backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Menu Berbuka Puasa, Haruskah Selalu Manis?

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Rr. Bamandhita Rahma Setiaji · Tanggal diperbarui 02/03/2022

    Menu Berbuka Puasa, Haruskah Selalu Manis?

    Buka puasa adalah momen yang paling ditunggu-tunggu untuk menghilangkan rasa lapar dan haus. Makanan manis kerap jadi hidangan wajib yang ada di setiap meja. Akan tetapi, sebenarnya apakah menu berbuka puasa harus selalu serba manis?

    Kenapa menu berbuka puasa harus selalu yang manis?

    Sejak sahur, simpanan gula darah akan terus menurun sepanjang hari karena Anda tidak mendapat asupan lain. Sementara itu, gula darah merupakan sumber energi utama tubuh.

    Itu kenapa Anda mudah merasa lemas dan ngantuk selama beraktivitas saat puasa. Untuk menggantikan energi yang hilang ini, Anda butuh menu berbuka puasa yang tepat.

    Gula dapat cepat meningkatkan kadar gula darah yang turun setelah berpuasa. Namun, kebanyakan makanan manis, sebut saja teh manis atau pisang goreng, tidak cukup untuk menggantikan nutrisi dan vitamin lain yang juga hilang selama seharian dipakai beraktivitas.

    Makanan manis ini justru bisa menurunkan gula darah dengan sangat drastis setelah makan. Akibatnya, Anda merasa lemas dan ngantuk setelah buka puasa.

    Jadi, tidak boleh makan makanan manis sebagai menu berbuka?

    Idealnya, menu berbuka puasa sebaiknya memang yang manis untuk mengembalikan energi. Namun, dilansir dari British Nutrition Foundation, sebaiknya Anda tidak mengonsumsi banyak makanan atau minuman manis dengan gula tambahan.

    Selain bisa bikin gula darah merosot drastis, asupan kalori dan gula yang terlalu banyak malah dapat membuat berat badan naik meski sedang berpuasa.

    Pilih makanan manis alami yang juga mengandung serat dan bernutrisi tinggi, seperti:

    • jus buah atau smoothies,
    • buah kurma,
    • es buah tanpa pemanis tambahan, serta
    • buah segar, buah kering, atau buah yang dibekukan, seperti pisang beku salut cokelat.

    Perhatikan kandungan gula pada menu berbuka Anda

    Satu butir kurma ukuran sedang mengandung sekitar 23 kalori, 6,2 gram karbohidrat dengan 5,3 gram gula dan 0,7 gram serat.

    Sementara itu, kandungan gula pada segelas teh manis hangat bisa lebih tinggi lagi, tergantung dari berapa banyak takaran yang Anda pakai. Satu sendok makan gula pasir (13 gram) mengandung 50 kalori, 13.65 gram karbohidrat, dan 13,65 gram gula.

    Makan 3 butir kurma memberikan sekitar 69 kalori dalam sekali berbuka puasa. Namun, kurma juga mengandung serat, protein, dan beragam mineral yaitu kalium, magnesium, copper (tembaga), mangan, besi, hingga vitamin B6 yang pentinguntuk tubuh.

    Dilansir dari laman Healhtline, serat buah-buahan membantu mengontrol gula darah agar tidak melonjak tinggi.

    Kebalikannya, segelas teh manis hangat sangat sedikit atau bahkan sama sekali tidak mengandung nutrisi. Apalagi jika gula yang dikonsumsi berbentuk cairan manis. Hal tersebut akan lebih mudah dicerna dan langsung diserap dengan cepat.

    Maka itu, gula darah juga akan meningkat lebih drastis lagi. Ditambah lagi, minuman manis biasanya tidak memberi efek mengenyangkan, sehingga Anda bisa berlebihan mengonsumsinya.

    Untuk mengganti gula pasir dalam menu berbuka puasa Anda, pakailah madu yang punya nilai gizi cukup menguntungkan atau ekstrak vanila.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Rr. Bamandhita Rahma Setiaji · Tanggal diperbarui 02/03/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan