backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Chlorhexidine

Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm. · Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


Ditulis oleh Bayu Galih Permana · Tanggal diperbarui 22/08/2022

Chlorhexidine

Chlorhexidine adalah obat antiseptik yang digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri pada kulit dan mulut. Konsultasikan ke dokter sebelum memakai chlorhexidine karena obat ini berpotensi memicu iritasi akut.

Golongan obat: antiseptik

Merek dagang chlorhexidine: Hu Fu Ling, Bayplast First Aid Dressing, Perio Kin Spray, Minosep Chlorhexidine Gluconate 0,2%, Minosep

Apa itu chlorhexidine?

Gejala luka infeksi

Chlorhexidine atau klorheksidin adalah obat yang berfungsi sebagai antiseptik untuk melawan infeksi bakteri. Obat ini tersedia dalam berbagai macam bentuk, mulai dari topikal atau salep, larutan, hingga obat kumur.

Chlorhexidine topikal dioleskan langsung pada area kulit yang ingin dibersihkan guna mencegah infeksi bakterial yang diakibatkan oleh operasi medis, bekas suntikan, ataupun luka luar.

Sementara itu, klorheksidin dalam bentuk larutan digunakan pada radang mulut dan tenggorokan. Obat ini tergolong ke dalam kelas antiseptik dan disinfektan kulit untuk perawatan luka dan radang dalam mulut.

Dosis chlorhexidine

Dosis chlorhexidine pada tiap jenis sediaannya dapat berbeda. Untuk kandungan dalam larutan dan oral untuk kumur umumnya sebanyak 0,12%. Sementara itu, kandungan dalam cair dan topikal sebesar 0,5%, 2%, dan 4%.

Mengetahui jumlah dosis berguna untuk mencegah overdosis obat. Berikut dosis klorheksidin yang diberikan berdasarkan kegunaannya.

Gingivitis

  • Dewasa: kumur dengan 15 ml klorheksidin sebanyak 2 kali sehari setelah menggosok gigi. Kumur selama 30 detik, lalu buang.

Mukositis

  • Dewasa: kumur dengan 15 ml klorheksidin sebanyak 2 kali sehari setelah menggosok gigi. Kumur selama 30 detik, lalu buang.

Periodontitis

  • Dewasa – dosis awal: 1 chip 2,5 diselipkan di antara kantong periodontal (ruang antara gusi dan gigi yang terbentuk karena plak merusak gusi dan jaringan ikat di bawah garis gusi) dengan kedalaman kantong mencapai 5 mm atau lebih, maksimal sampai 8 chip satu kali kunjungan dokter.
  • Dewasa – dosis pemeliharaan: pemeriksaan kantong direkomendasikan 3 bulan sekali untuk kedalaman kantong mencapai 5 mm atau lebih.

Pembersihan luka dan luka bakar

  • Dewasa: gunakan larutan klorheksidin asetat 0,05% untuk pembersihan luka dan luka bakar. Pada luka bakar ringan dan lecet, gunakan krim klorheksidin glukonat 0,25%.
  • Pembersihan kulit dan luka secara umum

    • Dewasa: gunakan larutan klorheksidin glukonat 4%.

    Belum dapat dipastikan keamanan dan efektivitas dari chlorhexidine glukonat pada pasien anak-anak berusia kurang dari 18 tahun, tetapi penggunaannya mungkin dapat disesuaikan untuk situasi tertentu.

    Aturan pakai klorheksidin

    obat kumur

    Selalu ikuti aturan yang telah diberikan oleh dokter atau apoteker sebelum memulai pengobatan. Jika Anda memiliki pertanyaan, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.

    Gunakan obat sesuai dengan petunjuk pemakaian yang tertera pada label produk atau instruksi dokter. Jangan menggunakan obat ini dalam jumlah dan dosis yang lebih besar untuk jangka waktu lebih dari yang direkomendasikan.

    Jangan meminum chlorhexidine topikal atau salep, sebab obat ini hanya boleh digunakan dengan cara dioleskan pada kulit.

    Bilas kulit dengan bersih sebelum mengoleskan chlorhexidine topikal. Oleskan obat langsung pada area yang bermasalah. Dilarang menggunakan obat ini untuk mengobati luka dalam, luka goresan, atau luka terbuka.

    Chlorhexidine juga tersedia dalam bentuk sabun. Gunakan sabun obat langsung pada area yang bermasalah, lalu cuci dan bilas sisa obat dengan air bersih. Hindari pemakaian pada area kulit yang luas.

    Chlorhexidine adalah obat yang diproduksi dalam keadaan steril, tetapi tidak dengan isinya. Sangat mungkin terjadi kontaminasi bakteri di dalam kemasan produk yang dapat menyebabkan infeksi.

    Untuk menghindari hal tersebut, lakukan hal ini.

    • Gunakan aplikator yang tersedia dalam kemasan untuk menggunakan obat.
    • Jika tidak terdapat aplikator, gunakan cotton bud atau kapas.
    • Jangan sentuh pinggiran mulut botol obat dengan jari ataupun mengoleskannya langsung ke kulit Anda.
    • Jangan mengencerkan obat dengan air atau larutan asing lainnya.
    • Buang aplikator (cotton bud, kain, atau kapas) setelah dipakai. Jangan gunakan untuk pemakaian obat selanjutnya.

    Informasikan kepada dokter Anda jika gejala tidak membaik atau semakin parah.

    Untuk penyimpanan klorheksidin, beberapa hal perlu diperhatikan agar kualitas obat tetap terjaga, antara lain:

    • simpan obat pada suhu ruangan,
    • jauhkan obat dari cahaya langsung dan tempat yang lembap
    • jangan menyimpan obat di kamar mandi, dan
    • jangan membekukannya.

    Merek lain dari obat ini mungkin memiliki aturan penyimpanan yang berbeda. Perhatikan instruksi penyimpanan obat pada kemasan produk atau tanyakan pada apoteker Anda. 

    Jauhkan semua obat-obatan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan. Jangan menyiram obat-obatan ke dalam toilet atau ke saluran pembuangan kecuali bila diinstruksikan. 

    Buang produk ini bila masa berlakunya telah habis atau bila sudah tidak diperlukan lagi. Konsultasikan kepada apoteker atau perusahaan pembuangan limbah lokal mengenai bagaimana cara aman membuang obat Anda.

    Efek samping chlorhexidine

    mulut kering

    Chlorhexidine adalah obat yang juga dapat menyebabkan beberapa efek samping. Tingkat efek sampingnya dapat berbeda pada setiap orang, mulai dari yang umum sampai parah. 

    Beberapa efek samping ringan dari penggunaan klorheksidin, di antaranya:

    • mulut kering,
    • iritasi mulut,
    • gigi kekuningan,
    • rasa yang tidak biasa pada mulut, dan
    • berkurangnya sensasi dalam merasakan makanan.

    Cari bantuan medis segera jika Anda mengalami tanda-tanda reaksi alergi seperti:

    • gatal-gatal,
    • kesulitan bernapas, serta
    • pembengkakan wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan.

    Hentikan pemakaian chlorhexidine topikal dan segera hubungi dokter jika Anda mengalami efek samping serius, seperti:

    • rasa terbakar,
    • gatal atau kemerahan,
    • kulit melepuh atau mengelupas,
    • pembengkakan atau iritasi kulit parah, atau
    • alergi parah pada kulit yang diobati.

    Tidak semua orang mengalami efek samping berikut ini. Mungkin ada beberapa efek samping yang tidak disebutkan di atas.

    Bila Anda memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.

    Peringatan dan perhatian sebelum pakai chlorhexidine

    penyebab alergi dingin

    Dilarang menggunakan chlorhexidine jika Anda alergi terhadap obat ini atau kandungan lain yang terdapat di dalamnya.

    Sebelum menjalani pengobatan, konsultasikan pada dokter atau apoteker apakah aman bagi Anda untuk menggunakan chlorhexidine.

    Sampaikan jika Anda memiliki alergi makanan, zat pewarna, bulu hewan, atau obat-obatan tertentu.

    Berhati-hatilah jika ingin menggunakan obat ini pada anak usia kurang dari dua bulan. Pasalnya, obat ini dapat menyebabkan iritasi akut atau luka bakar pada anak balita.

    Apakah klorheksidin aman untuk ibu hamil dan menyusui?

    Penelitian yang ada terkait risiko penggunaan klorheksidin pada ibu hamil atau menyusui sejauh ini belum memadai.

    US Food and Drugs Administration (FDA) menggolongkan klorheksidin topikal ke dalam risiko kehamilan kategori C. Ini berarti pemakaian obat oles dapat berisiko terhadap janin.

    Maka dari itu, selalu konsultasikan kepada dokter Anda untuk mempertimbangkan potensi manfaat dan risiko sebelum menggunakan obat ini.

    Interaksi chlorhexidine dengan obat lain

    ropinirole, chlorhexidine

    Obat lain yang Anda konsumsi secara oral umumnya tidak akan memicu interaksi dengan klorheksidin.

    Meski begitu, Anda sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter sebelum menggunakan obat ini, terlebih jika sedang mengonsumsi obat lain.

    Simpan daftar semua produk yang Anda gunakan (termasuk obat-obatan resep/nonresep dan produk herbal) dan konsultasikan pada dokter atau apoteker.

    Diskusikan juga terkait penggunaan obat ini bersamaan dengan makanan, alkohol, atau tembakau dengan penyedia layanan kesehatan Anda.

    Kondisi kesehatan lain yang Anda miliki bisa memengaruhi penggunaan obat ini. Selalu beri tahu dokter jika Anda memiliki masalah kesehatan lain, terutama luka dalam atau luka terbuka.

    Beberapa produk tidak dianjurkan untuk digunakan pada kedua kondisi ini. Gunakan produk hanya sesuai dengan petunjuk dokter.

    Jangan memulai, memberhentikan, mengganti, atau menggandakan dosis obat apa pun tanpa persetujuan dokter.

    Pada kasus gawat darurat atau overdosis, hubungi penyedia layanan gawat darurat lokal (112) atau segera ke unit gawat darurat rumah sakit terdekat.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.

    Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


    Ditulis oleh Bayu Galih Permana · Tanggal diperbarui 22/08/2022

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan