backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Torsio Testis

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 31/10/2023

Torsio Testis

Rasa nyeri hebat dan tiba-tiba pada testis tidak boleh disepelekan. Gejala ini bisa menandakan torsio testis yang termasuk kondisi darurat medis pada pria. Mari kenali penyebab dan cara mengobati torsio testis melalui pembahasan di bawah ini.

Apa itu torsio testis?

torsio testis

Torsio testis adalah kondisi ketika testis mengalami puntiran dan terbelit saluran sperma (spermatic cord).

Testis merupakan sepasang organ reproduksi pria yang terletak dalam skrotum. Fungsi testis adalah memproduksi dan menyimpan sperma serta menghasilkan hormon testosteron.

Di dalam skrotum, testis menggantung pada tempatnya dengan bantuan saluran sperma. Organ ini terdiri dari pembuluh darah, saraf, dan saluran tempat keluarnya sperma.

Belitan saluran sperma dapat memotong suplai darah ke testis. Jika tidak ditangani, kondisi ini bisa meningkatkan risiko kerusakan testis hingga masalah kesuburan pada pria.

Testis bisa terbelit oleh saluran sperma secara tiba-tiba tanpa alasan tertentu. Kondisi ini juga bisa berkaitan dengan faktor bawaan atau keturunan.

Seberapa umum kondisi ini?

Menurut American Urological Association, torsio testis hanya terjadi pada satu dari 4.000 pria di bawah usia 25 tahun. Kondisi ini juga bisa terjadi pada bayi baru lahir hingga orang dewasa.

Tanda dan gejala torsio testis

Puntiran testis umumnya terasa sangat menyakitkan. Beberapa gejala torsio testis yang perlu pria waspadai, meliputi:

  • rasa sakit yang intens dan tiba-tiba pada skrotum, 
  • pembengkakan skrotum,
  • posisi testis yang lebih tinggi dari biasanya,
  • sudut rotasi testis abnormal,
  • testis besar sebelah,
  • mual dan muntah,
  • sakit perut, dan
  • demam tiba-tiba.

Rasa sakit akibat kondisi ini terkadang bisa hilang dan timbul kembali. Jika dibiarkan, torsio testis bisa menyebabkan gangren atau kematian jaringan karena kurangnya aliran darah ke testis.

Torsio testis termasuk dalam kondisi darurat medis. Pria yang mengalami kondisi ini memerlukan operasi segera untuk mencegah kerusakan yang lebih parah. 

Segera hubungi dokter bila Anda mendapati testis terasa sangat sakit, testis bengkak secara tiba-tiba, serta demam, perdarahan, atau rasa sakit setelah operasi pada testis.

Penyebab torsio testis

penyebab torsio testis

Belum jelas mengenai alasan mengapa seseorang bisa mengalami kondisi ini. Terdapat dua penyebab torsio testis secara umum, yakni faktor bawaan dan cedera.

1. Faktor bawaan

Kebanyakan kasus torsio testis pada pria disebabkan oleh adanya faktor bawaan atau genetik yang disebut kelainan bell clapper (bell clapper deformity). 

Dilansir dari KidsHealth, anak-anak dengan kelainan ini sejak lahir memiliki kondisi testis yang tidak menempel secara sempurna pada skrotum.

Hal ini menyebabkan testis bergerak bebas sehingga meningkatkan risiko terbelitnya testis dengan saluran sperma.

Jika Anda memiliki riwayat keluarga dengan kelainan pada kelamin, kondisi ini tentu perlu lebih diwaspadai.

2. Cedera

Terbelitnya testis bisa terjadi kapan saja. Cedera yang terjadi pada pangkal paha dan sekitar bagian testis, misalnya saat berolahraga atau kecelakaan, juga dapat menyebabkannya.

Hal-hal lain, seperti suhu udara yang dingin dan pertumbuhan testis selama pubertas, juga bisa meningkatkan risiko terpuntirnya testis pada pria.

Faktor risiko torsio testis

Beberapa faktor di bawah ini bisa meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami gangguan testis yang satu ini.

  • Usia. Remaja berusia 12–18 tahun.
  • Riwayat kondisi serupa. Apabila Anda pernah merasakan nyeri testis yang hilang tanpa pengobatan (intermittent torsion and detorsion), Anda berkemungkinan besar mengalami kondisi yang lebih parah di kemudian hari.
  • Riwayat keluarga. Riwayat keluarga yang memiliki puntiran testis atau kelainan kelamin lainnya dapat meningkatkan risiko Anda untuk mengalami masalah serupa.
  •  Diagnosis torsio testis

    Dokter akan mempelajari riwayat kesehatan Anda dan melakukan pemeriksaan fisik. Ultrasonografi (USG) juga akan dilakukan untuk mendiagnosis, mengidentifikasi, dan mengesampingkan kondisi lain. 

    Apabila Anda mengalami torsio testis, hasil USG akan menunjukkan peredaran darah yang berkurang ke dalam testis sehingga dibutuhkan prosedur medis segera.

    Pada beberapa kasus, dokter juga dapat melakukan tes urine. Pemeriksaan ini dapat menunjukkan keberadaan infeksi, terutama pada bagian testis yang disebut epididimis.

    Pengobatan torsio testis

    pemeriksaan spesialis andrologi

    Perlu diingat bahwa tidak ada cara mengobati torsio testis tanpa operasi. Jika Anda mengalami kondisi ini, operasi perlu segera dilakukan untuk mencegah kerusakan testis permanen.

    Berikut adalah penjelasan mengenai operasi yang dapat dilakukan, tergantung kondisi yang Anda alami.

    1. Operasi

    Idealnya, penanganan darurat untuk testis yang terbelit dilakukan 4–6 jam setelah rasa nyeri muncul. 

    Dokter bedah akan mengangkat ikatan yang membelit testis dan mengembalikan testis ke posisi normal. Prosedur operasi ini umumnya menggunakan jalur operasi orchidopexy.

    Karena kondisi testis masih normal dan tidak perlu diangkat, kemampuan pria untuk bereproduksi secara normal pun tidak akan terganggu. 

    2. Pengangkatan testis

    Jika operasi ditunda lebih dari 12 jam setelah rasa nyeri dimulai, jaringan testis yang tidak memperoleh aliran darah lama-kelamaan akan rusak dan tidak dapat diselamatkan. 

    Testis yang sudah tidak lagi berfungsi ini akan diangkat melalui operasi orchiectomy. Sementara itu, testis yang tersisa akan diperbaiki agar tidak ikut terbelit. 

    Setelah operasi, Anda mungkin perlu mengenakan peralatan pendukung atau kain cawat untuk skrotum. Ini akan membantu mengurangi rasa tidak nyaman dan pembengkakan.

    Hindari mengangkat benda berat, berolahraga, dan berhubungan seksual untuk sementara. Anda perlu rutin berkonsultasi dengan dokter selama masa pemulihan hingga bisa beraktivitas normal kembali.

    Perawatan di rumah untuk torsio testis

    Selain pengobatan medis, beberapa perubahan gaya hidup dan perawatan rumahan ini dapat membantu Anda mengatasi rasa sakit akibat belitan pada testis.

    • Minum obat pereda nyeri yang diresepkan oleh dokter untuk mengatasi rasa sakit dan sakit pasca-operasi pada testis.
    • Batasi aktivitas sementara waktu, terlebih bila operasi dilakukan pada kedua testis.
    • Hindari olahraga berat, sebab hantaman kuat dapat menyebabkan cedera testis dan membelit kembali ikatan testis.

    Karena penyebabnya belum pasti, hingga saat ini cara terbaik untuk mencegah torsio testis adalah lewat prosedur operasi.

    Apabila Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut seputar kondisi ini, konsultasikanlah dengan dokter untuk mendapatkan informasi dan solusi terbaik.

    Kesimpulan

    • Torsio testis adalah kondisi ketika testis mengalami puntiran dan terbelit saluran sperma.
    • Gejalanya meliputi nyeri hebat pada testis, pembengkakan skrotum, mual, muntah, dan demam.
    • Kondisi ini hanya bisa ditangani dengan operasi yang bertujuan untuk mengembalikan aliran darah ke testis yang terdampak.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Andreas Wilson Setiawan

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 31/10/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan