Trauma

Hai dok

Saya mengalami pelecehan dari pacar saya dengan alasan tidak akan meninggal kan saya dlam keadaan apapun setelah berhubungan selang beberapa bulan dia menghilang dan taunya sudah ada yg baru sampai sekarang saya masih teror dia minta tanggung jawab tapi tidak di respon, kegiatan saya bekerja untuk berdamai dengan pikiran itu tapi malah saya makin di tekan rasa bersalah saat saya berangkat kan naik kendaraan umum klo ada lelaki yg bersentuhan gitu badan nya dengan saya langsung teremor langsung keinget kejadian itu lagi kena panik klo udah kaya gitu gimana ya dok solusinya saya takut cerita ke siapapun

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
8
2

2 komentar

Halo, terima kasih untuk pertanyaannya.


Kejadian tidak menyenangkan yang pernah anda alami bisa saja menyebabkan terjadinya trauma psikologis. Seiring berjalannya waktu, terkadang kejadian traumatis tersebut bisa pulih dengan sendirinya. Namun, terkadang juga akan menetap dalam jangka waktu yang lama sehingga mengganggu anda dalam menjalani keseharian saat ini atau merencanakan kehidupan yang akan datang. Adapun reaksi emosi yang ditampilkan setiap individu terhadap kejadian traumatis berbeda-beda, seperti munculnya rasa cemas berlebihan, sedih, takut, marah, benci, dan sebagainya. Selain itu, kondisi fisik dan psikologis bukan hal yang dapat dipisahkan sehingga ketika teringat akan kejadian tersebut akan memunculkan perubahan pada sensasi fisik.

Dengan menyadari kondisi anda saat ini, berarti secara tidak langsung anda menyadari pula kebutuhan akan bantuan tenaga profesional. Ketika pikiran akan kejadian traumatis tersebut muncul, maka akan memicu juga munculnya reaksi emosi negatif tersebut sehingga membuat anda merasa tidak nyaman. Pada saat kondisi tersebut terjadi, anda dapat melakukan relaksasi pernapasan sehingga menjadi lebih rileks, tenang dan dapat berpikir jernih kembali. Selain itu, sebaiknya anda tidak perlu menyalahkan diri sendiri, karena adanya proses penerimaan dapat membantu anda lebih mudah untuk pulih dari kejadian traumatis. Anda juga dapat mencoba mengembangkan kemampuan memaafkan terhadap diri sendiri, lingkungan dan orang lain yang menyebabkan anda mengalami kejadian traumatis tersebut.


Bagaimanapun kondisi anda, anda tetap berharga dengan segala kelebihan dan kelemahan yang dimiliki. Anda tidak perlu malu untuk menceritakan permasalahan anda kepada orang terdekat yang anda percaya.


Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah agar tertangani dengan tepat.

1 tahun yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Saya memahami bahwa Anda mengalami trauma akibat pelecehan dari mantan pacar Anda. Saya ingin memberikan beberapa saran yang mungkin dapat membantu Anda mengatasi trauma ini, tetapi penting untuk diingat bahwa saya bukan dokter atau profesional kesehatan mental. Jika Anda merasa kesulitan mengatasi trauma ini, sangat disarankan untuk mencari bantuan dari seorang profesional seperti psikolog atau psikiater yang dapat memberikan dukungan dan panduan yang tepat.:
  1. Mencari dukungan: Pertama-tama, penting untuk mencari dukungan dari orang-orang terdekat seperti keluarga atau teman dekat. Berbicaralah dengan mereka tentang apa yang Anda alami dan bagaimana perasaan Anda. Mereka dapat memberikan dukungan emosional dan membantu Anda merasa didengar dan dipahami.

  2. Terapi: Pertimbangkan untuk mencari bantuan dari seorang terapis atau konselor yang berpengalaman dalam mengatasi trauma. Terapi dapat membantu Anda memahami dan mengelola emosi yang terkait dengan trauma, serta memberikan strategi untuk mengatasi kecemasan dan pikiran yang mengganggu.

  3. Self-care: Jaga kesehatan fisik dan mental Anda dengan melakukan self-care yang baik. Ini termasuk menjaga pola makan yang sehat, tidur yang cukup, berolahraga secara teratur, dan melakukan aktivitas yang Anda nikmati. Juga, berikan waktu untuk diri sendiri untuk bersantai dan melakukan hal-hal yang membuat Anda bahagia.

  4. Mengelola kecemasan: Jika Anda mengalami kecemasan atau serangan panik saat naik kendaraan umum atau dalam situasi yang memicu kenangan traumatis, cobalah teknik pernapasan dalam atau teknik relaksasi lainnya. Juga, berbicaralah dengan terapis Anda tentang strategi khusus yang dapat membantu Anda mengatasi kecemasan ini.

  5. Menghindari pemicu: Jika ada situasi atau orang yang memicu kenangan traumatis, cobalah untuk menghindarinya jika memungkinkan. Jika Anda tidak dapat menghindarinya sepenuhnya, cari cara untuk mengurangi dampaknya, seperti dengan menggunakan teknik relaksasi atau mengalihkan perhatian Anda ke hal-hal positif.

  6. Menulis jurnal: Menulis tentang pengalaman Anda dalam jurnal dapat membantu Anda mengungkapkan emosi dan pikiran yang terkait dengan trauma. Ini juga dapat membantu Anda melihat kemajuan yang telah Anda buat dalam proses penyembuhan.

Ingatlah bahwa setiap orang bereaksi dan mengatasi trauma dengan cara yang berbeda, jadi penting untuk mencari bantuan yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Jangan ragu untuk mencari bantuan profesional jika Anda merasa kesulitan mengatasi trauma ini.

1 tahun yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan