backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Kenapa Ukuran Otak Setiap Manusia Berbeda-beda?

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Yuliati Iswandiari · Tanggal diperbarui 15/10/2020

    Kenapa Ukuran Otak Setiap Manusia Berbeda-beda?

    Apakah Anda tahu berapa ukuran otak Anda? Ada yang menyebutkan bahwa seseorang dengan volume otak yang lebih besar sudah pasti cerdas. Lantas, hal apa sebenarnya yang mempengaruhi ukuran otak manusia? Berikut ulasannya.

    Fakta mengenai ukuran otak yang perlu Anda tahu

    Otak manusia memang berbeda-beda. Otak pada pria ukurannya lebih besar dibandingkan wanita. Otak manusia memiliki berat rata-rata 2,7 kilogram atau 1.200 gram, yaitu sekitar 2 persen dari berat tubuh Anda. Laki-laki memiliki sekitar 100 g lebih besar dari wanita setelah memperhitungkan perbedaan total berat badan. Lalu, hal apa yang mempengaruhi ukuran otak manusia? Ini jawabannya.

    1. Tempat tinggal

    Lokasi tempat tinggal manusia di muka bumi ini bisa mempengaruhi ukuran otak. Jika tinggal semakin jauh dari garis kathulistiwa, ukuran otaknya akan semakin besar karena harus beradaptasi dengan kondisi yang kurang cahaya, terutama bagian otak yang mengatur kemampuan visual.

    Demikian juga dengan manusia yang tinggal dekat dengan khatulistiwa, matahari yang bersinar sepanjang tahun memberikan pencahayaan yang cukup sehingga ukuran otaknya cenderung tidak membesar. Rata-rata ukuran tengkorak manusia tropis lebih kecil dibandingkan manusia kutub.

    Meski demikian, berbagai penelitian menunjukkan bahwa ukuran otak tidak selalu berhubungan dengan tingkat kecerdasan. Kadang-kadang otak yang ukurannya lebih kecil bisa bekerja dengan lebih efisien sehingga kecerdasannya justru lebih tinggi.

    Menurut penelitian terbaru yang dilakukan Eiluned Pearce dari Universitas Oxford, perbedaan ukuran otak dan tulang tengkorak paling menonjol pada bagian lubang mata (eye socket). Hal ini menguatkan dugaan bahwa faktor pencahayaan paling mempengaruhi perbedaan ukuran otak.

    Menurut Pearce, semakin jauh dari khatulistiwa, cahaya semakin sedikit sehingga manusia berevolusi dengan membentuk mata yang lebih besar. Mata yang lebih besar berarti lebih banyak informasi visual yang diterima, maka otak juga ikut membesar agar bisa memproses informasi yang lebih banyak.

    Pearce menyimpulkan hal itu setelah mengamati 55 tengkorak kuno dari berbagai periode dan lokasi pemakaman di seluruh dunia. Dari hasil pengukuran tulang tengkorak dan lubang mata, ia mendapati bahwa orang-orang Skandinavia memiliki ukuran otak paling besar.

    Orang-orang yang hidup di daerah tropis rata-rata memiliki ukuran otak yang kecil, yakni sekitar 22 mililiter. Ukuran ini sedikit lebih kecil dibandingkan dengan ukuran rata-rata orang Inggris yang hidup di iklim dingin, yakni 26 mililiter.

    2. Gen spesifik

    Menurut para ilmuwan, ukuran otak seseorang dipengaruhi oleh suatu gen spesifik. Penelitian ini dilakukan oleh tim kedokteran dari Universitas California Los Angeles, menurut ketua tim penelitian Paul Thompson, penelitian ini menemukan bukti adanya komponen gen yang mempengaruhi otak.

    Data penelitian ini diperoleh dari sampel scan otak dan data genetik milik 21.151 orang di seluruh dunia. Para peneliti menemukan adanya kaitan gen yang spesifik untuk variasi ukuran otak, yang mengalami penyusutan secara alami terkait dengan bertambahnya usia.

    Penurunan volume otak biasanya menandakan adanya gangguan kesehatan seperti penyakit alzheimer, depresi, dan skizofrenia. Hal ini diungkapkan oleh para ilmuwan dalam journal Nature Genetic.

    Sebagai contoh, hippocampus adalah bagian otak yang terkait dengan pembentukan memori dan organisasi kerja otak. Sekuens gen rs7294919 pada kromosom 12, terkait dengan variasi volume hipokampus ini. Orang dengan varian genetik tertentu pada wilayah itu, yang disebut T-alel, memiliki volume hipokampus yang lebih kecil.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Yuliati Iswandiari · Tanggal diperbarui 15/10/2020

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan