backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Clubfoot

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Fajarina Nurin · Tanggal diperbarui 29/11/2023

Clubfoot

Clubfoot atau biasa dikenal juga dengan talipes equinovarus adalah kelainan bawaan atau kongenital yang memengaruhi posisi kaki bayi sejak lahir. Kondisi ini ditandai dengan posisi kaki yang berbentuk abnormal dan kaku. 

Meskipun tidak menyakitkan, clubfoot dapat memengaruhi kemampuan berjalan anak. Oleh karena itu, pengobatan dini sangat penting untuk memastikan perkembangan kaki yang normal dan mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut. 

Apa itu clubfoot?

gambar kaki bayi bengkok atau clubfoot

Seperti yang telah dijelaskan di atas, clubfoot adalah istilah untuk menggambarkan kecacatan bentuk kaki bawaan lahir.

Bayi yang terlahir dengan clubfoot biasanya memiliki kaki yang tampak bengkok seperti terkilir atau berbentuk tidak wajar.

Jika dilihat dari kakinya, bagian bawah kaki sering kali menghadap ke samping atau bahkan ke atas. Ini terjadi karena adanya tendon (jaringan yang menghubungan otot dan tulang) tidak berkembang secara optimal. 

Jadi, tulang yang menghubungkan otot ke tulang (paha) menjadi lebih pendek dari seharusnya. Clubfoot ini bisa terjadi pada salah satu atau kedua sisi kaki. 

Kondisi ini menyebabkan anak sulit berjalan, sehingga dokter akan segera merujuknya untuk mendapatkan pengobatan setelah dilahirkan. 

Melansir dari Cleveland Clinic, ada dua jenis clubfoot, yaitu: 

  • Isolated clubfoot. Kondisi ini disebut juga sebagai idiopathic clubfoot. Ini merupakan jenis yang paling umum. Biasanya terjadi pada anak-anak yang tidak mengalami masalah kesehatan lainnya.
  • Non-isolated clubfoot. Jenis clubfoot ini terjadi bersamaan dengan masalah kesehatan lainnya, seperti arthrogryposis atau spina bifida. Bayi dengan arthrogryposis lahir dengan masalah sendi yang membuatnya sulit menggerakkan tangan atau kaki. 

Apakah clubfoot bisa disembuhkan?

Semakin cepat ditangani, clubfoot dapat pulih atau sembuh sepenuhnya, meski kadang akan diperlukan pembedahan lanjutan pada kemudian hari.

Apa saja tanda-tanda dan gejala clubfoot?

Berikut merupakan tanda dan gejala clubfoot pada bayi. 

  • Punggung kaki bengkok ke bawah.
  • Kaki bisa terputar begitu parah (telapak menghadap atas sementara punggung bengkok ke bawah) sehingga tampak terbalik.
  • Otot betis melemah.
  • Kaki yang mengalami clubfoot biasanya lebih pendek dari sisi satunya.

Seseorang dengan clubfoot biasanya tidak merasakan ketidaknyamanan atau sakit ketika berjalan. Ahli kesehatan biasanya telah mendeteksi kondisi ini pada bayi sejak di dalam kandungan. 

Namun, anak dengan kondisi ini biasanya akan merasakan sakit seiring dengan berjalannya waktu. 

Kapan perlu menghubungi dokter?

Biasanya, dokter telah mengetahui kondisi clubfoot sejak bayi Anda lahir dari penampilannya. Namun, bila Anda menyadari kondisi ini setelah pulang dari rumah sakit, segera periksakan anak ke dokter. 

Dengan pemeriksaan lebih dini dapat membantu dokter melakukan penanganan dengan tepat dan mencegah gejala makin memburuk. 

Orangtua juga dianjurkan untuk segera mencari pertolongan medis apabila anak sedang menjalani perawatan clubfoot, tetapi mengalami beberapa kondisi berikut ini. 

  • Perdarahan atau pembengkakan di jari kaki. 
  • Jari-jari kaki tidak terlihat dari luar balutan atau gips. 
  • Penggunaan cast atau penyangga kaki menimbulkan rasa sakit. 
  • Kaki atau pergelangan kaki berputar kembali setelah perawatan. 

Apa penyebab clubfoot?

cara mengobati penyakit jantung bawaan pada bayi

Belum diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebab clubfoot. Namun, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, clubfoot pada bayi terjadi karena jaringan yang menghubungkan otot ke tulang (paha) berukuran lebih pendek. 

Hal ini menyebabkan kaki berputar ke dalam dan bawah. Kemungkinan besar penyebabnya adalah kombinasi antara faktor genetik dan lingkungan. 

  • Genetika. Bila terdapat masalah pada satu gen, seperti riwayat clubfoot dalam keluarga, risiko untuk munculnya kondisi ini pada generasi berikutnya bisa meningkat. 
  • Lingkungan. Penggunaan obat-obatan terlarang atau merokok selama kehamilan dapat meningkatkan risiko bayi terlahir cacat, termasuk clubfoot

Pada kebanyakan kasus, clubfoot terjadi akibat kaki bayi yang salah posisi ketika masih berkembang dalam kandungan. 

Tidak hanya itu, kondisi ini juga bisa terjadi karena hasil cedera saraf, otot, dan sistem tulang, seperti stroke atau trauma otak.

Apa saja faktor yang meningkatkan risiko mengalami clubfoot?

Ada beberapa faktor risiko yang bisa meningkatkan seseorang mengalami clubfoot. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut. 

  • Berjenis kelamin laki-laki.
  • Memiliki anggota keluarga yang menderita clubfoot
  • Bayi Anda punya masalah genetik, seperti sindrom Edward atau sindrom Moebius. 
  • Ibu mengonsumsi minuman beralkohol, menggunakan obat-obatan NAPZA, atau merokok selama kehamilan
  • Mengalami oligohidramnios, yaitu kondisi ketika cairan ketuban terlalu sedikit. 
  • Menderita infeksi virus Zika selama kehamilan, yang dapat menyebabkan cacat lahir dan masalah lainnya. 

Komplikasi apa yang mungkin terjadi pada anak dengan clubfoot?

Clubfoot pada bayi umumnya tidak menimbulkan rasa sakit selama beberapa bulan pertama kelahiran.

Namun bila tidak mendapatkan penanganan yang tepat, kondisi ini dapat menyebabkan anak mengalami kesulitan, seperti berikut ini. 

  • Pergerakan. Ini menyebabkan kaki kurang lentur atau fleksibel.
  • Panjang kaki. Kondisi ini juga membuat kaki lebih pendek daripada yang satu, tapi biasanya tidak menyebabkan gangguan dalam pergerakan. 
  • Ukuran sepatu. Kaki yang terkena clubfoot biasanya punya ukuran lebih besar 1,5 dari kaki yang tidak terkena. 
  • Ukuran betis. Otot betis pada kaki biasanya lebih kecil dari yang lain. 

Tidak hanya itu, bila tidak mendapatkan penanganan yang tepat, clubfoot juga dapat menyebabkan masalah yang lebih serius, seperti berikut ini.

  • Radang sendi (arthritis). 
  • Kapalan yang terasa nyeri. 
  • Infeksi di kaki. 
  • Ketidakmampuan untuk berjalan secara normal. 
  • Keterbatasan melakukan aktivitas fisik. 

Bagaimana cara mengobati clubfoot?

pemeriksaan fisik bayi baru lahir

Pada dasarnya, kaki, persendian, dan otot-otot bayi masih sangat fleksibel, sehingga pengobatan di minggu pertama pascakelahiran akan membantu memperbaiki kondisinya. 

Terapi ditujukan untuk memperbaiki bentuk dan fungsi kaki supaya anak bisa berjalan lebih lancar nantinya.

Terapi yang dilakukan secepat mungkin segera setelah kelahiran dapat meningkatkan peluang anak untuk beraktivitas normal. Perawatan tersebut terdiri dari berikut ini.

1. Peregangan dan gips (metode Ponseti)

Ini adalah perawatan yang paling umum untuk mengatasi kondisi ini. Dokter akan melakukan beberapa hal berikut. 

  • Memindahkan kaki bayi Anda ke posisi yang besar dan menempatkannya pada gips untuk disanggah.
  • Mengulang langkah di atas sekali dalam seminggu dalam beberapa bulan.
  • Melakukan pembedahan kecil untuk memanjangkan tendon Achilles, tendon besar di pergelangan kaki, sebagai tindakan penutup dalam metode ini.

Setelah bentuk kaki bayi Anda diposisikan ulang, Anda harus mempertahankannya dengan satu atau lebih hal-hal di bawah ini.

  • Lakukan latihan peregangan dengan bayi Anda.
  • Berikan sepatu khusus dan brace.
  • Pastikan bayi Anda mengenakan sepatu khusus dan brace itu selama yang dibutuhkan. Biasanya, proses ini memakan waktu hingga tiga bulan dan saat malam di waktu tidur hingga tiga tahun.

Demi kesuksesan metode ini, Anda perlu memasang brace sesuai dengan petunjuk dokter agar kaki bayi tak kembali ke posisi awal. Alasan utama dari kegagalan metode ini adalah kesalahan dalam pemasangan brace.

2. Metode Prancis

Dengan perawatan ini, terapis fisik akan meregangkan kaki bayi Anda ke posisi yang benar dan menggunakan plester dan membelatnya. Membelat bisa membantu dengan cara menjaga tulang dan jaringan. 

Perawatan ini biasanya dimulai segera setelah kelahiran dan dilakukan setiap hari selama dua bulan dan intensitasnya akan semakin berkurang hingga bayi Anda menginjak usia 3 bulan

Bayi Anda nantinya akan dirawat oleh terapis selama tiga kali per minggu. Terapis juga akan mengajari Anda melakukan perawatan serupa di rumah. 

3. Operasi 

Jika kondisi clubfoot pada bayi Anda begitu parah hingga tak bisa ditangani dengan perawatan tanpa operasi, pembedahan mungkin dibutuhkan.

Dokter ahli bedah mampu memanjangkan atau memposisikan ulang tendon dan ligamen untuk memudahkan kaki pindah ke posisi yang lebih baik. 

Setelah operasi, bayi Anda mungkin akan mengenakan gips hingga 2 bulan dan brace selama setahun untuk mencegah clubfoot kembali. 

Meski telah melalui prosedur operasi, kondisi clubfoot pada bayi mungkin bisa tak pulih secara sempurna. Namun pada sebagian besar kasus, bayi yang menggunakan sepatu khusus bisa menjalani hidup aktif dengan baik.

Apa yang bisa saya lakukan untuk mencegah kondisi clubfoot pada bayi?

ciri-ciri hamil kebo

Penyebab kondisi clubfoot tidak diketahui, sehingga mungkin tidak ada cara khusus untuk benar-benar menghindarinya.

Namun, beberapa hal di bawah ini bisa dilakukan untuk menurunkan risiko bayi Anda terkena kondisi ini.

1. Sebelum kehamilan

Berikut yang perlu Anda lakukan saat merencanakan atau sebelum memasuki masa kehamilan.

  • Lakukan pemeriksaan preconception. Ini adalah pemeriksaan kesehatan sebelum kehamilan untuk memastikan bahwa Anda dalam kondisi sehat saat hamil. 
  • Berkonsultasi pada konselor genetik. Hal ini dilakukan untuk mendeteksi adanya keturunan clubfoot. Konselor genetik merupakan seseorang yang ahli tentang gen, cacat lahir, dan masalah kesehatan lainnya yang terjadi pada keluarga. 
  • Lakukan pemeriksaan infeksi, seperti Zika. 

2. Selama hamil

Adapun selama hamil, jaga kondisi kesehatan kehamilan Anda dengan melakukan beberapa hal berikut.

  • Lakukan pemeriksaan kehamilan. Melakukan pemeriksaan kehamilan awal dan rutin bisa membantu Anda mendapatkan kehamilan yang sehat. Tetaplah memeriksakan kandungan meski Anda merasa sehat. 
  • Lindungi diri Anda dari virus Zika, misalnya dengan tidak bepergian ke tempat yang terinfeksi Zika, kecuali terpaksa. Selain itu, Anda harus menghindari gigitan nyamuk.
  • Jangan merokok atau membiarkan Anda terpapar asap rokok, minum alkohol, dan mengonsumsi obat-obatan tanpa sepengetahuan dokter. 

Tanyakan kepada dokter untuk informasi lebih lanjut atau jika Anda memiliki pertanyaan.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Fajarina Nurin · Tanggal diperbarui 29/11/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan