backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Ivermectin

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Risky Candra Swari · Tanggal diperbarui 06/07/2021

Ivermectin

Ivermectin Obat Apa?

Untuk apa ivermectin?

Ivermectin adalah obat untuk mengobati infeksi akibat cacing gelang. Obat ini termasuk kelas antihelminitik yang bekerja membunuh larva cacing dan cacing gelang dewasa agar berhenti berkembang biak. Tak hanya itu, obat ini juga sering digunakan untuk mengatasi skabies.

Ivermectin adalah obat anti-parasit yang hanya tersedia dengan resep dokter. Dokter dapat meresepkannya bersamaan dengan obat lain, misalnya antibiotik tertentu, untuk memaksimalkan pengobatan.

Biasanya dokter akan meresepkan obat ini untuk mengatasi beberapa kondisi seperti di bawah ini.

Obat ini mungkin memiliki kegunaan lain yang tidak disebutkan di atas, tetapi harus sesuai dengan resep dokter.

Potensi ivermectin untuk obat COVID-19

Ivermectin saat ini tengah diuji klinis sebagai salah satu obat yang berpotensi membantu pengobatan COVID-19. Penyakit yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 atau coronavirus ini tengah menjadi pandemi dengan kasus kejadian yang tinggi di beberapa negara.

Sebuah penelitian terbaru yang dilaksanakan tim dari Monash University dan University of Melbourne, Australia, menyatakan bahwa obat ini berpotensi membunuh coronavirus.

Obat ivermectin memiliki efek antiviral yang berhasil mengurangi angka perkembangan virus sebanyak 99,8% dalam waktu 48 jam.

Ivermectin bekerja dengan cara menghambat protein yang membawa virus corona ke dalam inti tubuh manusia. Hal ini dapat mencegah penambahan jumlah virus dalam tubuh, sehingga infeksi pun tidak bertambah parah.

Namun, penelitian tersebut baru dilakukan pada sel-sel yang terdapat di laboratorium. Sejauh ini, uji coba obat ivermectin terhadap COVID-19 di tubuh manusia belum dilakukan.

Uji klinis ivermectin untuk menangani COVID-19 di Indonesia tengah dilakukan di 8 rumah sakit. Namun, BPOM mengingatkan bahwa belum ada hasil uji klinis yang benar-benar membuktikan bahwa ivermectin bisa mengobati COVID-19. Oleh karena itu, obat ini tidak untuk dijual bebas.

Dalam klarifikasinya, BPOM menyatakan bahwa, “Ivermectin merupakan obat keras yang pembeliannya harus dengan resep dokter dan penggunaannya di bawah pengawasan dokter.’ Penggunaan obat ini hanya diizinkan satu kali dalam satu tahun dengan resep dokter.

Penggunaan ivermectin tanpa resep dan pengawasan dokter justru berbahaya bagi kesehatan. “Ivermectin yang digunakan tanpa indikasi medis dan tanpa resep dokter dalam jangka waktu panjang dapat mengakibatkan efek samping, antara lain nyeri otot/sendi, ruam kulit, demam, pusing, sembelit, diare, mengantuk, dan Sindrom Stevens-Johnson,’ tulis BPOM dalam rilisnya.

Bagaimana cara penggunaan ivermectin?

Supaya obat ini memberikan manfaat yang optimal, gunakan ivermectin sesuai dengan aturan minum obat yang diberikan dokter. Beberapa aturan pakai obat ivermectin yang perlu Anda perhatikan baik-baik adalah:

  • Minum obat ini saat perut kosong, alias sebelum makan.
  • Selama mengonsumsi obat ini, ada baiknya Anda membatasi atau bahkan menghindari sama sekali minum-minuman beralkohol.
  • Obat ini juga tersedia dalam bentuk losion atau krim. Sebelum menggunakan obat oles, sebaiknya bersihkan terlebih dahulu area yang akan diobati. Lalu cuci tangan dengan air bersih jika Anda telah selesai menggunakannya.
  • Hindari mengoleskan obat di area kulit yang mengalami iritasi, terluka, atau terbakar.
  • Supaya tidak lupa, gunakan obat ini di waktu yang sama setiap hari.
  • Bila sewaktu-waktu lupa minum obat ini dan jeda konsumsi berikutnya masih jauh, disarankan segera melakukannya begitu ingat. Sementara jika jeda waktunya sudah dekat, abaikan dan jangan coba-coba untuk menggandakan dosis.
  • Obat ini tidak boleh dipakai bergantian dengan orang lain. Bahkan meski orang tersebut punya gejala yang sama dengan Anda. Sebab, dosis obat bagi setiap orang mungkin berbeda-beda. Pemberian dosis ditentukan berdasarkan kondisi medis dan respon pasien terhadap pengobatan.
  • Pada anak-anak, dosis ditentukan berdasarkan berat tubuhnya.
  • Jangan mengurangi atau menambahkan dosis obat tanpa sepengetahuan dokter. Minum obat yang tidak sesuai aturan dapat meningkatkan risiko efek samping.
  • Anda mungkin akan diminta dokter untuk menjalani tes kesehatan seperti pemeriksaan sampel feses secara berkala. Hal ini dilakukan untuk memastikan efektivitas pengobatan dalam melawan parasit yang bersarang di tubuh pasien.

Pada prinsipnya, minum obat ini persis seperti yang dianjurkan dokter. Ikuti semua petunjuk pemakaian obat yang tertera pada label resep dan baca semua panduan pengobatan atau lembar instruksi dengan teliti.

Jangan ragu untuk bertanya ke dokter bila Anda belum paham betul cara pakainya.

Beri tahu dokter jika kondisi Anda tidak berubah atau memburuk.

Bagaimana cara penyimpanan obat ini?

Ivermectin adalah salah satu obat antiparasit yang sebaiknya disimpan pada suhu ruangan, jauhkan dari cahaya langsung dan tempat yang lembap. Jangan disimpan di kamar mandi. Jangan dibekukan. Merek lain dari obat ini mungkin memiliki aturan penyimpanan yang berbeda.

Perhatikan instruksi penyimpanan pada kemasan produk atau tanyakan pada apoteker Anda. Jauhkan semua obat-obatan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.

Jangan menyiram obat-obatan ke dalam toilet atau ke saluran pembuangan kecuali bila diinstruksikan. Buang produk ini bila masa berlaku obat telah habis atau bila sudah tidak diperlukan lagi.

Konsultasikan kepada apoteker atau instansi pembuangan sampah setempat mengenai bagaimana cara aman membuang obat Anda.

Dosis Ivermectin

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti dari nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter atau apoteker Anda sebelum memulai pengobatan.

Bagaimana dosis Ivermectin untuk orang dewasa?

  • Dosis yang biasa digunakan orang dewasa untuk onchocerciasis: 0,15 mg/kg diminum sekali sehari secara teratur selama 12 bulan.
  • Dosis yang biasa digunakan orang dewasa untuk strongyloidiasis: 0,2 mg/kg diminum sehari sekali selama 1-2 hari.
  • Dosis yang biasa digunakan orang dewasa untuk ascariasis: 0,2 mg/kg diminum sehari sekali.
  • Dosis yang biasa digunakan orang dewasa untuk cutaneous Larva Migrans: 0,2 mg/kg diminum sehari sekali.
  • Dosis yang biasa digunakan orang dewasa untuk filariasis: 0,2 mg/kg diminum sehari sekali.
  • Dosis yang biasa digunakan orang dewasa untuk scabies: 0,2 mg/kg diminum sehari sekali dan diulang dalam 2 minggu.

Orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah karena penyakit tertentu, seperti HIV/AIDS, umumnya membutuhkan dosis yang lebih tinggi. Pada prinsipnya, setiap orang mungkin mendapatkan dosis yang berbeda.

Hal ini karena dokter biasanya akan memberikan dosis obat berdasarkan usia, kondisi kesehatan secara menyeluruh, dan respon pasien terhadap pengobatan.

Silakan konsultasi ke dokter untuk informasi lebih lanjut.

Bagaimana dosis ivermectin untuk anak-anak?

Dosis ivermectin untuk anak usia di atas 5 tahun adalah 0,4 mg/kg untuk diminum hanya sekali setahun, dalam jangka usia 4 sampai 6 tahun.

Dosis obat untuk setiap anak mungkin dapat berbeda. Pemberian dosis akan disesuaikan dengan usia anak, kondisi kesehatannya secara menyeluruh, hingga respon mereka terhadap pengobatan yang diberikan dokter.

Jangan ragu bertanya langsung ke dokter untuk mengetahui dosis yang aman bagi si kecil

Dalam sediaan dosis apa obat ini tersedia?

Obat ini tersedia dalam bentuk tablet, krim, dan losion.

Efek samping Ivermectin

Apa saja efek samping dari obat ivermectin?

Sama halnya dengan penggunaan obat-obatan lainnya, obat ini tentu memiliki risiko efek samping dari ringan hingga serius yang mungkin dialami oleh penggunanya.

Oleh karena itu, jika Anda hendak menggunakan obat ini, pelajari terlebih dahulu mengenai efek sampingnya. 

Beberapa efek samping paling umum dari penggunaan obat ivermectin adalah:

  • Mual
  • Muntah
  • Diare
  • Sembelit
  • Sakit kepala ringan
  • Pusing
  • Muncul ruam kemerahan di kulit
  • Biduran
  • Sakit perut
  • Badan terasa lemas, lesu, dan tidak bertenaga
  • Pembengkakan tangan, pergelangan kaki, atau kaki
  • Reaksi alergi yang cukup parah, biasanya ditandai dengan demam, sakit tenggorokan, bengkak pada wajah atau lidah, mata terasa terbakar, sakit kulit, diikuti kemerahan atau keunguan ruam kulit yang menyebar (khususnya di wajah dan tubuh bagian atas) dan menyebabkan melepuh serta terkelupas

Efek samping di atas memang tergolong ringan dan akan hilang dengan sendirinya, seiring berjalannya waktu. Namun, jika efek samping tersebut tidak kunjung hilang, segera hubungi dokter.

Beberapa efek samping serius obat ivermectin yang sebaiknya segera diperiksakan ke dokter adalah:

  • Pandangan buram atau mengalami masalah serius dengan penglihatan Anda
  • Jantung berdebar kencang
  • Masalah kandung kemih atau usus
  • Mata memerah, bengkak, atau nyeri
  • Reaksi alergi yang cukup parah, biasanya ditandai dengan demam, sakit tenggorokan, bengkak pada wajah atau lidah, mata terasa terbakar, sakit kulit, diikuti kemerahan atau keunguan ruam kulit yang menyebar (khususnya di wajah dan tubuh bagian atas) dan menyebabkan melepuh serta terkelupas
  • Kejang
  • Kehilangan kesadaran atau pingsan

Tidak semua orang mengalami efek samping di atas. Mungkin ada beberapa efek samping yang tidak disebutkan di atas.

Bila Anda memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.

Peringatan dan Perhatian Obat Ivermectin

Apa saja yang harus diketahui sebelum menggunakan ivermectin?

Obat ini tidak boleh diminum secara asal. Selain dapat meningkatkan risiko efek samping, penggunaan yang tidak sesuai anjuran juga dapat menurunkan efektivitas obat.

Maka dari itu, beberapa hal yang perlu Anda ketahui sebelum minum ivermectin adalah:

  • Beri tahu dokter dan apoteker jika Anda memiliki alergi terhadap obat-obatan tertentu, terutama ivermectin atau obat antiparasit lainnya
  • Beri tahu dokter atau apoteker bila belakangan ini Anda sedang rutin minum obat-obatan. Baik itu obat resep, nonresep, hingga obat-obatan yang terbuat dari bahan alami dan herbal.
  • Beri tahu dokter bila Anda tengah mengonsumsi obat-obatan antikecemasan, antidepresan, obat kejang, obat tidur, atau obat penenang. Dokter mungkin perlu mengubah dosis obat atau mengawasi Anda dengan hati-hati untuk mencegah efek samping yang tidak diinginkan.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang atau pernah sakit meningitis dan trypanosomiasis.
  • Beri tahu dokter jika Anda memiliki sistem imun yang lemah karena penyakit tertentu, seperti HIV/AIDS.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, akan berencana hamil, atau menyusui.
  • Obat ini memiliki efek samping yang bisa menyebabkan pusing dan sakit kepala ringan. Oleh sebab itu, hindari berkendara atau mengoperasikan mesin tertentu yang membutuhkan kewaspadaan tinggi sampai efek obat benar-benar hilang. Anda juga sebaiknya menghindari berdiri terlalu cepat dari posisi berbaring atau duduk.
  • Beri tahu dokter bila Anda punya riwayat penyakit kronis seperti penyakit jantung, diabetes, asma, stroke, dan lain sebagainya.
  • Beri tahu dokter bila Anda mengalami kerusakan hati dan ginjal.

Apakah obat ini aman untuk ibu hamil dan menyusui?

Tidak ada penelitian yang memadai mengenai risiko penggunaan obat ivermectin pada ibu hamil atau menyusui. Selalu konsultasikan kepada dokter Anda untuk mempertimbangkan potensi manfaat dan risiko sebelum menggunakan obat ini.

Ivermectin termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori C menurut US Food and Drugs Administration (FDA) Amerika Serikat, atau setara dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Indonesia.

Berikut referensi kategori risiko kehamilan menurut FDA:

  • A = Tidak berisiko
  • B = Tidak berisiko pada beberapa penelitian
  • C = Mungkin berisiko
  • D = Ada bukti positif dari risiko
  • X = Kontraindikasi
  • N = Tidak diketahui

Tidak ada penelitian yang memadai pada wanita untuk mencari tahu risiko pada bayi saat sang ibu mengonsumsi obat ini selama menyusui. Pertimbangkan potensi manfaat dan potensi risikonya sebelum mengonsumsi obat ini selama menyusui.

Interaksi Obat Ivermectin

Obat-obatan apa yang mungkin berinteraksi dengan ivermectin?

Interaksi dengan obat lain dapat memengaruhi cara kerja obat dan meningkatkan risiko efek samping yang berbahaya. Artikel ini tidak memuat semua kemungkinan interaksi obat.

Catatlah semua produk obat yang Anda gunakan (termasuk obat resep, nonresep, dan herbal) dan perlihatkan kepada dokter serta apoteker Anda. Jangan memulai, menghentikan, atau mengubah dosis obat apapun tanpa seizin dokter.

Beberapa jenis obat yang mungkin dapat berinteraksi negatif dengan obat ivermectin adalah:

  • Acetaminophen
  • Albendazole
  • Albuterol
  • Alprazolam
  • Aspirin
  • Butalbital
  • Cetirizine
  • Clonazepam
  • Dextroamphetamine
  • Diphenhydramine
  • Duloxetine
  • Fluoxetine
  • Levothyroxine
  • Lorazepam
  • Lactobacillus dan estriol
  • Inhibitor P-glikoprotein
  • P-glycoprotein inducer
  • Phenobarbital
  • Praziquantel
  • Prednisone
  • Pyrantel
  • Sodium oxybate
  • Valproic acid
  • Vitamin B
  • Vitamin B12
  • Vitamin C
  • Vitamin D
  • Vitamin K
  • Warfarin

Mungkin masih banyak obat lain yang dapat berinteraksi dengan obat ini dan tidak disebutkan di atas.

Maka dari itu, penting untuk memberi tahu dokter dan apoteker tentang semua obat-obatan yang sedang Anda minum belakangan ini. Dokter dapat meresepkan obat lain yang lebih aman dan cocok dengan kondisi Anda.

Apakah makanan atau alkohol dapat berinteraksi dengan obat ini?

Obat-obatan tertentu tidak boleh digunakan pada saat makan makanan tertentu karena interaksi obat dengan makanan dapat terjadi.

Merokok tembakau atau mengonsumsi alkohol dengan obat-obatan tertentu juga dapat menyebabkan interaksi terjadi.

Selalu diskusikan penggunaan obat Anda dengan makanan, alkohol, atau tembakau dengan dokter Anda.

Kondisi kesehatan apa yang dapat berinteraksi dengan obat ini?

Kondisi kesehatan lain yang Anda miliki bisa memengaruhi penggunaan obat ivermectin. Selalu beri tahu dokter jika Anda memiliki masalah kesehatan lain, terutama asma, karena Ivermectin dapat membuat penyakitnya memburuk.

Selain asma, beberapa kondisi kesehatan yang dapat berinteraksi negatif dengan obat Ivermectin adalah:

  • Alergi terhadap obat Ivermectin dan obat antiparasit lainnya
  • Gangguan fungsi ginjal dan hati kronis
  • Infeksi akibat gigi lalat tsetse (penyakit tidur)
  • Meningitis

Overdosis Ivermectin

Apa yang harus saya lakukan pada keadaan gawat darurat atau overdosis?

Pada kasus gawat darurat atau overdosis, hubungi tim medis atau ambulans (118 atau 119) atau segera ke unit gawat darurat rumah sakit terdekat.

Gejala overdosis obat ivermectin yang paling umum adalah:

  • Ruam
  • Kulit terasa sangat gatal
  • Sakit kepala parah
  • Kebas dan sensasi kesemutan di tangan atau kaki
  • Badan lemas tidak karuan
  • Susah fokus
  • Sakit perut
  • Sesak napas
  • Detak jantung berdebar cepat, tidak teratur.
  • Melihat hal-hal atau mendengar suara-suara yang tidak ada (berhalusinasi)
  • Linglung dan bingung
  • Tidak responsif
  • Gugup
  • Gemetar tak terkendali pada bagian tubuh tertentu
  • Pembengkakan dari wajah, lengan, tangan, kaki, pergelangan kaki, atau kaki bagian bawah

Apa yang harus saya lakukan bila melewatkan satu dosis?

Apabila Anda melupakan satu dosis obat ini, minum sesegera mungkin. Namun bila sudah mendekati waktu dosis berikutnya, lewati dosis yang terlupakan dan kembali ke jadwal dosis yang biasa. Pastikan Anda tidak menggandakan dosis obat dalam satu kali minum.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Risky Candra Swari · Tanggal diperbarui 06/07/2021

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan