bingung dengan diri sendiri
saya seorang ibu muda menikah di usia 19thn dan melahirkan anak di usia 20thn, setelah melahirkan semua biasa saja namun saat anak saya memasuki usia 5 bulan sampai skrng usianya sudah 9 bulan saya jadi mudah marah, emosi dan sedih bukan karna lelah mengurus anak tapi anak saya selalu di bawa oleh sodara saya atau ibu mertua saya yg bikin saya marah setiap kali saya menjemput anak atau membawa anak saya pulang selalu tidak di izinkan dengan beberapa alasan yg menurut saya tidak penting, belakangan ini saya jadi jarang keluar rumah, tapi setiap anak saya di bawa dan saya sendirian dirumah saya suka emosi barang2 dirumah saya banting lalu saya menangis wajar tidak dok?
























Halo, terima kasih untuk pertanyaannya.
Menjalani peran sebagai istri dan seorang ibu merupakan hal yang membanggakan. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa adanya peran tersebut menjadikan seorang perempuan untuk berproses, belajar, dan beadaptasi dengan perubahan yang dijalani. Beberapa ibu, terkadang mengalami kelelahan emosional dan fisik sehingga berdampak kepada terganggunya aktivitas sehari-hari, serta peran tidak berjalan optimal.
Dengan menyadari perubahan kondisi anda saat ini, maka hal tersebut menjadi langkah awal agar anda dapat lebih mengenali diri dan kebutuhan anda sendiri, sebaiknya tidak berlarut-larut dalam situasi tersebut. Jika dirasa perubahan kondisi ini sudah sangat mengganggu anda, dan sudah tidak dapat anda kelola sendiri, maka segera mencari bantuan professional agar segera tertangani dengan tepat, serta akan membantu anda untuk berperan secara optimal sebagai seorang ibu dan istri, serta juga untuk perkembangan buah hati anda yang lebih baik.
Beberapa cara yang dapat anda lakukan sendiri yaitu, anda tidak perlu malu atau sungkan menceritakan kondisi yang anda alami kepada pasangan. Dengan memendam masalah anda sendiri, hanya membuat anda semakin tidak dapat berperan secara optimal. Anda juga tidak perlu ragu untuk meminta bantuan pasangan ketika anda membutuhkan waktu istirahat, karena proses pengasuhan adalah tanggung jawab anda bersama pasangan. Dengan beristirahat, anda lebih rileks, dan dapat berkonsentrasi menjalani peran sebagai ibu. Anda juga dapat melakukan relaksasi pernapasan sambil mendengarkan musik relaksasi. Selain itu, sebaiknya anda tetap terkoneksi dengan lingkungan di sekitar, terutama dengan para ibu untuk membahas terkait parenting sehingga anda tidak merasa sendiri. Luangkan pula waktu untuk “me time”, quality time berdua pasangan, atau liburan bersama keluarga kecil anda. Anda tidak perlu malu mengungkapkan perasaan dan pikiran anda kepada keluarga pasangan sehingga tidak berlarut-larut. Semoga membantu ya
Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.
Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.
Saya memahami bahwa Anda merasa bingung dengan diri sendiri dan mengalami perubahan emosi yang intens setelah melahirkan anak Anda.:Perubahan emosi yang terjadi setelah melahirkan, seperti mudah marah, emosi, dan sedih, adalah hal yang umum dan dapat dialami oleh banyak ibu. Ini biasanya disebabkan oleh perubahan hormon, perubahan dalam pola tidur dan kelelahan, serta penyesuaian dengan peran baru sebagai ibu.
Namun, dalam kasus Anda, tampaknya ada faktor lain yang mempengaruhi perasaan Anda, yaitu ketidakpuasan dengan cara keluarga Anda mengurus anak Anda. Merasa marah dan sedih dalam situasi ini adalah reaksi yang wajar. Namun, penting untuk mencari cara yang sehat untuk mengelola emosi Anda.
Berikut beberapa saran yang mungkin dapat membantu Anda:
Komunikasi terbuka: Cobalah untuk berbicara dengan keluarga Anda tentang perasaan dan kekhawatiran Anda. Sampaikan dengan jelas bagaimana Anda ingin terlibat dalam merawat anak Anda dan mengapa hal ini penting bagi Anda. Bekerjasamalah untuk mencari solusi yang saling menguntungkan.
Batasi interaksi yang memicu emosi negatif: Jika situasi tertentu atau orang-orang tertentu memicu emosi negatif Anda, cobalah untuk menghindari atau membatasi interaksi dengan mereka. Fokuslah pada hal-hal yang membuat Anda merasa lebih baik dan lebih bahagia.
Dukungan sosial: Cari dukungan dari orang-orang terdekat Anda, seperti pasangan, teman, atau kelompok dukungan ibu. Berbagi pengalaman dan mendapatkan perspektif dari orang lain dapat membantu Anda merasa didengar dan didukung.
Jaga kesehatan fisik dan mental: Pastikan Anda mendapatkan istirahat yang cukup, makan dengan sehat, dan lakukan aktivitas fisik yang menyenangkan. Juga, pertimbangkan untuk mencari dukungan profesional, seperti konselor atau psikolog, untuk membantu Anda mengelola emosi dan menemukan strategi yang lebih efektif.
Jangan ragu untuk meminta bantuan: Jika Anda merasa terlalu kewalahan atau tidak mampu mengatasi emosi Anda sendiri, jangan ragu untuk mencari bantuan dari tenaga medis atau dukungan lainnya. Mereka dapat memberikan saran dan bimbingan yang lebih spesifik sesuai dengan situasi Anda.
Ingatlah bahwa setiap orang memiliki pengalaman yang berbeda dalam menjadi orang tua, dan tidak ada yang sempurna. Yang terpenting adalah mencari keseimbangan dan menjaga kesehatan fisik dan mental Anda sendiri, sehingga Anda dapat memberikan perhatian dan cinta yang terbaik kepada anak Anda.
Jika Anda merasa perlu, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional untuk mendapatkan dukungan dan panduan yang lebih spesifik sesuai dengan situasi Anda. Semoga Anda segera merasa lebih baik dan menemukan cara untuk mengelola emosi Anda dengan lebih baik.
Related content