backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Scarlet Fever, Demam Sekaligus Kemerahan pada Kulit Anak

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Atifa Adlina · Tanggal diperbarui 08/08/2023

Scarlet Fever, Demam Sekaligus Kemerahan pada Kulit Anak

Ada banyak penyebab anak demam yang disertai ruam kemerahan pada kulit. Selain campak, gejala yang si Kecil alami tersebut bisa jadi merupakan tanda dari scarlet fever atau demam scarlet. Agar tak salah kira, kenali dulu gejala, penyebab, hingga pengobatan demam scarlet di bawah ini.

Apa itu scarlet fever?

Scarlet fever atau demam scarlet pada anak adalah penyakit yang terjadi karena adanya infeksi bakteri.

Dikutip dari Mayo Clinic, penyakit yang juga disebut sebagai scarlatina ini juga disertai dengan demam tinggi, ruam kemerahan di seluruh tubuh, dan sakit tenggorokan.

Biasanya, kemerahan akan mulai mereda pada hari keenam. Akan tetapi, bekasnya butuh waktu beberapa minggu sampai benar-benar mengelupas dan hilang.

Jika penyakit ini tidak diobati, ruam dapat menyebabkan kondisi lebih berbahaya yang dapat memengaruhi jantung, ginjal, dan bagian tubuh lainnya.

Scarlet fever adalah kondisi yang biasanya terjadi pada anak berusia 5—15 tahun. Demam scarlet juga merupakan penyakit infeksi pada anak yang tergolong serius.

Apa tanda dan gejala scarlet fever pada anak?

demam pada anak

Ruam atau kemerahan pada tubuh anak adalah gejala utama dari scarlet fever atau demam scarlet.

Biasanya, ruam dimulai di area tubuh anak seperti leher, wajah, dada, punggung, dan area tubuh lainnya.

Pada bagian lipatan tubuh seperti siku, ketiak, dan selangkangan, ruam akan membentuk guratan merah.

Berikut beberapa tanda dan gejala lainnya dari scarlet fever yang terjadi pada anak.

  • Demam pada anak mencapai suhu 38,3° C atau lebih tinggi.
  • Demam yang disertai tubuh menggigil.
  • Tenggorokan terasa sakit dan merah disertai bercak putih atau kekuningan.
  • Kesulitan menelan.
  • Adanya bintik-bintik atau lapisan putih di bagian lidah.
  • Kelenjar getah bening di area leher membesar.
  • Mual yang disertai dengan muntah.
  • Sakit kepala.

Dalam kasus yang jarang terjadi, gejala awal scarlet fever atau demam skarlet adalah saat mengalami infeksi kulit seperti impetigo.

Saat mengalami gejala infeksi kulit ini, anak tidak merasakan sakit tenggorokan.

Membedakan demam scarlet dengan campak

Meskipun pada awalnya scarlet fever atau demam skarlet terlihat seperti campak, kondisi ini dapat dibedakan melalui gejala penyakitnya.

Sebagai contoh, gejala campak selalu disertai dengan batuk pilek, konjungtivitis atau radang mata, dan umumnya dokter menemukan bercak putih kecil di mulut bagian dalam.

Sementara pada demam scarlet, gejala yang menyertai adalah nyeri tenggorokan.

Tidak hanya itu, ciri-ciri ruamnya pun cukup berbeda. Pada campak, ruam akan muncul dari belakang telinga sedangkan ciri-ciri ruam pada scarlet fever muncul di leher.

Kapan harus ke dokter?

Anda harus segera bertemu dokter jika anak memiliki salah satu dari gejala berikut.
  • Demam lebih dari 38,9 derajat Celcius.
  • Peradangan pada leher.
  • Ruam merah.
  • Sakit perut dan mengalami muntah.
  • Sakit kepala yang cukup parah.
Kemungkinan ada tanda­ dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Apabila Anda memiliki kekhawatiran dengan gejala tertentu pada anak, konsultasikanlah dengan dokter.

Apa penyebab scarlet fever pada anak?

Penyebab utama terjadinya scarlet fever pada anak adalah infeksi bakteri yang sama dengan kondisi radang tenggorokan, yaitu Streptococcus grup A.

Bakteri jenis ini dapat melepaskan toksin atau racun yang mengakibatkan munculnya ruam serta lidah kemerahan.

Anda perlu berhati-hati karena demam scarlet ini masuk ke dalam kategori penyakit menular. Infeksi dapat menyebar melalui droplet (percikan ludah) saat anak batuk atau bersin.

Masa inkubasi dari bakteri ini berlangsung selama 2—4 hari. Maka dari itu, ada kemungkinan anak yang terinfeksi awalnya tidak terlihat sakit.

Apa yang meningkatkan risiko terkena scarlet fever?

Anak-anak berusia 5 sampai 15 tahun lebih rentan untuk mengalami penyakit ini daripada kelompok usia lainnya.

Kuman atau bakteri yang menyebabkan demam scarlet dapat menyebar dengan mudah.

Apalagi, kalau anak mengalami kontak langsung atau berdekatan dengan teman-teman atau anggota keluarga lainya.

Perlu diingat bahwa tidak ada faktor risiko bukan berarti anak akan terhindar demam skarlet. Setiap orang dapat terinfeksi karena tergolong mudah menyebar.

Apa komplikasi yang bisa terjadi dari scarlet fever?

flu pada anak

Apabila scarlet fever tidak ditangani dengan baik, hal yang bisa terjadi adalah bakteri menyebar ke organ tubuh lainnya, seperti:

  • amandel,
  • paru-paru,
  • ginjal,
  • darah, dan
  • telinga bagian tengah.

Tidak hanya itu, terkadang demam skarlet ini juga dapat mengakibatkan demam rematik serta kondisi serius lainnya yang memengaruhi jantung, sendi, sistem saraf, dan kulit.

Bagaimana cara mengobati scarlet fever?

Saat dokter sudah memastikan bahwa anak mengalami scarlet fever atau demam scarlet, ia akan meresepkan antibiotik seperti penisilin atau amoksisilin.

Obat ini perlu diminum selama 10 hari atau sampai habis untuk menyembuhkan infeksi serta mencegah bakteri menyebar ke orang lain.

Diperlukan waktu hingga beberapa minggu agar pembengkakan amandel dan kelenjar kembali normal.

Diagnosis scarlet fever

Dokter mendiagnosis penyakit ini berdasarkan kondisi dan pemeriksaan klinis. Guna memastikannya, dokter akan melakukan swab tenggorokan untuk menentukan jenis bakteri dalam tenggorokan anak.

Apa pengobatan rumahan untuk mengatasi demam scarlet?

Berikut adalah gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda mengatasi scarlet fever pada anak.

  • Berikan makanan yang mudah ditelan seperti bubur atau sup hangat. Anda juga bisa memberikan jus atau es krim.
  • Siapkan air garam hangat untuk membantu mengurangi sakit tenggorokan pada anak.
  • Pastikan asupan cairan seperti air putih tetap terpenuhi agar tenggorokan lembap dan mencegah dehidrasi.
  • Berikan ibuprofen atau parasetamol untuk meredakan demam dan nyeri.
  • Gunakan pelembap udara untuk menghindari udara kering yang mengiritasi tenggorokan.
  • Aanak di atas usia 4 tahun dapat mengisap tablet pelega sakit tenggorokan.

Sampai sekarang, belum ada vaksin yang dapat digunakan untuk mencegah terjadinya scarlet fever pada anak.

Maka dari itu, pencegahan yang bisa Anda lakukan adalah mengajarkan anak menjaga kebersihan.

Sebagai contoh, anak sudah tahu bagaimana mencuci tangan yang benar serta menutup hidung dan mulut saat bersin dan batuk.

Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik kondisi kesehatan anak.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Atifa Adlina · Tanggal diperbarui 08/08/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan