backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

2

Tanya Dokter
Simpan

Toksisitas Glukosa, Bahaya dari Gula Darah Tinggi yang Menerus

Ditinjau secara medis oleh dr. Jimmy Tandradynata, Sp.PD · Penyakit Dalam · RS Siloam Karawaci (Siloam Hospital Lippo Village)


Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    Toksisitas Glukosa, Bahaya dari Gula Darah Tinggi yang Menerus

    Kondisi gula darah tinggi atau hiperglikemia harus segera diatasi. Jika tidak, hal ini menyebabkan kondisi kronis bernama toksisitas glukosa. Masalah ini bisa merusak organ tubuh Anda.

    Apa itu toksisitas glukosa?

    Toksisitas glukosa dapat terjadi ketika kadar gula darah yang terlalu tinggi berlangsung dalam waktu lama.

    Toksisitas glukosa umumnya ditemukan pada pasien prediabetes, diabetes tipe 1, dan diabetes tipe 2 ataupun orang yang tidak terdiagnosis memiliki kadar gula tinggi.

    Tingginya kadar gula darah yang terjadi secara jangka panjang dapat merusak sel beta pankreas sehingga menurunkan produksi insulin. 

    Perlu diketahui, insulin berfungsi membantu penyerapan gulah darah (glukosa) ke dalam sel tubuh sehingga sel dapat mengubah glukosa menjadi energi. 

    Proses metabolisme gula darah dengan bantuan insulin ini membantu menjaga kadar gula darah tetap dalam batas normal.

    Kadar gula darah yang tinggi alias hiperglikemia dapat menurunkan kemampuan sel beta dalam menghasilkan insulin.

    Selain itu, mengutip dari buku International Textbook of Diabetes Mellitus (2015) toksisitas gula darah dapat memperberat kondisi resistensi insulin.

    Akibatnya, sel tubuh semakin tidak bisa merespons insulin dan kesulitan memproses gula darah menjadi energi.

    Kondisi ini berdampak pada kadar gula darah yang semakin tak terkendali sehingga kondisi diabetes semakin parah.

    Cara mengatasi toksisitas glukosa

    Toksisitas glukosa dapat diatasi dengan segera menurunkan kadar gula darah Anda. 

    Hal ini bisa dilakukan dengan mengatur asupan makanan, berolahraga secara teratur, dan minum obat penurun gula darah.

    Mengonsumsi obat diabetes, seperti metformin dan obat golongan thiazolidinediones, bisa menjadi pengobatan yang efektif menurunkan gula tinggi. 

    Jika konsumsi obat-obatan tidak menunjukkan perbaikan, dokter mungkin akan memberikan suntik insulin.

    Namun, pemakaian obat-obatan tersebut tentunya harus dilakukan di bawah pengawasan dokter.

    Untuk mendapatkan pengobatan yang sesuai dengan kondisi kesehatan Anda, pastikan Anda berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu.

    Bagaimana cara mencegah toksisitas glukosa?

    Diet vegetarian untuk diabetes

    Berikut ini adalah dua cara efektif yang dapat Anda lakukan untuk mencegah terjadinya toksisitas gula darah.

    1. Pola makan sehat

    Anda dapat mengurangi risiko terkena toksisitas glukosa dengan mengurangi hiperglikemia melalui pola makan yang sehat.

    Langkah pertama dalam melakukan ini adalah dengan mengatur asupan karbohidrat.

    Bukan berarti Anda harus menghindari makanan yang mengandung karbohidrat sama sekali.

    Hal yang terpenting adalah dengan memastikan bahwa Anda mengonsumsinya dalam batas wajar.

    Menurut American Diabetes Association, batas karbohidrat harian akan bergantung pada berat, tinggi badan, dan tingkat aktivitas Anda.

    Sebagai acuan, Anda sebaiknya mengonsumsi sebanyak 30–75 gram karbohidrat dalam satu porsi makanan.

    Untuk camilan, cukup dengan 15–30 gram karbohidrat saja untuk sekali makan.

    2. Mengelola stres dengan baik

    Mengurangi stres juga bisa membantu mencegah lonjakan gula darah secara terus-menerus yang menjadi penyebab toksisitas glukosa.

    Tingkat stres sangat memengaruhi keseimbangan kadar gula darah. Hal ini karena stres dapat menghambat produksi insulin pada tubuh.

    Oleh karena itu, penting untuk mengatasi stres yang membebani pikiran Anda.

    Cobalah untuk menceritakan masalah yang Anda alami pada orang-orang terdekat. Hindari juga memaksakan diri Anda untuk berpikir positif.

    Meditasi, latihan pernapasan, dan latihan relaksasi lainnya adalah beberapa cara yang bisa membantu Anda menenangkan diri ketika stres. 

    3. Rutin olahraga

    Rutin berolahraga membantu menurunkan gula darah dan menurunkan risiko toksisitas glukosa. Saat Anda aktif bergerak, sensitivitas insulin akan meningkat. 

    Dengan begitu, insulin dapat membantu sel menyerap glukosa dan merubahnya menjadi energi selama dan setelah berolahraga.

    Untuk memulai jadwal olahraga rutin, sebaiknya lakukan olahraga dengan intensitas sedang hingga tinggi selama minimal 30 menit per hari.

    Salah satu jenis olahraga yang disarankan untuk pasien diabetes adalah yoga. Selain membuat Anda aktif secara fisik, yoga juga baik untuk pengelolaan stres.

    Jika Anda mengalami beberapa gejala gula darah tinggi, segera konsultasikan pada dokter. Ini membantu Anda untuk mengurangi risiko toksisitas glukosa.

    Jika tidak diobati, kondisi ini berisiko mengarah pada diabetes serta kemunculan penyakit komplikasi diabetes yang lebih cepat.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Jimmy Tandradynata, Sp.PD

    Penyakit Dalam · RS Siloam Karawaci (Siloam Hospital Lippo Village)


    Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan