backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Diseksi Aorta

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 19/07/2021

Diseksi Aorta

Definisi diseksi aorta

Apa itu diseksi aorta?

Diseksi aorta adalah kondisi yang berbahaya saat dinding aorta, yaitu dinding pembuluh darah utama jantung, robek dan akhirnya mengakibatkan pemisahan. 

Aorta adalah pembuluh terbesar utama yang membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh. Aorta terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu aorta asenden (yang mengarah ke atas), lengkungan aorta, dan aorta desenden (yang mengarah ke bawah).

Bahaya dari kondisi ini adalah bahwa diseksi menyalurkan darah dari aorta Anda. Hal ini dapat menyebabkan komplikasi fatal, seperti pecahnya arteri atau penyumbatan aliran darah yang parah.

Komplikasi serius dapat muncul jika diseksi pecah dan mengirim darah ke ruang di sekitar jantung atau paru-paru Anda. Berdasarkan letak terjadinya, maka kondisi ini terbagi menjadi dua, yaitu:

  • Tipe A, yaitu jenis yang lebih umum dan berbahaya. Robekan berada pada bagian aorta atau pada aorta atas (ascending aorta), yang dapat meluas ke perut. 
  • Tipe B, yaitu jenis yang cenderung lebih ringan daripada tipe A. Robekan terletak pada aorta bagian bawah (aorta desendens), yang juga dapat meluas ke perut. 

Gejala yang ditunjukkan oleh diseksi aorta sering kali mirip dengan kondisi lain. Ini bisa menyebabkan keterlambatan diagnosis. Namun, perawatan dan diagnosis dini bisa meningkatkan peluang Anda untuk bertahan hidup. 

Seberapa umum kondisi ini?

Kondisi ini umumnya terjadi pada pria yang berumur 60 hingga 70 tahun. Akan tetapi kondisi ini juga dapat mempengaruhi orang-orang pada umur 40 tahun. Ini dapat berbahaya dan menyebabkan kematian mendadak atau gagal jantung.

Tanda-tanda & gejala diseksi aorta

Apa saja tanda-tanda dan gejala diseksi aorta?

Dikutip dari Mayo Clinic, diseksi aorta mempunyai gejala yang mirip dengan masalah jantung, seperti serangan jantung. Dalam kebanyakan kasus, penyakit ini datang secara tiba-tiba dengan gejala:

  • Sakit dada pada area bawah tulang dada dan merambah ke bahu, leher, lengan dan di antara bilah bahu atau di punggung.
  • Napas pendek.
  • Berkeringat.
  • Kebingungan.
  • Pingsan.
  • Gelisah.
  • Tekanan darah naik.
  • Detak jantung cepat.
  • Terdapat perbedaan tekanan darah pada kedua lengan.

Terdapat beberapa tanda dan gejala lain yang mungkin tidak tertera di atas. Jika Anda mendapati salah satu gejala tersebut, segera konsultasikan dengan dokter Anda.

Kapan harus periksa ke dokter ?

Robeknya dinding aorta dapat sangat berbahaya. Jika Anda memiliki salah satu tanda atau gejala sakit dada yang berat, pingsan atau napas pendek secara tiba-tiba, segera konsultasikan dengan dokter Anda atau layanan medis terdekat.

Namun, tanda-tanda dan gejala tersebut tidak selalu menandakan kondisi serius. Apalagi, ada perawatan dan diagnosis dini yang bisa menyelamatkan nyawa Anda.

Penyebab diseksi aorta

Apa penyebab diseksi aorta? 

Sebenarnya, para ahli masih belum mengetahui dengan pasti apa penyebab dari kondisi ini. Akan tetapi, dinding aorta yang robek bisa terjadi akibat tekanan darah tinggi dan penggumpalan pada bagian dalam pembuluh darah.

Hal ini juga dapat terjadi sehubungan dengan gangguan jaringan seperti sindrom Marfan dan sindrom Ehlers-Danlos. Infeksi seperti sifilis juga bisa memicu aneurisma (tonjolan pada arteri) meskipun masih tergolong jarang terjadi, dan ini memungkinkan untuk menyebabkan pemisahan.

Faktor risiko dari diseksi aorta

Apa yang meningkatkan risiko saya untuk kondisi ini?

Kondisi yang dapat menjadi faktor risiko untuk diseksi aorta adalah:

  • Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol (hipertensi).
  • Pengerasan pembuluh darah (aterosklerosis).
  • Arteri yang lemah dan menggembung (aneurisma aorta).
  • Katup aorta cacat.
  • Penyempitan katup aorta saat lahir.
  • Penyakit genetik seperti, sindrom Turner, Marfan, penyakit pada hubungan jaringan (Ehlers-Darlos), dan kondisi peradangan atau infeksi (sel arteris besar dan sifilis).

Selain itu, faktor-faktor lain yang mungkin meningkatkan risiko dari kondisi ini adalah:

  • Jenis kelamin tertentu. Laki-laki mempunyai kemungkinan lebih besar untuk terkena diseksi aorta. 
  • Pertambahan usia. Kondisi ini biasanya muncul pada usia 60-80 tahun. 
  • Penggunaan kokain. Obat-obatan ini mungkin menjadi faktor risiko karena dapat meningkatkan tekanan darah. 
  • Angkat berat intensitas tinggi. Latihan ini dapat meningkatkan risiko penyakit ini karena dapat meningkatkan tekanan darah selama aktivitas. 

Diagnosis & pengobatan untuk diseksi aorta

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.

Apa saja tes untuk mendiagnosis kondisi ini?

Jika dokter mendeteksi penyakit ini berdasarkan riwayat kesehatan dan pemeriksaan medis Anda, tambahan tes dapat berupa computed tomography (CT), MRI, atau transesophageal echocardiography.

  • Pada tes transesophageal echocardiography, dokter menempatkan alat pemeriksa pada mulut hingga kerongkongan untuk mendapatkan penglihatan dari aorta.
  • MRI menggunakan medan lahan magnetis untuk melihat aorta
  • Pada angiografi, dokter menempatkan pipa tipis pada arteri hingga ke aorta dan menyuntikkan cairan kontrascelupan untuk mengambil gambar aorta.
  • Apa saja pilihan pengobatan saya untuk diseksi aorta?

    Diseksi aorta adalah keadaan darurat medis yang membutuhkan perawatan segera. Perawatan mungkin termasuk pembedahan atau obat-obatan, tergantung pada area aorta yang terdampak. 

    Perawatan untuk mengatasi kondisi ini adalah:

    • Operasi. Dokter akan mengangkat aorta, menghalangi masuknya darah ke dinding aorta dan membentuk ulang aorta dengan tabung sintetis yang disebut graft. Jika katup aorta yang rusak, dapat melakukan penggantian  pada saat yang sama. Katup baru ditempatkan dalam graft. 
    • Obat-obatan. Beberapa obatan-obatan, seperti beta blockers dan nitroprusside (Nitropress), dapat berperan sebagai obat penurun tekanan darah, sehingga dapat mencegah kondisi semakin buruk. 

    Tipe B

    Perawatan untuk kondisi ini adalah:

    • Obat-obatan. Obat-obatan untuk merawat diseksi aorta tipe A dapat menangani kondisi ini tanpa operasi. 
    • Operasi. Prosedurnya mirip dengan perawatan tipe A. 

    Setelah perawatan, Anda mungkin perlu minum obat penurun tekanan darah seumur hidup. Selain itu, Anda mungkin perlu melakukan tindak lanjut CT scan atau MRI secara berkala untuk memantau kondisi Anda. 

    Pengobatan di rumah untuk diseksi aorta

    Apa saja perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi diseksi aorta?

    Perubahan gaya hidup dan pengobatan rumah dapat membantu Anda menangani diseksi aorta, seperti:

    • Kontrol tekanan darah normal. Mengingat kebanyakan kondisi ini terjadi pada orang-orang dengan hipertensi jangka panjang.
    • Ikuti diet rendah garam, olahraga, dan kurangi berat badan.
    • Jangan merokok.
    • Gunakan sabuk pengaman untuk menghindari luka pada dada.

     Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda. Lebih baik, hindari tindakan yang belum mendapatkan persetujuan dari dokter, karena mungkin saja hal tersebut berbahaya bagi kondisi kesehatan Anda. 

    Pencegahan untuk diseksi aorta

    Bagaimana mencegah kondisi ini?

    Ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan sebagai bentuk pencegahan, seperti berikut ini: 

    • Kendalikan tekanan darah. 
    • Berhenti merokok. 
    • Atur berat badan agar tetap ideal. 
    • Kenakan sabuk pengaman saat berkendara. 
    • Rutin mengontrol kondisi kesehatan jantung ke dokter. 

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 19/07/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan