🔥 Diskusi Menarik

Tentang gelar akademik Dan talenta

Apakah orang yang bergelar sarjana apalagi sampai S-3 itu lbh sdkt daripada lulusan SMA? Jadi apakah rata2 orang yang plg bnyk lulusan SMA? Tapi apa saja penyebab lulusan sarjana bahkan sampai pascasarjana skrg bnyk yg menganggur? Bgmana caranya persiapan masuk dunia kerja yg matang agar tdk buat masalah? Apakah busung lapar, kwashiorkor, marasmus krn kelaparan Dan kurang gizi bisa menurunkan IQ? Biasanya bnyk terjd di Afrika. Tapi apakah di Indonesia ada kasus spt itu? Zaman Orba dulu kasus buta huruf banyak tapi apakah skrg sdh jauh berkurang? Apakah org yg bisa nyanyi dgn suara merdu Dan bnyk oktaf lbh sdkt daripada orang rata2? Apakah orang yg bersuara rendah lbh bnyk daripada suara tinggi? Apakah org yg nyanyinya unik Dan bnyk improvisasinya lebih sdkt daripada orang rata2? Jadi apakah jikalau mengandalkan JD penyanyi, model, bintang film tanpa profesi lain suatu saat bisa turun pamornya kalo ada lagi penyanyi baru yg suaranya lbh merdu, unik, Dan kharisma tinggi? JD apakah JD penyanyi, model, bintang film itu kalo bisa terkenal krn hoki? JD apa saja yang hrs dipersiapkan sarjana agar siap di dunia kerja? Kalo di Singapore di asrama dulu.

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
4
1

1 komentar

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Saya akan mencoba menjawab pertanyaan Anda satu per satu:
  1. Apakah orang yang bergelar sarjana lebih sedikit daripada lulusan SMA?

    • Secara umum, jumlah lulusan SMA lebih banyak daripada lulusan sarjana. Namun, persentase lulusan sarjana meningkat seiring dengan peningkatan akses ke pendidikan tinggi.
  2. Apa saja penyebab lulusan sarjana bahkan sampai pascasarjana banyak yang menganggur?

    • Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan lulusan sarjana mengalami pengangguran, seperti ketidaksesuaian antara keterampilan yang dimiliki dengan permintaan pasar kerja, kurangnya pengalaman kerja, dan persaingan yang ketat di pasar kerja.
  3. Bagaimana caranya persiapan masuk dunia kerja yang matang agar tidak membuat masalah?

    • Persiapan masuk dunia kerja yang matang meliputi memperoleh keterampilan yang relevan dengan bidang pekerjaan yang diminati, membangun jaringan profesional, mengikuti magang atau program kerja, dan terus meningkatkan pengetahuan dan keterampilan melalui pelatihan dan pendidikan lanjutan.
  4. Apakah busung lapar, kwashiorkor, marasmus karena kelaparan dan kurang gizi bisa menurunkan IQ? Apakah di Indonesia ada kasus seperti itu?

    • Ya, kondisi kelaparan dan kurang gizi dapat mempengaruhi perkembangan otak dan berpotensi menurunkan IQ. Di Indonesia, masih ada kasus malnutrisi pada anak-anak, terutama di daerah yang terpencil atau terkena bencana alam.
  5. Apakah di Indonesia kasus buta huruf sudah jauh berkurang?

    • Kasus buta huruf di Indonesia telah mengalami penurunan signifikan sejak zaman Orde Baru. Namun, masih ada beberapa daerah di Indonesia yang memiliki tingkat buta huruf yang lebih tinggi dibandingkan dengan daerah lainnya.
  6. Apakah orang yang bisa nyanyi dengan suara merdu dan banyak oktaf lebih sedikit daripada orang rata-rata? Apakah orang yang bersuara rendah lebih banyak daripada suara tinggi?

    • Tidak ada data yang menunjukkan bahwa orang yang bisa nyanyi dengan suara merdu dan banyak oktaf lebih sedikit daripada orang rata-rata. Begitu pula dengan orang yang bersuara rendah atau tinggi, tidak ada data yang menunjukkan dominasi salah satu jenis suara.
  7. Apakah orang yang nyanyinya unik dan banyak improvisasinya lebih sedikit daripada orang rata-rata?

    • Tidak ada data yang menunjukkan bahwa orang yang nyanyinya unik dan banyak improvisasinya lebih sedikit daripada orang rata-rata. Kemampuan unik dan improvisasi dalam bernyanyi dapat bervariasi antara individu.
  8. Apakah jika mengandalkan menjadi penyanyi, model, atau bintang film tanpa profesi lain, suatu saat bisa turun pamornya jika ada penyanyi baru yang suaranya lebih merdu, unik, dan memiliki kharisma tinggi?

    • Industri hiburan sangat kompetitif dan selalu ada perubahan tren dan preferensi publik. Oleh karena itu, jika seseorang hanya mengandalkan popularitas mereka sebagai penyanyi, model, atau bintang film tanpa memiliki profesi lain, mereka mungkin menghadapi risiko turun pamor jika ada pesaing baru yang muncul.
  9. Apakah menjadi penyanyi, model, atau bintang film terkenal karena faktor keberuntungan?

    • Keberuntungan dapat memainkan peran dalam kesuksesan seseorang di industri hiburan, tetapi biasanya dibutuhkan kombinasi bakat, kerja keras, kesempatan, dan dedikasi yang kuat untuk mencapai kesuksesan jangka panjang.
  10. Apa saja yang harus dipersiapkan oleh sarjana agar siap di dunia kerja?

    • Sarjana perlu mempersiapkan diri dengan memperoleh keterampilan yang relevan dengan bidang pekerjaan yang diminati, membangun jaringan profesional, mengasah kemampuan komunikasi dan kerja tim, serta terus meningkatkan pengetahuan dan keterampilan melalui pelatihan dan pendidikan lanjutan.

Saya harap jawaban ini dapat membantu. Apakah Anda memiliki pertanyaan lain?

11 bulan yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan