backup og meta
Kategori

1

Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi

7 Masalah yang Sering Dialami Ibu Hamil Muda

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    7 Masalah yang Sering Dialami Ibu Hamil Muda

    Hamil muda bisa menjadi masa yang menyenangkan sekaligus mengkhawatirkan. Pasalnya, ada berbagai efek hamil muda yang bisa menimbulkan masalah bagi ibu.

    Kondisi ini pada akhirnya membuat para ibu harus lebih memerhatikan kesehatan dan kehamilan mereka.

    Beragam masalah saat hamil muda yang sering terjadi

    Hamil muda adalah masa-masa kritis saat janin mulai terbentuk. Masa yang disebut trimester 1 ini berlangsung ketika kehamilan Anda memasuki usia 1–13 minggu.

    Anda harus beradaptasi selama trimester pertama. Pasalnya, tubuh ibu hamil muda mengalami berbagai perubahan yang tidak jarang menimbulkan masalah.

    Efek yang terjadi pada tubuh saat hamil muda biasanya tidak serius. Namun, bila tidak ditangani dengan baik, ini bisa saja berdampak negatif pada ibu dan janin.

    Oleh sebab itu, penting bagi Anda untuk mengetahui berbagai masalah yang sering terjadi pada trimester 1 kehamilan. Berikut beberapa di antaranya.

    1. Perdarahan vagina

    perdarahan saat hamil muda

    Salah satu efek hamil muda yang normal terjadi adalah perdarahan vagina. Kondisi ini mungkin terjadi dalam tingkatan yang ringan hingga cukup berat.

    Umumnya perdarahan juga disertai dengan rasa nyeri pada perut bagian bawah dan punggung. Gejala tersebut tidak selalu berarti Anda mengalami masalah selama trimester awal.

    Meski begitu, perdarahan saat hamil muda juga dapat menandakan keguguran atau kehamilan ektopik, yakni ketika janin tumbuh di luar rongga rahim.

    Apabila Anda merasa khawatir dengan kondisi ini, segera hubungi dokter dan lakukan pemeriksaan penunjang untuk mengetahui penyebab perdarahan yang Anda alami.

    2. Demam tinggi

    Ibu hamil muda mungkin kerap mengalami demam. Umumnya kondisi ini bukanlah tanda dari masalah serius dan terkadang hanya disebabkan oleh flu biasa.

    Namun, demam pada trimester 1 bisa meningkatkan risiko cacat jantung bawaan dan kelainan bentuk wajah janin, seperti dijelaskan dalam sebuah studi terbitan jurnal Science Signaling (2017).

    Suhu tubuh yang meningkat disertai ruam dan nyeri otot juga bisa menandakan infeksi, seperti cytomegalovirus (CMV), toxoplasma, dan parvovirus yang memengaruhi janin.

    Jika Anda mengalami demam tinggi saat hamil muda, sebaiknya segera periksakan ke dokter.

    3. Mual dan muntah

    Efek mual dan muntah kerap dialami saat ibu hamil muda. Masalah ini tidak akan memengaruhi pertumbuhan janin dan biasanya akan hilang pada usia kehamilan ke-16 sampai 20 minggu.

    Gejala yang sering disebut morning sickness ini mungkin bukanlah masalah yang berat pada awal kehamilan. Namun, mual dan muntah yang terus-menerus perlu ditangani lebih lanjut.

    Apabila tidak ditangani dengan baik, gejala tersebut bisa membuat Anda mengalami penurunan berat badan, kelelahan, dehidrasi, dan ketidakseimbangan elektrolit dalam tubuh.

    Kapan perlu ke dokter bila mual dan muntah saat hamil?

    • Muntah terus-menerus.
    • Keluar darah saat muntah.
    • Warna urine lebih gelap.
    • Tidak buang air kecil lebih dari 8 jam.
    • Merasa sangat lemas, pusing, atau ingin pingsan.
    • Nyeri pada perut.
    • Demam.
    • Detak jantung cepat.

    4. Keputihan

    Keputihan adalah efek yang normal ketika hamil muda. Selama kehamilan, leher rahim (serviks) akan memproduksi banyak cairan guna mencegah penyebaran infeksi dari vagina ke rahim.

    Namun, keputihan yang parah mungkin menandakan infeksi menular seksual. Kondisi ini harus Anda waspadai karena bisa memengaruhi pertumbuhan janin dalam kandungan Anda. 

    Segera periksakan diri ke dokter bila Anda mengalami keputihan yang disertai bau menyengat, warna yang tidak wajar, serta rasa gatal atau sakit pada vagina.

    5. Anemia

    gejala anemia

    Sekitar 40% ibu mengalami anemia selama kehamilan. Kurangnya cadangan zat besi sebelum dan selama hamil merupakan penyebab paling umum dari masalah kehamilan ini.

    Pada kasus anemia defisiensi besi, rendahnya kadar zat besi menyebabkan berkurangnya produksi hemoglobin (Hb) yang berfungsi membawa oksigen dalam sel darah merah.

    Beberapa gejala umum anemia pada ibu hamil di antaranya:

    • tubuh terasa lemah,
    • mudah lelah,
    • pusing,
    • nyeri dada,
    • sulit konsentrasi,
    • kulit pucat, serta
    • tangan dan kaki dingin.

    Masalah anemia pada ibu hamil muda sering luput dari perhatian karena gejalanya sulit terlihat. Seiring bertambahnya usia kehamilan, gejala tersebut biasanya makin memburuk.

    6. Sering buang air kecil

    Sering buang air kecil merupakan masalah lain yang sering ibu alami selama trimester 1 kehamilan.

    Lonjakan hormon progesteron serta human chorionic gonadotropin (hCG) meningkatkan aliran darah ke daerah panggul. Hal ini merangsang ginjal untuk memproduksi urine lebih banyak.

    Selain faktor hormonal, efek hamil muda ini juga dapat terjadi akibat pertumbuhan janin dalam rahim. Janin ini akan menekan kandung kemih dan membuat Anda lebih sering berkemih.

    Meski begitu, terlalu sering kencing bukan berarti Anda perlu membatasi asupan air.

    Tetaplah minum yang cukup, sebab kurangnya cairan tubuh bisa menyebabkan dehidrasi yang berdampak negatif pada tubuh ibu dan janin.

    7. Sembelit

    Perubahan hormon dan membesarnya ukuran rahim yang menekan usus dapat menyebabkan sembelit alias susah buang air besar selama kehamilan.

    Studi yang diterbitkan International Journal of Obstetrics and Gynaecology (2021) menemukan ibu hamil berisiko 2–3 kali lipat lebih tinggi untuk terkena sembelit daripada wanita yang tidak hamil.

    Sembelit saat hamil umumnya bisa Anda atasi dengan banyak minum air dan mengonsumsi serat yang bersumber dari sayuran dan buah-buahan setiap hari.

    Perlu diingat bahwa kondisi setiap kehamilan berbeda-beda. Mungkin tidak semua ibu yang hamil muda mengalami berbagai efek dan masalah di atas.

    Jika Anda punya kekhawatiran tertentu tentang perubahan yang terjadi pada awal kehamilan, silakan berkonsultasi dengan dokter kandungan.

    Kesimpulan

    • Masa hamil muda atau trimester 1 berlangsung selama usia kehamilan 1–13 minggu.
    • Beberapa efek hamil muda yang mungkin Anda rasakan mulai dari perdarahan vagina, keputihan, mual dan muntah, sering buang air kecil, hingga sembelit.
    • Meski tergolong ringan, kondisi-kondisi tersebut bisa bertambah buruk bila tidak segera didiagnosis dan ditangani dengan baik.
    • Penting untuk berkonsultasi dengan dokter terkait gejala dan perubahan apa pun yang Anda alami selama kehamilan.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

    General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


    Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan