backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Berbagai Jenis Buta Warna yang Penting untuk Anda Ketahui

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Fajarina Nurin · Tanggal diperbarui 26/08/2022

    Berbagai Jenis Buta Warna yang Penting untuk Anda Ketahui

    Buta warna terdiri dari berbagai jenis yang membuat seseorang tak bisa membedakan warna-warna tertentu dengan normal. Ada yang membuat Anda tidak bisa melihat warna merah, ada pula yang membuat warna biru tampak seperti hijau. Lebih lengkap, simak ulasan tentang macam-macam buta warna berikut ini.

    Apa saja jenis buta warna?

    Buta warna adalah ketidakmampuan untuk melihat perbedaan warna-warna tertentu. Kondisi ini biasanya diturunkan dari orangtua dan lebih sering terjadi pada laki-laki.

    Gangguan penglihatan ini terjadi jika sel-sel tertentu yang dikenal sebagai fotoreseptor, khususnya di sel kerucut, pada mata Anda hilang atau tidak berfungsi dengan benar.

    Sel kerucut ini biasanya memungkinkan Anda melihat setiap warna pada pelangi. Namun, jika mengalami buta warna, Anda mungkin tidak bisa melihat atau membedakan sebagian warna tersebut.

    Meski banyak orang menyebut kondisi ini sebagai buta warna, buta warna di mana segala sesuatu terlihat hitam dan putih, justru jarang terjadi.

    Ada berbagai jenis buta warna yang perlu Anda ketahui, seperti yang dijelaskan di bawah ini.

    1. Buta warna hijau-merah

    Menjaga kesehatan mata sebagai cara mengatasi buta warna

    Buta warna hijau merah atau red-green color blindness merupakan jenis buta warna yang paling sering ditemukan.

    Kondisi ini disebabkan oleh hilangnya atau keterbatasan fungsi dari sel kerucut merah (protan) atau hijau (deutran).

    Dikutip dari Cleveland Clinic, ada beberapa jenis buta warna hijau-merah, seperti yang dijelaskan di bawah ini.

    Protanomaly

    Pada jenis buta warna ini, Anda memiliki beberapa sel kerucut yang responsif terhadap warna merah, tetapi tidak berfungsi dengan benar.

    Ketika mengalami kondisi ini, warna merah mungkin tampak sebagai abu-abu tua dan setiap warna yang mengandung merah mungkin tampak kurang cerah.

    Protanopia

    Dalam kasus ini, fotoreseptor warna merah Anda tidak berfungsi dengan benar, sehingga Anda tidak dapat warna merah dan hijau mungkin.

    Jika mengalami kondisi ini, pelangi pada penglihatan Anda sebagian besar akan tampak berwarna biru dan emas.

    Deuteranomaly

    Dalam kasus ini,  fotoreseptor hijau tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Ini adalah jenis buta warna yang paling umum terjadi.

    Anda mungkin akan melihat sebagian warna sebagai biru, kuning, dan warna-warna yang tampak diredam.

    Deuteranopia

    Ketika mengalami kondisi ini, fotoreseptor hijau Anda tidak berfungsi total, sehingga Anda akan melihat sebagian besar warna sebagai biru dan emas.

    2. Buta warna biru kuning

    buta warna

    Jenis buta warna biru kuning atau blue-yellow color blindness lebih jarang terjadi dibandingkan dengan buta warna hijau merah.

    Kondisi ini terjadi karena fotoreseptor biru (tritan) tidak berfungsi atau hanya berfungsi sebagian. Ada dua jenis buta warna biru kuning, seperti yang dijelaskan di bawah ini.

    Tritanopia

    Ketika mengalami kondisi ini, artinya Anda tidak memiliki sel kerucut yang responsif terhadap warna biru.

    Anda mungkin akan melihat warna-warna sebagai merah, biru muda, merah muda, dan ungu.

    Tritanomaly

    Jenis buta warna ini terjadi ketika sel kerucut responsif terhadap warna biru, tetapi tidak sebaik orang yang tidak mengalami buta warna.

    Ketika mengalami kondisi ini, Anda akan melihat warna biru lebih mirip dengan hijau dan tidak atau sedikit melihat warna kuning.

    3. Buta warna total

    Jenis buta warna parsial

    Jika Anda mengalami buta warna total atau monokromat, Anda memiliki kemampuan yang sangat terbatas atau tidak sama sekali untuk melihat warna.

    Penglihatan Anda mungkin mirip dengan saat menonton televisi hitam putih. Warna-warna yang Anda lihat akan muncul sebagai corak abu-abu.

    Jenis buta warna total terdiri dari dua, seperti yang dijelaskan di bawah ini.

    Monokromasi kerucut biru

    Ketika mengalami buta warna jenis ini, Anda hanya memiliki satu jenis sel kerucut yang fotoreseptornya berfungsi.

    Jika hanya satu jenis sel kerucut yang berfungsi, Anda akan sulit membedakan warna-warna tertentu dan kebanyakan yang Anda lihat berwarna abu-abu.

    Orang dengan monokromasi kerucut biru mungkin juga memiliki penglihatan yang buruk secara umum, kepekaan cahaya yang buruk, hingga rabun dekat. Kondisi ini termasuk jarang terjadi.

    Monokromasi batang

    Pada kondisi ini, fotoreseptor batang retina Anda berfungsi, tetapi semua atau sebagian besar sel  kerucut tidak ada atau tidak berfungsi.

    Kondisi ini juga disebut dengan achromatopsia. Anda akan melihat semua warna dalam skala abu-abu.

    Jika mengalami kondisi ini, Anda mungkin juga akan mengalami daya penglihatan rendah, nistagmus (gerakan bola mata tak terkendali), hingga sensitif terhadap cahaya.

    Bagaimana dokter mendiagnosis klasifikasi buta warna?

    tes buta warna

    Jika Anda mengalami kesulitan melihat warna-warna tertentu, dokter mata akan menyarankan Anda melakukan pemeriksaan.

    Ada banyak pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk memeriksa buta warna, tapi yang paling umum dan mudah dilakukan adalah dengan menggunakan tes Ishihara.

    Sebuah buku yang berisi gambar-gambar dan angka-angka tertentu akan diperlihatkan kepada pasien dan pasien akan diminta untuk membaca angka-angka yang ada dalam gambar tersebut.

    Akan tetapi, tes buta warna yang dikembangkan oleh seorang dokter asal Jepang bernama dr. Shinobu Ishihara ini hanya dapat digunakan untuk pemeriksaan buta warna hijau merah.

    Mayo Clinic menyebutkan bahwa tidak ada pengobatan yang dapat mengatasi buta warna, kecuali jika penyebab buta warna adalah sebuah kondisi atau penyakit tertentu.

    Sebagian orang bahkan tidak menyadari mereka mengalami buta warna dan dapat menjalani aktivitas sehari-hari dengan normal.

    Jika perlu, dokter mungkin akan merekomendasikan lensa korektif, yaitu lensa kontak atau kacamata berwarna yang dapat membantu Anda membedakan warna dengan jelas.

    Jangan ragu untuk melakukan konsultasi dengan dokter karena mereka akan memberikan saran atau solusi yang tepat, sesuai dengan kondisi Anda.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

    General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


    Ditulis oleh Fajarina Nurin · Tanggal diperbarui 26/08/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan