Umum

Halo dok, saya mau cerita. Setiap kali saya merasa khawatir ataupun takut saya sering kali melukai kuku saya hingga berdarah. Dan kalau sdh berdarah seperti itu, saya baru merasa tenang. Satu lagi dok, setiap saya melakukan sesuatu itu harus ganjil, kalau tdk ganjil saya merasa sangat bersalah sama diri saya.

Entah kenapa akhir" ini saya merasa tertekan, saya merasa tidak bahagia, ada rindu yg sangat mendalam entah kepada siapa, mungkin Tuhan... Bahkan akhir" ini saya selalu browsing tentang "Bunuh diri"... Tolong saya harus bagaimana?

saya ingin bercerita dok, mungkin dgn bercerita beban pikiran saya jdi berkurang. kemarin kepala saya di pukul dan di bentur sama mama saya karena saya menangisi kesalahan saya sendiri, awal nya saya cuma menangis dan tidak mau menceritakannya karena menurut saya itu hal sepele, tapi mama saya malah ngedesak saya untuk bercerita sambil menendang dan memukul saya dan melontarkan kata-kata yang kasar. Saya makin ga mau bercerita karena belum di ceritakan saja saya sudah di pukuli dan di caci maki apalagi permasalahannya hal sepele. Dia makin marah dan terjadilah pembenturan kepala. Sampai sekarang kepala saya sakit dan pusing. Saya sampai mau kepikiran untuk bunuh diri karena ga ada yang sayang sama saya, mama saya bahkan mengutuk saya kalau hidup saya tidak akan selamat. Saya harus gimana dok? Apakah lebih baik saya mati saja karena tidak ada tempat aman di dunia ini semua orang tidak suka atas keberadaan saya. Padahal saya selalu berbakti kpd mereka :)

Pekerjaan, tuntutan untuk menjadi orangtua atau pasangan yang sempurna, dan berbagai hal lain dalam kehidupan tentu saja menguras energi.Hal ini bisa membuat kita kelelahan dan merasa cemas. Yang ingin saya tanyakan, perlukah dan seberapa pentingnya kita mengambil jeda sejenak demi kesehatan mental?

Sejak lama, penderita gagap kerap jadi bahan bully dan kondisinya dijadikan lawakan di televisi. Kami mewawancarai para pejuang dari Indonesian Stuttering Community (ISC) untuk mendengar apa dampak bully terhadap mereka.

Tolong dengar suara mereka.

Fokus terhadap apa yang mereka sampaikan, bukan cara mereka menyampaikannya.

Izin Bertanya.

Saya memiliki sifat yang emosional dan tempramental yang tidak bisa saya kontrol. saya ingin sekali menjadi pribadi yang tidak emosional dan tidak tempramental. Ditambah lagi saat bulan puasa kita diminta untuk mengontrol emosi dan menahan marah kita. Bagaimana caranya untuk orang yang memiliki sifat emosional dan tempramental untuk mengontrol emosinya bahkan menjadi pribadi yang tidak emosional dan tempramental lagi?

Dok saya mau nanya saya baru punya anak 1 perempuan , tapi saya gmau mau anak saya di pegang" orang dok termasuk mertua saya kecuali keluarga saya dok , saya tkt sekali klo anak saya jauh dari saya .. pdhal saya sama mertua saya itu tinggalny berdekatan dok , jdi klo anak saya di pegang ibu mertua saya , saya timbul rasa cemas ,dan takut sendirian dok terkadang saya sampe menangis dok .

Mohon penjelasannya dok , dan solusi untuk diri saya dok . Saya harap dokter bisa balas pesan saya , terima kasih sblmny 🙏

Mau bertanya mengenai orang yang apabila mempunyai suatu masalah dia cenderung untuk memendam masalah tersebut,tidak bercerita kepada teman atau keluarganya dan juga sering menyelasikan suatu masalah itu sendiri. Yang mana dia berfikir kalau menceritakan masalah tersebut atau memninta bantuan kepada orang terdekat takut menambah beban pikir orang tersebut. apakah pribadi seperti itu tidak menjadi suatu masalah yang besar untuk kesehatan mental nya atau malah sebaliknya yang akan berdampak pada kesehatan metal orang tersebut?

Mereka yang mengidap skizofrenia kerap dianggap tak mampu melakukan apapun. Sebab, gangguan mental serius ini mampu memengaruhi pikiran, emosi, dan perilaku pasien.

Namun perkembangan ilmu kesehatan dan tekad kuat para penderitanya membuktikan hal berbeda. Para penyintas skizofrenia mampu untuk tetap aktif berkegiatan, bekerja, bahkan berkarya melalui tulisan dan fotografi.

Inilah kisah para penyintas skizofrenia dari KPSI (Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia) tentang bagaimana mereka bertahan dan menghadapi kondisi penyakit ini.

Saya baca-baca soal kasus bupati langkat mengerikan juga. Mereka mengapa gemar melakukan kekerasan dan menganiaya orang lain? Apakah hal tersebut tergolong masalah kejiawaan? Apakah kebiasaan menyiksa itu diwariskan dari orang tua ke anak?