Dok knp ya akhir2 ini sy sering merasa kesepian? Ketika sdr sy berubah dr asalnya sering perhatian tp stlh dia pny sgalanya dia jd beda jarang perh
... Lihat Lainnyamasalah rumah tangga
Dok,, saya seorang ibu anak satu,, saya sudah berumah tangga dengan suami selama 13 thun. Dulu saya dan suami sangat ingin memiliki seorang anak. Setelah penantian 7 thun alhamdulillah sya hamil. Nmun ank pertama sya lahir kdunia hya berumur 3 hri.. Dan 3 thun kmudian sya hamil lgi. Tetapi ujian saat itu sangat berat sekali... Di umur kehamilan yg ke 6 bln ,ternyta suami selingkuh, dan parahnya lgi dia sering kluar kota dg selingkuhan nya itu... Dan sya jg sempat melihat video dan fto kmesraan mrka. Bhkan adegan di ranjang. Saat itu sya serasa mau mati. Tpi sya keadaan sdg hamil. Sya sempat minta pisah... Tpi suami gk mau. Skrg ank kami sudah umur 3 tahun. Dan selama itu sya menyimpan dendam sya kpda suami... Sya berharap suami akn berubah... Nmun ternyta suami mlh bersikap cuek... Sprti tdk ada ksih syang dikeluarga kmi. Soal keuangan pun merosot tajam... Hutang suami dmna mna... Bagaimna sya bisa lepas dri suami sya... Suami sya emosian...kdg sya ingin menyerah.. Sya depresi....
2 komentar
Terbaru
Halo, terima kasih untuk pertanyaannya.
Kami dapat memahami kondisi yang anda alami, serta mengapresiasi dengan upaya dan kesabaran anda dalam menghadapi pasangan. Tentunya setiap pasangan mengharapkan hubungan yang sehat, harmonis dan bahagia. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa dalam sebuah hubungan tidak terlepas dari adanya konflik. Terjadinya konflik adalah hal yang wajar terjadi, tetapi apabila konflik tersebut terjadi berkepanjangan, maka anda dan pasangan perlu mengambil jarak sejenak terhadap masalah dan emosi yang dirasakan masing-masing sehingga dapat melihat permasalahan tersebut secara objektif.
Perlu disadari bahwa untuk membina hubungan sehat dan membangun cinta diperlukan pula membangun pola komunikasi yang sehat dan terbuka. Anda dan pasangan perlu saling mengkomunikasikan kondisi yang anda alami, sehingga dapat saling memahami pula. Selain itu, upayakan untuk dapat saling mendengarkan tanpa menghakimi. Anda dan pasangan juga dapat saling menghargai, serta saling mendukung menjadi versi terbaik diri masing-masing. Hal tersebut penting untuk diperhatikan karena membina hubungan adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya di salah satu pihak saja. Pola komunikasi tersebut dapat membantu anda dan pasangan meminimalisir kesalahpahaman yang berlarut-larut.
Menghadapi pasangan seperti yang anda ceritakan memiliki tantangan tersendiri. Sebaiknya anda tetap tenang dan tidak mudah terpancing karena hanya akan semakin memperburuk keadaan. Anda dapat menggunakan energi yang anda miliki untuk mengontrol hal yang dapat anda kendalikan (misalnya respon anda terhadap pasangan), daripada fokus pada hal yang tidak dapat anda kendalikan (misalnya perilaku pasangan). Anda juga memiliki hak untuk menetapkan batasan toleransi atas sikap pasangan anda, serta berhak mengambil keputusan untuk kehidupan dan kebahagiaan anda sendiri. Setiap keputusan yang anda ambil, sebaiknya diputuskan dalam kondisi yang tenang dan pikiran yang jernih, untuk membantu anda mengambil keputusan dapat menuliskan di kertas terkait keuntungan dan kerugian hal tersebut. Jika memang diperlukan untuk mengambil jarak sejenak, maka hal tersebut boleh untuk dilakukan tetapi dikomunikasi juga dengan pasangan. Selain itu, anda juga dapat mencari waktu yang tepat untuk membicarakan permasalahan dalam hubungan anda dengan pasangan, kemudian bersama-sama mencari solusi yang terbaik, atau meminta bantuan pihak keluarga yang dianggap mampu bersikap netral dan bijaksana.
Jangan ragu untuk melakukan konseling bersama pasangan ke psikolog jika keluhan berlanjut atau bertambah parah, agar segera tertangani dengan tepat.
Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.
Dari cerita yang Anda bagikan, terlihat bahwa Anda sedang mengalami situasi rumah tangga yang sangat sulit dan penuh dengan konflik. Saya sangat memahami betapa beratnya perasaan Anda dalam menghadapi pengkhianatan suami dan kesulitan dalam hubungan rumah tangga. Depresi dan dendam yang Anda rasakan adalah hal yang wajar dalam situasi seperti ini.Pertama-tama, penting untuk Anda mencari dukungan emosional dan mental. Anda bisa mencari bantuan dari keluarga, teman, atau konselor untuk membantu Anda mengatasi perasaan depresi dan dendam yang Anda rasakan. Jangan ragu untuk mencari bantuan profesional jika diperlukan.
Kedua, dalam menghadapi situasi ini, penting untuk berkomunikasi dengan suami Anda secara terbuka dan jujur. Cobalah untuk mengungkapkan perasaan dan kekhawatiran Anda kepada suami, dan berusaha mencari solusi bersama untuk memperbaiki hubungan dan keadaan rumah tangga Anda.
Ketiga, jika Anda merasa bahwa hubungan Anda dengan suami sudah tidak sehat dan tidak bisa diperbaiki, pertimbangkan untuk mencari jalan keluar yang terbaik bagi Anda dan anak-anak Anda. Anda bisa berkonsultasi dengan ahli hukum atau konselor pernikahan untuk mendapatkan saran yang tepat dalam mengatasi masalah rumah tangga Anda.
Ingatlah bahwa Anda tidak sendirian dalam menghadapi masalah ini, dan penting untuk tetap tenang dan berpikir jernih dalam mengambil keputusan. Semoga Anda dapat menemukan jalan keluar yang terbaik untuk kebahagiaan dan kesejahteraan Anda dan keluarga. Apakah Anda memiliki pertanyaan lain yang ingin Anda tanyakan?
Related content