backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Second Degree Heart Block

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 01/07/2021

Second Degree Heart Block

Definisi second degree heart block

Apa itu second degree heart block?

Heart block atau penyumbatan atrioventrikular adalah suatu kondisi medis yang berkaitan dengan sistem listrik jantung. Kondisi ini menyebabkan jantung berdetak terlalu lamban (bradikardia).

Jika jantung dalam keadaan sehat, saat berdetak, ada impuls listrik yang bergerak dari serambi jantung (atrium) menuju ke bilik jantung (ventrikel).

Impuls listrik ini memberi sinyal kepada serambi jantung untuk berdetak dan memompa darah keluar dari jantung. Akan tetapi, saat Anda mengalami second degree heart block, impuls listrik ini biasanya tidak sampai ke bilik jantung.

Alhasil, kondisi tersebut menyebabkan jantung berhenti berdetak untuk sesaat dan menyebabkan ritme jantung menjadi abnomal  (aritmia). Hal tersebut mempengaruhi aliran darah yang kaya akan oksigen dari jantung ke tubuh serta otak.

Terdapat dua jenis tipe atrioventicular block, yaitu:

  • Second-degree type 1 heart block, yang dikenal sebagai Mobitz I.
  • Second-degree type 2 heart block, yang dikenal sebagai Mobitz II.

Jika Anda mengalami Mobitz I, detak jantung yang abnormal akan muncul dengan pola yang teratur. Biasanya, tubuh Anda masih bisa menghadapi kondisi ini, sehingga Anda tidak akan merasakan gejala apa pun.

Akan tetapi, jika mengalami Mobitz II, detak jantung yang abnormal akan berdetak dengan pola yang tak beraturan. Umumnya, tubuh Anda tidak bisa mengatasi kondisi tersebut.

Seberapa umumkah second degree heart block?

Kondisi kesehatan ini umum terjadi pada kalangan lanjut usia (lansia) dan pasien dengan penyakit jantung. Namun, mungkin saja menyerang baik wanita maupun pria pada semua umur.

Kondisi yang juga bisa Anda sebut sebagai atrioventricular block ini dapat teratasi dengan mengurangi faktor risiko. Cobalah untuk mendiskusikannya dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.

Tanda & gejala second degree heart block

Apa saja tanda dan gejala dari penyakit ini?

Jika Anda mengalami Moritz I, tubuh mungkin tidak menunjukkan gejala apa pun. Namun, tubuh Anda mungkin bereaksi dan menunjukkan tanda dan gejala saat Anda mengalami Moritz II, seperti:

Mungkin masih ada gejala lain yang tidak tercantum. Jika ada pertanyaan tentang tanda-tanda penyakit, konsultasi dengan dokter.

Kapan harus periksa ke dokter?

Temui dokter jika menderita pusing, pingsan, sakit di dada, kesulitan bernafas atau detak jantung tidak teratur. Anda bisa pergi dengan keluarga untuk menghindari serangan jantung atau kebingungan mendadak dalam perjalanan.

Setiap tubuh menunjukkan reaksi yang berbeda satu sama lain. Diskusikan dengan dokter untuk mendapatkan solusi terbaik untuk kondisi yang Anda alami.

Penyebab second degree heart block

Biasanya, masalah kesehatan jantung ini tidak jelas apa penyebabnya. Namun, kondisi yang tergolong paling umum memicu Anda mengalami kondisi ini adalah serangan jantung.

Selain itu, Anda juga mengalami kondisi ini sebagai komplikasi dari penyakit jantung lainnya, seperti penyakit jantung bawaan, pembengkakan otot jantung, atau demam rematik.

Penyumbatan jantung ini juga bisa terjadi karena adanya kerusakan jantung yang terjadi saat Anda menjalani operasi pembedahan jantung.

Faktor risiko second degree heart block

Faktor-faktor yang mungkin meningkatkan risiko Anda mengalami penyakit jantung yang dapat menyebabkan gangguan ritme jantung ini,  yaitu:

  • Tekanan darah tinggi.
  • Kebiasaan merokok.
  • Penggunaan alkohol.
  • Konsumsi obat-obatan terlarang.
  • Stres atau mengalami gangguan kecemasan terus-menerus.
  • Detak jantung yang lambat terkait dengan kerusakan jaringan jantung dan penyakit jantung. Faktor yang meningkatkan risiko penyakit jantung mungkin juga meningkatkan risiko bradikardia.

Diagnosis & pengobatan second degree heart block

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.

Apa saja tes yang biasa dilakukan untuk penyakit jantung ini?

Sebelum merekomendasikan pengobatan yang tepat, dokter biasanya akan melakukan diagnosis terlebih dahulu mengenai kondisi Anda.

Biasanya, dokter harus mendiagnosis kondisi ini untuk mengetahui apakah Anda mengalami penyumbatan jantung. Jika Anda tidak melihat detak jantung atrial elektrik sama sekali, dokter akan memastikan Anda memang mengidap penyakit ini.

Salah satu metode yang biasanya akan dokter lakukan sebagai pemeriksaan adalah penggunaan elektrokardiogram (EKG).

Apa saja pilihan pengobatan second degree heart block?

Menurut British Heart Foundation, dokter akan merekomendasikan jenis pengobatan yang sesuai dengan kondisi Anda, seperti berikut:

  • Dokter akan merekomendasikan pemasangan alat pacu jantung atau pacemaker jika detak jantung Anda melambat karena kondisi ini.
  • Jika Anda mengalami kondisi ini akibat serangan jantung, dokter akan memasangkan pacemaker untuk sementara. Apabila detak jantung belum kembali normal, dokter baru akan memasangkan pacemaker secara permanen.
  • Anak-anak dengan penyakit jantung bawaan yang mengalami kondisi ini tetapi detak jantungnya masih tergolong normal, tidak membutuhkan pemasangan pacemaker. 

Pengobatan di rumah untuk second degree heart block

Gaya hidup dan pengobatan rumahan ini mungkin dapat membantu mengatasi second degree heart block:

  • Ikuti petunjuk dokter dan temui ahli fisik untuk memonitor penyakit Anda.
  • Jika menggunakan alat pacu jantung, jauhi alat-alat listrik, peralatan penyiaran dan turuti semua instruksi.
  • Konsumsi makanan yang sehat untuk jantung.
  • Turunkan berat badan jika Anda kelebihan berat badan. Obesitas membuat Anda lebih berisiko terkena penyakit kardiovaskular dan peredaran darah yang buruk.
  • Berhenti merokok dan minum alkohol.

Gaya hidup tersebut mungkin tidak serta merta menyembuhkan Anda dari penyakit tersebut. Akan tetapi, Anda bisa melakukannya untuk mendukung proses pengobatan dan mengurangi gejala yang muncul. Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 01/07/2021

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan