backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Mencium Bau Cat Basah Bisa Bikin Anda Jatuh Sakit

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh Novita Joseph · Tanggal diperbarui 02/03/2021

    Mencium Bau Cat Basah Bisa Bikin Anda Jatuh Sakit

    Mencium bau menyengat, misalnya bau jengkol atau pete, bukan cuma bikin mood jadi buruk. Ternyata efeknya juga bisa seketika dirasakan oleh tubuh. Tak jarang, mencium bau-bauan tengik bisa memicu migrain kambuh. Apa lagi efek mencium bau menyengat yang bisa memengaruhi kesehatan?

    Bagaimana manusia mencium bau?

    Awalnya, bau disebabkan oleh molekul zat kimia tertentu yang masuk lewat hidung Anda.

    Molekul bau ini terhubung dengan jaringan yang disebut epitel, isinya sel reseptor penciuman yang bertugas mengunci molekul bau.

    Di dalam hidung Anda, molekul tersebut akan larut dalam lendir dan terbawa sampai saraf pembau yang ada di bagian atas hidung.

    Saraf pembau menerima molekul tersebut sebagai rangsangan bau. Rangsangan tersebut kemudian diteruskan ke otak untuk menentukan seperti apakah bau yang Anda cium.

    Apa saja efek mencium bau menyengat untuk kesehatan?

    Efek mencium bau menyengat pada kesehatan tergantung dari si pemilik hidung itu sendiri.

    Beberapa mungkin merasakan efek samping yang merepotkan setelah mencium bau badan orang sebelah, sedangkan yang lain mungkin tidak merasakan apapun meski sama-sama kebauan.

    Pada kebanyakan kasus, mencium bau menyengat kadang memang menyebabkan masalah kesehatan.

    Namun umumnya, efek menghirup bau ini tergantung dari beberapa faktor, antara lain:

    • Jenis bahan kimia yang dihirup
    • Seberapa pekat bahan kimia penyebab bau
    • Berapa lama paparan bau tersebut terhirup
    • Tergantung sensitivitas penciuman seseorang

    Beberapa bahan kimia dengan bau yang kuat dapat menyebabkan iritasi mata, hidung, tenggorokan atau paru-paru.

    Terkadang, bau bahan kimia menyengat dapat menyebabkan beberapa orang merasakan sensasi terbakar, batuk sampai mengi, dan masalah pernapasan lainnya.

    Jika bau yang tercium berlangsung lama, mencium bau menyengat bisa memengaruhi mood, kecemasan, sampai stress.

    Berlama-lama mencium bau yang menyengat hidung juga bisa menyebabkan sakit kepala berat, pusing, hingga mual.

    Berikut ini beberapa contoh efek bau menyengat yang sering dihirup:

    1. Bau cat

    Bahaya menghirup bau cat yang pertama adalah terjadinya gangguan pernapasan. Bau cat yang cukup menyengat dihasilkan oleh VOC.

    VOC hampir selalu ada di dalam bahan cat agar cat lebih mudah kering ketika diaplikasikan di dinding.

    Saat cat mengering, VOC menguap ke udara dan jika terhirup akan membuat pernapasan terganggu.

    Kondisi tersebut akan semakin parah apabila bau cat dihirup oleh orang-orang yang memiliki gangguan pernapasan.

    2. Bau spidol dan lem

    Spidol mengandung zat kimiawi berbau bernama xylene. Jika kandungan xylene pada spidol masuk ke paru-paru, hal itu dapat menyebabkan luka serius pada paru-paru atau bahkan adanya kematian.

    Jika xylene dihirup dalam jumlah yang kecil, Anda mungkin akan mengalami batuk, tersedak, sesak napas, warna kulit membiru, dan peningkatan denyut jantung jadi lebih cepat.

    Perlu diingat juga kalau gejala ini bisa terjadi segera atau selama 24 jam setelah Anda mencium aroma spidol.

    Efek kesehatan akibat mencium bau tergantung sensitivitas indera penciuman

    Mencium bau bukanlah tolak ukur untuk mengetahui risiko kesehatan. Dalam beberapa kasus, bau bisa digunakan untuk mengetahui suatu masalah yang perlu diperbaiki.

    Misalnya, masalah kesehatan (dari aroma tubuh), mengatasi bahaya limbah, bahkan kebocoran gas di rumah.

    Selain itu, kemampuan orang untuk mencium bau tertentu akan berbeda. Hal ini didasari seberapa sensitif indera penciuman orang tersebut.

    Contoh faktor yang bisa memengaruhi kadar sensitivitas indra penciuman seseorang meliputi usia, jenis kelamin, dan apakah Anda merokok atau tidak.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Yusra Firdaus


    Ditulis oleh Novita Joseph · Tanggal diperbarui 02/03/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan