backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Abses Payudara

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Putri Ica Widia Sari · Tanggal diperbarui 06/02/2024

Abses Payudara

Abses payudara merupakan kondisi medis yang sering kali menimbulkan ketidaknyamanan dan kekhawatiran pada wanita. Kira-kira apa sebenarnya kondisi ini? Untuk mengetahuinya lebih lanjut, simak artikel di bawah ini. 

Apa itu abses payudara?

Abses payudara adalah kondisi medis di mana terjadi pembentukan kantung yang berisi nanah di dalam jaringan payudara. 

Kondisi ini biasanya terjadi karena berbagai faktor, seperti luka pada puting payudara, penyumbatan saluran susu, atau sistem kekebalan tubuh yang melemah. 

Abses payudara biasanya terjadi pada wanita subur. Sekitar 10% sampai 30% dari semua kasus abses payudara terjadi setelah kehamilan, tepatnya pada saat ibu menyusui

Bila tidak mendapatkan pengobatan yang tepat, abses ini dapat menyebabkan komplikasi yang lebih serius, seperti penyebaran infeksi ke jaringan sekitarnya. 

Oleh karena itu, penting bagi wanita untuk mengetahui penyebab dan gejalanya agar bisa lebih waspada terhadap kondisi ini. 

Apa saja tanda dan gejala abses payudara?

orang kidal berisiko kanker payudara setelah menopause

Gejala pada setiap penderita mungkin dapat berbeda-beda, tergantung pada tingkat keparahannya. Namun, berikut ini adalah beberapa gejala umum yang mungkin dapat muncul. 

  • Benjolan atau bengkak di payudara
  • Nyeri pada payudara, mungkin akan terasa hangat atau tampak merah. 
  • Demam. 
  • Tidak enak badan. 
  • Keluarnya cairan (nanah) dari puting. 
  • Mungkin ada beberapa gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda mengalami kekhawatiran akan gejala tertentu, sebaiknya konsultasikan kepada dokter. 

    Kapan harus periksa ke dokter?

    Anda harus menghubungi dokter bila Anda mengalami gejala-gejala berikut ini. 

    Apa penyebab abses payudara?

    Abses payudara sering kali dikaitkan dengan mastitis atau kondisi di mana payudara mengalami peradangan. Kondisi ini biasanya terjadi pada ibu menyusui. 

    Kondisi mastitis yang tidak segera mendapatkan pengobatan dapat menjadi penyebab terjadinya nanah di payudara akibat sumbatan yang terjadi di kelenjar payudara. 

    Berdasarkan studi yang diterbitkan Star Pearls, abses payudara yang terjadi saat menyusui biasanya disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus dan Streptococcus. 

    Meski kondisi ini lebih sering terjadi pada ibu menyusui, tetapi tidak menutup kemungkinan abses payudara juga terjadi pada wanita yang tidak menyusui. 

    Apa yang meningkatkan risiko terjadinya kondisi ini?

    Kondisi ini juga dapat terjadi karena beberapa faktor di bawah ini. 

    • Masalah menyusui atau menyusui yang tidak tepat.
    • Waktu menyusui kurang lama sehingga terjadi penumpukan air susu.
    • Menggunakan bra dengan ketat.
    • Puting tergaruk atau tercakar.
    • Saluran tersumbat.

    Tidak memiliki faktor risiko bukan berarti Anda tidak akan menderita penyakit ini. Konsultasikan kepada dokter Anda untuk informasi lebih rinci.

    Apakah abses di payudara berbahaya?

    Abses di payudara dapat menjadi masalah yang serius jika tidak diobati atau ditangani dengan baik. Meskipun tidak selalu berbahaya, abses payudara bisa menyebabkan komplikasi yang mengganggu, terutama jika infeksinya menyebar atau jika terjadi kerusakan jaringan yang signifikan.

    Komplikasi abses payudara

    Berikut ini adalah beberapa komplikasi yang mungkin terjadi akibat kondisi ini. 

    • Penyebaran infeksi ke tubuh lain. 
    • Timbulnya bekas luka atau jaringan parut. 
    • Abses payudara yang berkepanjangan. 
    • Kerusakan jaringan payudara. 

    Bagaimana cara mendiagnosis penyakit ini?

    mastopexy mastopeksi payudara

    Untuk mendiagnosis abses payudara, biasanya dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan fisik dan beberapa tes tambahan bila diperlukan guna menentukan pengobatan yang tepat. 

    Berikut ini adalah beberapa langkah yang biasanya dilakukan oleh dokter dalam proses diagnosis. 

    • Pemeriksaan fisik. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mengevaluasi gejala yang dialami pasien, termasuk pembengkakan, kemerahan, dan nyeri pada payudara. 
    • Ultrasonografi payudara. USG payudara dilakukan untuk membantu dokter melihat gambaran yang lebih jelas tentang struktur jaringan payudara dan membantu dokter mengidentifikasi adanya abses. 
    • Mammografi. Mamografi juga dapat dilakukan oleh dokter untuk membantu diagnosis abses ini, terutama bila terjadi pada wanita di atas 30 tahun atau bahkan bila ada kekhawatiran tentang kemungkinan adanya kanker payudara. 
    • Aspirasi jarum. Prosedur ini melibatkan pengambilan sampel cairan atau nanah dari dalam abses menggunakan jarum untuk dianalisis di laboratorium dan mengidentifikasi jenis bakteri yang menyebabkan infeksi. 

    Apa saja pilihan pengobatan untuk abses payudara?

    Bila abses payudara terjadi pada ibu menyusui dan terdeteksi sejak dini, dokter mungkin akan memberikan antibiotik, seperti nafcillin atau doxycycline, untuk mengatasinya. 

    Namun, sebagian besar wanita dengan kondisi ini mungkin perlu menjalani tindakan pembedahan. 

    Dokter juga mungkin akan melakukan prosedur melalui jarum suntik, di mana dokter akan mengeluarkan nanah tersebut untuk membantu penyembuhan. 

    Sementara untuk menghilangkan rasa nyeri pada payudara yang ditimbulkan, dokter akan memberikan obat pereda nyeri, seperti paracetamol atau ibuprofen.  

    Apa saja pengobatan rumahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi abses payudara?

    Abses payudara adalah kondisi yang bisa diringankan gejala dan kondisinya. Berikut adalah gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda mengatasi kondisi ini.

    • Gunakan handuk hangat atau air es untuk meredakan peradangan yang terjadi. 
    • Menerapkan gaya hidup sehat, seperti beristirahat yang cukup, minum banyak air putih, dan konsumsi makanan bergizi selama menjalani pengobatan medis.
    • Selalu jaga kebersihan payudara, misal menggunakan handuk hangat dan lembap pada jaringan yang terinfeksi.
    • Jika Anda ibu menyusui, selalu bersihkan payudara Anda, khususnya daerah puting susu. Idealnya, Anda berhenti menyusui hingga penyakit payudara Anda sembuh.

    Konsultasikan kepada dokter untuk informasi lebih lanjut.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Carla Pramudita Susanto

    General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


    Ditulis oleh Putri Ica Widia Sari · Tanggal diperbarui 06/02/2024

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan