backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

4

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Kurap (Kadas)

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Widya Citra Andini · Tanggal diperbarui 07/09/2023

Kurap (Kadas)

Ada berbagai jenis infeksi kulit, salah satunya kurap. Kondisi ini umum terjadi dan bukanlah penyakit kulit serius. Meski begitu, penularannya cukup cepat.

Apa itu kurap?

Kurap adalah penyakit kulit menular akibat infeksi jamur pada kulit.

Infeksi ini biasanya terjadi akibat menyentuh langsung dengan penderita kurap atau kontak dengan tanah, benda, atau hewan yang terkontaminasi.

Penyakit dengan nama lain kadas ini ditandai dengan ruam. Biasanya, ruam kurap membentuk pola seperti cincin yang dikelilingi dengan pinggiran bersisik yang sedikit terangkat.

Infeksi jamur (tinea) ini awalnya hanya menyerang area kulit tertentu hingga akhirnya bisa menyebar ke bagian tubuh yang lain.

Tergantung area terinfeksinya, kurap memiliki sebutan yang berbeda.

Berikut berbagai macam jenis kurap berdasarkan area yang terinfeksi.

  • Tinea corporis: kurap yang muncul pada leher, lengan, dan badan.
  • Tinea pedis (kutu air): jenis kurap yang terjadi pada kaki, disebut juga kutu air.
  • Tinea manuum: kurap yang muncul pada telapak tangan.
  • Tinea capitis: kurap pada kulit kepala.
  • Tinea cruris: kurap pada selangkangan, disebut juga dengan jock itch.
  • Tinea unguium: kurap yang muncul di kuku, disebut juga dengan infeksi jamur kuku (tinea unguium atau onikomikosis).
  • Tinea fasialis: kurap yang muncul di wajah.

Kurap termasuk penyakit yang cukup umum. Seringnya penyakit ini menyerang anak-anak, tetapi bisa juga menyerang orang-orang dari segala usia.

Gejala kurap

Ciri umum dari kurap atau kadas adalah ruam berbentuk cincin. Namun, ada gejala lain yang beda, tergantung pada area. 

Berikut tanda-tanda kurap sesuai dengan bagian yang terkena.

1. Kulit tubuh (tinea corporis)

Berikut gejala kurap pada kulit tubuh.

  • Ruam kulit bersisik yang membentuk seperti cincin.
  • Kulit merah dan meradang di bagian luar cincin, tetapi terlihat normal di bagian tengahnya.
  • Ruam yang berkumpul.
  • Area cincin yang sedikit menonjol.
  • Rasa gatal pada ruam.
  • Bercak dapat tumbuh, membesar, dan menyebar.

2. Kaki (tinea pedis atau kutu air)

Inilah tanda-tanda kurap yang bisa Anda jumpai pada kaki.

  • Gatal, terbakar, dan menyengat di antara sela jari kaki.
  • Kulit kering dan bersisik di antara jari kaki, telapak, hingga samping kaki.
  • Kulit mengelupas.
  • Lenting pecah hingga berdarah.
  • Bercak merah tebal pada kulit yang bersisik.
  • Berbau tidak sedap.
  • Kuku kaki lebih tebal, mudah rapuh atau terluka.

3. Telapak tangan (tinea manuum)

Berikut gejala kurap pada telapak tangan.

  • Kulit mengering dan menebal.
  • Retakan yang cukup dalam.
  • Bercak berbentuk cincin di bagian belakang tangan.

Biasanya kondisi ini muncul akibat sering menyentuh kaki yang telah terinfeksi kutu air.

4. Kulit kepala (tinea capitis)

Inilah gejala kadas pada kulit kepala.

  • Ada kebotakan di kepala yang bersisik.
  • Kebotakan meluas dengan bercak tebal dan kerak.
  • Munculnya titik-titik hitam di area kepala yang botak.
  • Luka terbuka dan bernanah.
  • Terdapat area kepala yang lunak, kenyal, dan meradang, terkadang sakit saat diraba.
  • Pembengkakan kelenjar getah bening.
  • Rasa gatal hebat.

5. Selangkangan (tinea cruris)

Gejala kadas selangkangan adalah sebagai berikut.

  • Ruam, bengkak, dan gatal di lipatan selangkangan.
  • Ruam menyebar ke pangkal paha, paha dalam, pinggang, dan bokong.
  • Kulit cenderung bersisik dan memiliki batas luar yang sedikit menonjol.
  • Kulit mengelupas dan retak.
  • Gatal dan nyeri.

Biasanya gejala akan semakin memburuk saat berjalan, berlari, atau berolahraga.

6. Kuku (tinea unguium atau onikomikosis)

Inilah ciri-ciri infeksi jamur kuku.

  • Biasa menyerang satu kuku atau lebih.
  • Dimulai dengan penebalan jaringan di bawah kuku.
  • Kuku menghitam dan menebal.
  • Kuku tampak terangkat dari kulit di bawahnya.
  • Kuku hancur dan terkadang lepas dari kulit.

7. Wajah (tinea fasialis)

Inilah gejala yang mungkin timbul.

  • Muncul ruam melebar pada pipi, hidung, sekitar mata, dagu, dan kening.
  • Terkadang disertai benjolan kecil atau bisul.
  • Gatal dan intens ketika terkena sinar matahari.

8. Jenggot

Berikut tanda-tanda yang bisa Anda alami.

  • Kemerahan, bengkak, dan benjolan berisi nanah.
  • Kelenjar getah bening membengkak.
  • Jenggot perlahan rontok.
  • Kulit kering dan dengan luka terbuka.
  • Kulit menonjol, lembut, dan mengeluarkan cairan.
  • Mengalami kelelahan lebih dari biasanya.

Tahukah Anda?

Infeksi jamur pada jenggot biasanya muncul bila jenggot cukup tebal. Biasanya infeksi muncul ketika kontak dengan hewan yang telah terinfeksi kadas.

Penyebab kadas

Mengutip buku Manual of Clinical Microbiology, 11th Edition (2015), penyebab kurap adalah jamur Trichophyton, Microsporum, dan Epidermophyton. 

Jamur ini juga bisa hidup dalam waktu yang lama sebagai spora di tanah. Kurap dapat menular dengan perantara:

  • manusia,
  • hewan,
  • benda, dan
  • tanah.

Faktor risiko kadas

Anda rentan terkena kurap jika memiliki kondisi berikut.

  • Tinggal di daerah tropis.
  • Sering beraktivitas di cuaca panas dan lembap.
  • Luka terbuka di kulit.
  • Sering menggunakan barang pribadi bekas pakai secara bersamaan.
  • Tidak memakai alas kaki di ruang ganti pusat kebugaran atau kolam renang.
  • Obesitas.
  • Sering berenang di kolam umum.
  • Seorang atlet.
  • Diabetes.

Diagnosis kadas

Seorang dokter spesialis kulit biasanya bisa langsung tahu Anda terkena kurap hanya dengan melihat gejala yang muncul.

Dokter biasanya juga akan memeriksa area lain di tubuh.

Dokter juga mungkin akan mengambil sampel kulit, rambut, atau kuku yang terinfeksi.

Dengan melihat sampel tersebut di bawah mikroskop, dokter akan melihat jamur penyebab infeksi.

Kapan harus ke dokter

Hubungi dokter jika Anda mengalami ruam pada kulit yang tidak kunjung membaik dalam dua minggu. Anda juga bisa langsung pergi ke dokter jika ada gejala tak biasa.

Pengobatan kadas

Pengobatan kurap wajib dilakukan segera segera. Jika tidak, ruam kulit bisa tumbuh dan menyebar ke area kulit lainnya.

Dokter umumnya memberikan obat antijamur topikal atau oles. Ini digunakan untuk meringankan ruam akibat kurap. 

Obat ini biasanya berbentuk krim, gel, losion, bedak, atau semprotan.

Beberapa obat yang sering digunakan untuk mengatasi kurap, yaitu:

Obat ini berfungsi untuk menghambat kerja komponen pembentuk sel jamur.

Obat antijamur topikal bisa didapatkan secara bebas. Obat ini digunakan sebanyak dua kali sehari pada area yang terkena kadas selama dua sampai empat minggu.

Namun, durasi pemakaian obat juga bergantung pada lokasi dan keparahan infeksi. Bila gejala tak kunjung membaik, Anda mungkin akan diberikan obat minum.

Pengobatan di rumah

Berikut berbagai perawatan kulit yang bisa dilakukan untuk mengatasi kurap.

  • Mencuci sprei dan pakaian secara berkala.
  • Menggunakan pakaian longgar.
  • Mengompres area yang gatal.

Cara mencegah kurap

Ada beberapa cara mencegah penyakit kulit menular yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi risikonya. Apa saja?

1. Menjaga kebersihan tubuh

Usahakan untuk cuci tangan sesering mungkin setelah memegang hewan atau benda, terutama di fasilitas umum.

Jangan lupa mandi selepas berolahraga atau setelah berkeringat. Mandi membantu meluruhkan bakteri dan jamur.

2. Tidak berbagi barang pribadi

Meski terlihat bersih, bukan tidak mungkin teman atau keluarga Anda sebenarnya telah terinfeksi jamur. Untuk itu, hindari berbagi barang pribadi.

Handuk, sisir, sikat gigi, sapu tangan, dan sepatu termasuk ke dalam barang pribadi yang sebaiknya tidak dipinjamkan.

3. Jaga tubuh tetap kering

Jamur sangat suka lingkungan yang hangat dan lembap. Jadi jagalah tubuh tetap kering saat atau selepas beraktivitas

Jangan lupa untuk selalu menggunakan alas kaki saat berada di ruang ganti umum, pusat kebugaran, atau kamar mandi umum.

4. Rutin periksa hewan peliharaan

Pastikan mengecek kesehatan hewan secara rutin.

Perhatikan bila muncul bercak pada area yang bulunya rontok. Meski tidak memiliki tanda-tanda penyakit, sebaiknya periksakan hewan peliharaan setiap enam bulan sekali.

Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Widya Citra Andini · Tanggal diperbarui 07/09/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan