Diagnostics and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-IV) menjelaskan pedofilia sebagai fantasi seksual, hasrat impulsif, atau perilaku yang melibatkan aktivitas seksual dengan anak di bawah umur yang berulang setidaknya selama enam bulan. Pada kebanyakan kasus, seorang bisa dikatakan sebagai pedofil jika ia berusia minimal 16 tahun dan setidaknya lima tahun lebih tua daripada anak di bawah umur tersebut. Mereka yang menderita pedofilia memiliki kecenderungan kompulsif untuk menyiksa anak-anak.
Pedofil umumnya mengasingkan diri, namun agresif saat dikonfrontasi
Beberapa individu pengidap pedofilia mampu menampilkan diri mereka sebagai anggota masyarakat yang normal secara psikologis saat penyelidikan atau pertemuan sesaat, walaupun mereka memiliki gangguan kepribadian yang parah di balik semua tampak luar tersebut. Pengidap pedofilia umumnya mengalami perasaan rendah diri, isolasi atau kesepian, ketidakpercayaan diri, disforia internal, dan ketidakmatangan emosi.
Selain itu, pedofil memiliki kesulitan untuk berinteraksi dengan orang dewasa lainnya yang sesuai dengan usia mereka, terutama karena ketiadaan aspek ketegasan yang mereka miliki, peningkatan kadar pasif-agresif, dan kemarahan atau kekejaman. Karakteristik perilaku ini menyebabkan mereka kesulitan untuk menangani pengaruh menyakitkan, yang mengakibatkan penggunaan mekanisme pertahanan diri yang berlebihan dengan cara intelektualisasi, penolakan, distorsi kognitif (misalnya, memanipulasi fakta), dan rasionalisasi. Walaupun begitu, tidak menutup kemungkinan pengidap pedofilia bisa menikah.
Mengutip jurnal penelitian yang diterbitkan di Abuse Watch, kebanyakan pelanggar seksual terhadap anak adalah pria, walaupun pelaku wanita mencakup 0,4% -4% dari pelanggar kejahatan seks yang dihukum pidana. Wanita pedofil cenderung berusia muda (22-23 tahun), memiliki keterampilan hidup yang kurang, mungkin memenuhi kriteria kehadiran gangguan kejiwaan, terutama depresi dan penyalahgunaan narkoba; juga memenuhi kriteria dari gangguan kepribadian (antisosial, borderline, narsisistik, dan ketergantungan).
Dalam kasus di mana pelaku perempuan terlibat dalam pelecehan seksual anak, ada peluang besar bahwa ada pedofil pria yang ikut terlibat. Ketika pedofil pria ikut terlibat, biasanya korban anak bisa lebih dari satu orang.
Studi mengklaim bahwa pedofil cenderung memiliki cacat fisik khusus dan bertangan kidal
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar