backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

3

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Mengenal Skin Fasting, Tren ‘Puasa’ Skincare untuk Kulit

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 19/02/2024

Mengenal Skin Fasting, Tren ‘Puasa’ Skincare untuk Kulit

Ada sebuah tren dalam dunia kecantikan yang dikenal sebagai skin fasting. Alih-alih memakai produk skincare, tren ini justru mengajak Anda ‘berpuasa’ dari segala macam produk perawatan kulit dalam kurun waktu tertentu. Cari tahu lebih dalam di sini!

Apa itu skin fasting?

Skin fasting adalah ‘puasa’ dari berbagai produk skincare dalam waktu tertentu untuk menjaga kesehatan kulit.

Prinsipnya bahwa dengan tidak memakai skincare kulit dapat mengembalikan keseimbangannya yang selama ini berubah akibat bahan kimia.

Deanne Robinson, seorang dokter kulit asal Amerika Serikat, mengatakan bahwa Anda ibarat sedang ‘melatih’ kulit setiap menggunakan skincare.

Bahan-bahan dalam produk skincare membuat kulit melakukan sesuatu yang bukan fungsi alaminya.

Contohnya, saat Anda memakai pelembap untuk kulit berminyak, kulit mendapat sinyal bahwa ia tidak perlu mengeluarkan minyak berlebih karena permukaan sudah cukup lembap.

Lantas, produksi minyak akan tetap berkurang selama Anda tetap menggunakannya.

Hal serupa juga terjadi bila Anda rutin memakai produk untuk membersihkan lapisan kulit mati (eksfoliasi).

Dikutip dari Nima Institute, bahan eksfoliator kimia seperti AHA dan BHA akan merangsang pergantian sel-sel kulit lebih cepat dari biasanya.

Nah, skin fasting merupakan cara alami untuk memulihkan keseimbangan kulit seperti semula. Cara ini akan menghilangkan bekas bahan kimia penyebab kulit iritasi.

Dengan kata lain, kulit Anda seakan terlahir kembali dengan fungsi awalnya.

Apa saja manfaat dari skin fasting?

Meski belum sepenuhnya terbukti secara ilmiah, beberapa orang menyebutkan skin fasting memberikan hasil yang positif seperti berikut.
  • Mencegah alergi kulit.
  • Menurunkan ketergantungan kulit akan produk skincare.
  • Menjaga keseimbangan minyak pada wajah.
  • Menurunkan sensitivitas kulit.

Apakah Anda butuh skin fasting?

Skin fasting bisa Anda coba ketika kulit mengalami reaksi yang tidak diinginkan dari penggunaan produk skincare atau kulit tidak lagi cocok memakai produk skincare.

Beberapa tahun lalu, pembersih, makeup, dan pelembap saja tampaknya sudah cukup untuk merawat wajah.

Seiring berkembangnya inovasi, kini Anda mungkin sudah tidak asing dengan 10 langkah perawatan wajah yang semakin populer.

Anggapan “lebih banyak produk pasti lebih baik” ternyata tidak selalu benar.

Bukannya menyehatkan kulit, ini justru merupakan kesalahan memakai skincare yang umum. Penggunaan produk skincare yang terlalu banyak bisa saling mengganggu fungsi satu sama lain.

Eksfoliasi secara berlebihan misalnya bisa membuat kulit menjadi merah, gatal, atau mengelupas. Produk eksfoliator yang tidak sesuai juga bisa menyebabkan iritasi, kulit kering, dan kulit sensitif.

Bahan-bahan bermanfaat seperti retinoid dan asam hialuronat pun dapat merusak kulit bila digunakan berlebihan.

Keduanya merusak lapisan pelindung yang menjaga kelembapan kulit sehingga memperparah jerawat, gejala rosacea, dan eksim.

Jika produk yang Anda gunakan malah menyebabkan masalah baru, mungkin ini adalah tanda bahwa kulit Anda butuh skin fasting.

Coba hentikan pemakaian satu demi satu produk tersebut hingga Anda tahu mana skincare yang tidak cocok.

Sebaliknya, Anda tidak perlu melakukan skin fasting bila kulit tidak bermasalah dengan produk-produk skincare tersebut.

Kulit Anda mungkin cocok dengan bahan aktif di dalamnya dan justru lebih terjaga dengan rutinitas skincare.

Cara menerapkan skin fasting

Cara skin fasting bisa berbeda pada tiap orang, dari sekadar berhenti menggunakan pelembap hingga tidak memakai produk skincare sama sekali.

Lama perawatan ini pun bervariasi, ada yang hanya beberapa hari, satu minggu, atau bahkan lebih. Nah, setiap cara akan memengaruhi efek yang terjadi pada kulit.

Anda bisa mulai dengan berhenti memakai satu per satu produk. Perhatikan apakah ada perubahan setelah Anda berhenti menggunakan produk tertentu. Terus lanjutkan hingga hanya menyisakan tabir surya.

Tabir surya merupakan produk yang sebaiknya tidak dilewatkan saat skin fasting.

Pasalnya, sinar ultraviolet dapat membuat kulit rusak. Cukup cuci muka Anda dengan air dan gunakan tabir surya sebagai pengganti rutinitas skincare.

Anda mungkin akan mengalami berbagai perubahan. Jika Anda memiliki kulit kering, skin fasting dapat membuatnya membaik atau justru memperparah.

Jadi, pastikan Anda minum cukup air untuk mencegah kulit bertambah kering.

Lihat hasilnya beberapa hari kemudian dan bandingkan dengan kondisi kulit Anda sebelumnya. Bila cara ini membuat kulit Anda lebih baik, Anda bisa mengulanginya beberapa bulan sekali.

Hal yang perlu diperhatikan 

skincare bulan puasa

Skin fasting merupakan metode alami untuk menjaga kesehatan kulit dengan tidak memakai skincare selama jangka waktu tertentu.

Cara ini diyakini akan membuat kulit ‘bernapas’ bebas setelah sebelumnya terus terkena bahan kimia dari produk skincare.

Walau berpotensi baik bagi kulit, perlu diingat bahwa metode detoks kulit ini bisa menimbulkan efek yang berbeda pada tiap orang.

Jika Anda berminat melakukan skin fasting, coba lakukan dahulu selama 3 – 4 hari dan lihat efeknya pada kulit Anda.

Hentikan perawatan ini bila kulit malah menjadi kering, berjerawat, ataupun mengalami masalah lainnya.

Ikuti kembali rutinitas skincare Anda dan konsultasikan masalah ini pada dokter kulit untuk menentukan solusinya.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 19/02/2024

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan