air putih itu sama. Pilihlah air putih yang 100% alami dari pegunungan yang terlindungi.

    Air minum ini mengandung mineral alami yang dibutuhkan oleh tubuh, dan pastinya aman dikonsumsi karena sumbernya memiliki lapisan pelindung, sehingga tidak tercemar.

    Khususnya di tengah cuaca panas, konsumsi air mineral murni menjadi pilihan tepat karena air minum tersebut sudah terasa dingin alami dan segar bahkan tanpa perlu didinginkan di lemari es terlebih dahulu.

    Jika mengalami gejala kekurangan cairan, segera temui dokter untuk mendapatkan penanganan segera.

    Rangkuman

    • Dehidrasi menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit dan mengurangi volume darah.
    • Kekurangan cairan membuat ginjal sulit mengeluarkan urine.
    • Ketidakseimbangan elektrolit mengganggu fungsi sel-sel tubuh, seperti otak dan otot.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Andreas Wilson Setiawan

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari · Tanggal diperbarui 11/01/2024

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan