backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

Manfaat dan Panduan Diet Rendah Protein

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Yuliati Iswandiari · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    Manfaat dan Panduan Diet Rendah Protein

    Pola makan yang sering kali dianjurkan bagi pasien gagal ginjal yaitu diet sehat dengan kandungan rendah protein. Apa itu diet rendah protein? Simak penjelasannya di bawah ini.

    Apa itu diet rendah protein?

    Diet rendah protein adalah pola makan yang membatasi protein dari makanan atau konsumsi sehari-hari. Pada diet ini, asupan proteinnya lebih rendah dari kebutuhan normal.

    Diet rendah protein diberikan kepada seseorang yang mengalami penurunan fungsi ginjal menahun atau penyakit gagal ginjal kronisPasien gagal ginjal memang harus menjaga pola makannya dengan cukup ketat.

    Hal tersebut dikarenakan banyak makanan yang mungkin bergizi untuk orang yang tidak mengidap gagal ginjal justru bisa memperparah kondisi penyakit ini.

    Tujuan diet ini menurut Kementerian Kesehatan RI yaitu:

    • mencukupi kebutuhan zat gizi agar sesuai dengan fungsi ginjal,
    • mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit,
    • memperlambat penurunan fungsi ginjal lebih lanjut, serta
    • menjaga stamina agar pasien dapat beraktivitas normal.

    Mengapa pasien gagal ginjal harus membatasi asupan protein?

    Membatasi asupan protein pada pasien gagal ginjal bukanlah tanpa sebab. Protein yang Anda konsumsi akan dicerna dan dipecah menjadi asam amino oleh tubuh dengan bantuan enzim sistem pencernaan.

    Proses pencernaan protein akan dimulai dari lambung lalu berlanjut ke usus. Asam amino yang dicerna oleh tubuh akan lantas dibawa oleh aliran darah dan dikirim ke seluruh bagian tubuh yang membutuhkan.

    Tubuh sendiri membutuhkan jumlah asam amino berbeda tergantung jenisnya. Protein yang selesai dicerna akan diproses oleh ginjal dan dibuang jika tidak diperlukan lagi.

    Zat pembuangan hasil pencernaan protein yang dikeluarkan oleh ginjal yaitu urea pada urine (air kencing). Semakin banyak protein dicerna tubuh, semakin banyak pula asam amino yang disaring oleh ginjal dan membuat ginjal bekerja lebih keras.

    Hal tersebut akan berbahaya bagi pasien gagal ginjal kronis yang ginjalnya sudah tidak bisa berfungsi dengan baik. Inilah alasannya kenapa pasien gagal ginjal harus membatasi asupan protein.

    7 Jenis Protein Dalam Tubuh dan Masing-masing Fungsinya

    Seperti apa diet rendah protein bagi pasien gagal ginjal?

    makanan terbaik untuk kesehatan jiwa

    Asupan protein harian yang dikonsumsi oleh pasien gagal ginjal harus berbeda dengan orang yang tidak memiliki masalah pada organ ginjal.

    Menurut Kementerian Kesehatan, asupan protein dalam satu hari yang direkomendasikan untuk pasien gagal ginjal yakni 0,6 gram per kilogram berat badan.

    Dari rekomendasi tersebut, usahakan agar 60 persennya berasal dari protein hewani seperti telur dan daging ayam, daging sapi, ikan, dan susu.

    Bahkan, telur disebut-sebut sebagai sumber protein yang sempurna karena mempunyai kandungan asam amino yang persis seperti asam amino yang ada di tubuh.

    Panduan menu makan yang bisa dicoba

    Di bawah ini panduan menu makanan yang direkomendasikan oleh Kementerian Kesehatan RI untuk pasien gagal ginjal kronis. Menu-menunya memiliki nilai gizi energi 2.030 kkal, protein 40 gram, lemak 60 gram, dan kalori harian 336 gram.

    Pagi

  • 100 gram nasi (¾ gelas)
  • 75 gram telur balado (1 butir kecil)
  • 40 gram madu (2 sachet)
  • 20 gram susu (4 sdm)
  • 13 gram gula (1 sdm)
  • Pukul 10.00

    • 50 gram kue talam (1 porsi)
    • Teh
    • 13 gram gula (1 sdm)

    Siang

    • 150 gram nasi (1 gelas)
    • 50 gram daging sapi (1 potong sedang)
    • 50 gram setup buncis wortel (½ gelas)
    • 100 gram setup nanas (1 potong)

    Pukul 16.00

    • 50 gram puding (1 potong sedang)
    • 3 sdm fla

    Malam

    • 150 gram nasi (1 gelas)
    • 40 gram ayam panggang (1 potong sedang)
    • 50 gram cap cay goreng (½ gelas)
    • 100 gram pepaya (1 potong)

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Yuliati Iswandiari · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan