backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Glioblastoma

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 14/01/2021

Glioblastoma

Pengertian glioblastoma

Apa itu penyakit glioblastoma?

Glioblastoma, atau disebut juga dengan glioblastoma multiforme (GBM), adalah jenis kanker yang tumbuh dan berkembang di sistem saraf pusat, yaitu otak atau sumsum tulang belakang. Ini merupakan jenis kanker ganas yang berkembang secara agresif dan termasuk ke dalam tumor atau kanker otak stadium 4.

GBM merupakan salah satu jenis tumor otak astrositoma, yaitu tumor yang terbentuk dari sel glial bernama astrosit. Sel-sel ini berfungsi untuk mendukung kesehatan sel saraf di dalam otak Anda.

Ketika sel astrosit berkembang secara abnormal, tumor astrositoma akan terbentuk. Tumor ini bisa langsung tumbuh sebagai kanker otak stadium 4 (glioblastoma), tetapi juga bisa berkembang dari astrositoma tingkat rendah (stadium 2 atau 3). Pada tumor glioblastoma, perkembangannya cenderung agresif dan dapat dengan cepat menyebar ke jaringan otak terdekat.

Tumor atau kanker GBM paling sering terjadi di bagian otak depan (lobus frontal) atau samping (lobus temporal). Namun, tumor ini juga bisa ditemukan di area otak manapun, termasuk sumsum tulang belakang, dan menyebar dari satu belahan ke belahan otak lainnya melalui korpus kalosum. Meski demikian, GBM jarang bermetastasis atau menyebar ke bagian lain dari tubuh.

Seberapa umumkah kondisi ini?

Glioblastoma adalah jenis tumor otak yang paling umum terjadi pada orang dewasa. Meski demikian, penyakit ini bisa terjadi pada siapapun dan usia berapapun.

Dilansir dari American Association of Neurological Surgeons, GBM terjadi pada dua hingga tiga dari 100.000 orang dewasa per tahun. Adapun dari total kasus tumor otak primer, sebesar 52% merupakan glioblastoma. Sementara dibandingkan dengan seluruh kasus tumor otak, baik primer maupun metastasis, GBM terjadi pada sekitar 17% penderitanya.

Tanda dan gejala glioblastoma

Gejala kanker mungkin berbeda-beda pada setiap orang, termasuk pada gejala kanker otak glioblastoma. Tanda yang muncul tergantung pada lokasi tumbuhnya tumor. Jika tumor tumbuh di bagian otak yang mengontrol gerakan lengan, lengan Anda mungkin terasa lemah. Namun, jika tumbuh di area yang mengontrol ucapan, Anda mungkin menjadi sulit bicara atau membentuk kata-kata.

Ketika tumor terus tumbuh, tekanan pada otak akan semakin kuat. Pada kondisi ini, gejala yang lebih parah sering terjadi, yang umumnya berkembang secara perlahan dan memburuk seiring waktu.

Sakit kepala gejala stroke ringan

Berikut adalah beberapa gejala kanker otak glioblastoma yang umum terjadi:

  • Sakit kepala terus menerus
  • Penglihatan kabur atau ganda.
  • Mual dan muntah.
  • Kehilangan selera makan.
  • Perubahan suasana hati dan kepribadian.
  • Perubahan kemampuan berpikir dan belajar.
  • Kesulitan bicara secara bertahap.
  • Kehilangan keseimbangan atau sulit berjalan.
  • Terasa lemah di bagian tubuh tertentu
  • Masalah dengan memori atau ingatan.
  • Kejang.

Mungkin ada gejala lain yang belum disebutkan. Jika Anda merasakan tanda-tanda di atas, terutama bila terjadi secara terus menerus dan semakin parah, atau khawatir akan gejala tertentu sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Anda juga bisa melakukan cek gejala di sini bila khawatir akan perubahan tertentu pada tubuh Anda.

Penyebab & faktor risiko glioblastoma

Apa penyebab kanker otak glioblastoma?

GBM terjadi ketika sel astrosit yang sehat berkembang secara abnormal dan berubah menjadi tumor atau kanker. Meski demikian, penyebab dari berubahnya sel tersebut belum sepenuhnya dipahami. Para ahli menduga, mutasi atau kelainan genetik berperan dalam tumbuhnya sel kanker tersebut.

Dilansir dari Moffitt Cancer Center, mutasi atau kelainan genetik dapat menyebabkan sel melepaskan diri dari pertumbuhan dan siklus kematian normalnya. Sel astrosit yang seharusnya mati dan beregenerasi pada satu waktu, justru terus hidup, berkembang biak, dan akhirnya menumpuk menjadi tumor.

Bahkan, sel glioblastoma disebut dapat menghasilkan pembuluh darahnya sendiri untuk mendukung pertumbuhannya yang cepat.

Apa yang meningkatkan risiko terkena jenis kanker ini?

Meski tak diketahui penyebabnya, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit ini. Berikut adalah beberapa faktor risiko yang mungkin dapat menjadi penyebab penyakit kanker otak glioblastoma multiforme:

  • Berusia di atas 45 tahun.
  • Berjenis kelamin laki-laki.
  • Paparan bahan kimia.
  • Paparan radiasi ke bagian kepala, seperti radioterapi untuk mengobati kanker lain, terutama yang di dekat otak.
  • Riwayat keluarga dengan glioma, atau memiliki kondisi genetik langka, seperti sindrom Li Fraumeni, neurofibromatosis tipe 1, dan sindrom Turcot.

Diagnosis & pengobatan glioblastoma

Bagaimana dokter mendiagnosis kanker glioblastoma multiforme?

Untuk mendiagnosis kanker GBM, dokter akan menanyakan gejala yang timbul serta riwayat kesehatan keluarga Anda. Selanjutnya dokter akan melakukan pemeriksaan neurologis dengan memeriksa penglihatan, pendengaran, keseimbangan, koordinasi, sensasi sentuhan, serta kekuatan dan refleks tubuh Anda.

Selain itu, dokter pun akan meminta Anda untuk melakukan beberapa tes guna memastikan apakah Anda memiliki tumor otak atau gangguan sistem saraf lainnya.

sindrom moyamoya
Sumber: Dreams Time

Berikut adalah beberapa tes penunjang yang biasanya digunakan untuk mendiagnosis kanker otak glioblastoma:

  • Tes pencitraan untuk menemukan lokasi dan ukuran tumor glioblastoma multiforme, seperti MRI, CT scan, atau PET scan.
  • Pengambilan sampel jaringan melalui biopsi untuk menentukan jenis tumor dan stadium kanker otak.
  • Tes darah atau prosedur pemeriksaan lain untuk membantu menentukan seberapa baik organ-organ tertentu bekerja dan mendapatkan gambaran kesehatan Anda secara keseluruhan.

Bagaimana cara mengobati kanker glioblastoma?

Glioblastoma multiforme adalah jenis kanker yang sangat sulit diobati, dan penyakit ini seringkali tidak bisa disembuhkan. Meski demikian, pengobatan tetap perlu dilakukan untuk memperlambat perkembangan kanker, mengurangi gejala, serta memperpanjang angka harapan hidup penderitanya.

Adapun pengobatan kanker yang diberikan bisa beragam, tergantung pada lokasi dan ukuran tumor serta usia, preferensi, dan kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan. Berikut adalah beberapa prosedur yang umum digunakan sebagai pengobatan kanker otak glioblastoma:

  • Operasi pengangkatan tumor sebanyak mungkin.
  • Radioterapi yang biasanya dilakukan setelah operasi atau bagi pasien yang tidak dapat menjalani operasi.
  • Kemoterapi untuk membunuh sel glioblastoma, yang dilakukan bersamaan dengan operasi atau setelah operasi yang mungkin disertai dengan radioterapi. Prosedur ini juga dilakukan bila sel kanker muncul kembali setelah menjalani pengobatan.
  • Terapi target.
  • Obatan-obatan tertentu untuk meredakan gejala, seperti steroid untuk mengurangi pembengkakan otak atau obat untuk menghentikan kejang.

Beberapa orang mungkin lebih memilih untuk hanya mendapatkan perawatan paliatif kanker. Artinya, pengobatan tidak fokus mengobati kanker, tetapi hanya untuk membuat penderitanya tetap nyaman dan meningkatkan kualitas hidup.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 14/01/2021

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan