backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

17

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Mungkinkah Hamil Karena Melakukan Petting?

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 01/02/2023

Mungkinkah Hamil Karena Melakukan Petting?

Petting adalah sebuah istilah yang mencakup berbagai perilaku seksual, termasuk memberikan atau menerima cupang, berciuman, dan sentuhan seksual pada tubuh pasangan. Menyentuh, memijat, membelai, dan mencium seseorang dapat terjadi dengan perantara pakaian atau tanpa pakaian.

Petting dapat digolongkan sebagai pemanasan (foreplay), dan biasanya melibatkan melepaskan pakaian dan saling menyentuh antara alat kelamin.

Apakah hanya melakukan petting bisa hamil?

cara berhubungan intim yang enak

Jika Anda terlibat dalam perilaku seksual dengan pasangan saat mengenakan pakaian, umumnya risiko kehamilan akan jauh lebih rendah dibandingkan saat melakukan hubungan seks tanpa pakaian.

Hal ini juga berlaku saat Anda melakukan petting dengan pasangan.

Sampai kehamilan dapat terjadi, sperma harus masuk ke dalam Miss V dan membuahi sel telur.

Ini dapat tercapai dengan sentuhan kedua alat kelamin atau setidaknya cairan air mani harus “bertemu” dengan vulva wanita.

Memang benar bahwa sperma adalah perenang yang kuat, tetapi mereka tidak bisa berenang melewati pakaian yang tebal. Sperma hanya dapat bertahan hidup dalam cairan, khususnya air mani dan sekresi Miss V.

Di luar tubuh, sperma sebenarnya sangat rapuh dan hanya bisa bertahan hidup untuk sesaat. Setelah terserap ke dalam kain pakaian, air mani umumnya akan segera mati.

Adakah kondisi petting yang bisa menyebabkan kehamilan?

Namun, dilansir dari NHS, ada peluang yang sangat kecil untuk bisa menyebabkan kehamilan jika Anda dan pasangan melakukan petting pada kondisi berikut ini.

  • Pria berejakulasi dekat lubang Miss V wanita.
  • Mr. P bersentuhan dengan area di sekitar alat kelamin wanita.

Lendir Miss V dihasilkan oleh tubuh wanita menjelang waktu terjadinya pematangan sel telur (ovulasi) dan terdapat di sekitar bagian luar Miss V.

Ini memungkinkan sperma untuk berenang masuk ke dalam saluran reproduksi wanita dengan bantuan lendir Miss V, bertemu dengan sel telur, dan kemudian berujung pada kehamilan.

Kehamilan bahkan bisa terjadi jika Anda melakukan petting saat mengenakan pakaian yang cukup tipis dan jumlah sperma yang keluar cukup banyak untuk bisa menembus pakaian.

Risiko menjadi lebih besar lagi jika Anda dan pasangan melakukan petting tanpa busana. Terlebih, jika tangan yang sama juga digunakan untuk menyentuh kedua alat kelamin.

Ketika pria menyentuh alat kelaminnya sendiri kemudian menggunakan tangan yang sama untuk meraba alat kelamin pasangan wanitanya, ia berpeluang untuk memindahkan cairan tubuhnya.

Hal ini termasuk sperma dan patogen, ke dalam genitalia pasangan intimnya.

Sejumlah kecil sperma di dalam air mani, bahkan yang ditemukan dalam air mani pra-ejakulasi sekalipun, cukup untuk menularkan penyakit kelamin atau membuat pasangan Anda hamil.

Adakah cara untuk menghindari risiko kehamilan setelah petting?

Suami istri paruh baya mengalami perubahan gairah seksual

Cara terbaik untuk menghindari terjadinya kehamilan saat berhubungan seksual, termasuk petting, dengan pasangan yaitu dengan melakukan kontrasepsi.

Ada beberapa jenis kontrasepsi yang bisa Anda pilih sesuai dengan kebutuhan. Berikut beberapa pilihannya.

1. KB alami

KB alami merupakan cara kontrasepsi tanpa menggunakan alat, obat ataupun prosedur. Salah satu cara KB alami yaitu dengan menghitung masa subur Anda.

Sperma dapat hidup hingga 5 hari di dalam rahim. Artinya, pembuahan masih bisa terjadi selama sperma hidup saat sel telur akhirnya matah dan siap dibuahi.

Oleh karena itu, penting untuk mengetahui kapan waktu subur Anda dan kapan “hari aman” untuk berhubungan intim non-proteksi tanpa menyebabkan kehamilan.

Biasanya, waktu aman adalah 5 hari sebelum ovulasi dan 2—3 hari setelahnya.

Untuk lebih amannya, setiap kali Anda berhubungan intim di sekitar masa subur, hindari melakukan kontak langsung antara Mr. P dari Miss V atau gunakan metode kontrasepsi lain.

2. Kondom

Ada beragam alat kontrasepsi yang bisa menjadi pilihan Anda, baik yang dijual bebas di pasaran atau hanya bisa digunakan dengan resep dokter.

Kondom merupakan salah satu jenis alat kontrasepsi yang paling mudah diperoleh dan murah.

Kondom diketahui bisa mencegah kehamilan hingga 82% tanpa bantuan alat kontrasepsi lainnya.

Selain mencegah kehamilan, kondom juga bisa membantu menghindari penyakit menular seksual.

Jika Anda dan pasangan belum mengenal baik satu sama lain, akan lebih baik untuk membatasi hubungan intim dengan tetap memakai pakaian saat melakukan petting.

Melakukan petting sambil “ditamengi” lapisan kain adalah metode foreplay paling aman yang bisa Anda lakukan.

Namun demikian, kondom masih merupakan metode terbaik untuk mencegah kehamilan dan penularan penyakit kelamin.

Risiko lain yang mungkin terjadi akibat petting

  • Terlepas dari besar kecilnya peluang kehamilan dari petting, segala risiko tetap perlu Anda dan pasangan pertimbangkan.
  • Risiko tambahan lainnya dari petting yang mungkin terjadi yakni dapat menimbulkan bahaya jika melibatkan pengisapan payudara dari ibu menyusui. Ini karena ibu bisa tertular penyakit kelamin dari virus yang terserap ke dalam ASI.
  • Selain itu, petting bagian bawah tubuh di sekitar panggul yang dilakukan menggunakan mulut juga berisiko memicu terjadinya penularan penyakit menular seksual.

Tips aman melakukan petting

Agar bisa melakukan petting dengan lebih aman, berikut beberapa tips yang dapat Anda lakukan.

  • Menggunakan pengaman atau alat kontraspesi, seperti kondom dan pelindung mulut (dental dam).
  • Melakukan tes penyakit kelamin secara rutin untuk Anda dan pasangan.
  • Menghindari berbagi mainan seks (sex toy), seperti vibrator dan dildo, tanpa mencucinya terlebih dahulu atau jangan berbagi sama sekali agar lebih aman.
  • Memastikan tidak ada jejak air mani yang tertinggal di jari atau tangan ketika menyentuh vulva dan/atau vagina.

Petting, sebagai salah satu bagian dari pemanasan menuju penetrasi, sebenarnya dapat berkembang semakin sensual seiring waktu sehingga risiko dan konsekuensi juga bisa semakin meningkat.

Petting dengan banyak pasangan berbeda bisa meningkatkan risiko penularan penyakit kelamin secara signifikan.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 01/02/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan