backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

2

Tanya Dokter
Simpan
Konten

9 Jenis Susu Anak dan Tips Memilihnya Sesuai Kebutuhan

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Karinta Ariani Setiaputri · Tanggal diperbarui 24/11/2022

9 Jenis Susu Anak dan Tips Memilihnya Sesuai Kebutuhan

Saat ini ada banyak jenis susu untuk anak yang dijual di pasaran. Mulai dari susu yang berbentuk bubuk, susu cair siap minum, susu rendah lemak, susu full cream, bahkan ada susu kental manis. Melihat banyaknya pilihan susu untuk buah hati, mungkin membuat Anda bertanya-tanya kira-kira susu seperti apa yang baik untuk kesehatan si kecil? Cari tahu selengkapnya melalui ulasan di bawah ini, ya!

Apa saja jenis susu untuk anak?

protein untuk anak saat puasa

Meski berasal dari satu sumber yang sama, tidak semua susu sapi memiliki kandungan dan tujuan konsumsi yang sama pula.

Padahal, tidak kalah dengan camilan sehat untuk anak dan makanan sehat untuk anak, susu juga berperan dalam memenuhi gizi anak sekolah.

Ya, kebutuhan gizi anak di masa perkembangan usia 6-9 tahun juga harus dipenuhi dengan baik.

Kenyataannya beberapa jenis susu sebetulnya bahkan tidak boleh dulu diberikan pada anak-anak yang masih dalam tahap tumbuh kembang karena kandungan nutrisinya sangat sedikit.

Maka dari itu, Anda perlu mengenali beragam jenis susu untuk anak, termasuk anak sekolah dasar (SD), yang umum ada di pasaran seperti berikut ini:

1. Susu bubuk

Susu bubuk dibuat dengan cara menguapi susu cair sehingga kandungan airnya benar-benar hilang dan menjadi butiran bubuk.

Berdasarkan Data Komposisi Pangan dari Kemenkes RI, dalam 100 miligram (mg) susu bubuk umumnya mengandung 513 kalori, 24,6 gram (gr) protein, dan 30 gr lemak.

Ada juga kandungan karbohidrat sebanyak 36,2 gr dan mineral kalsium sekitar 904 mg.

2. Susu full cream

Susu full cream dikenal juga dengan nama susu whole milk atau susu fat milk karena kandungan lemaknya yang cukup tinggi.

Susu full cream untuk anak SD bisa hadir dalam bentuk bubuk maupun cair. Jenis susu ini mengandung setidaknya 3,25% lemak atau sekitar 8 gr lemak.

Jadi, setidaknya sekitar 50% asupan kalori dari susu ini berasal dari lemak.

3. Susu rendah lemak

Dari namanya sudah terlihat bahwa susu anak jenis ini mengandung lemak yang lebih sedikit dibandingkan susu full cream atau whole milk.

Susu rendah lemak umumnya mengandung sekitar 0,5-1,5% lemak susu dan dapat menyediakan 23 persen kalori yang berasal dari lemak untuk tubuh Anda.

4. Susu skim (susu tanpa lemak)

Meskipun diklaim sebagai susu tanpa lemak atau bebas lemak, nyatanya susu skim masih mengandung lemak meski jumlahnya sangat sedikit.

Proses pembuatan susu skim melibatkan pembuangan lemak sebanyak-banyaknya sehingga meningggalkan tidak lebih dari 0,5% lemak atau kurang dari 2 gr lemak.

Lemak dalam susu skim hanya menyumbang 5 persen kalori, sedangkan total kalori yang dimilikinya hanya sekitar setengah dari total kalori whole milk.

5. Susu evaporasi

Susu evaporasi dibuat dengan cara menghilangkan sekitar 60% air di dalam susu.

Susu kemudian dilakukan penyeragaman kandungan, misalnya diperkaya dengan vitamin D dan vitamin A.

Susu evaporasi biasanya tidak diberikan secara langsung seperti susu cair maupun susu bubuk yang dicairkan.

Susu jenis ini umumnya digunakan sebagai pengganti krim, pelengkap makanan penutup, maupun pengganti susu kental manis.

Akan tetapi, anak yang memiliki alergi dengan susu sapi tidak dianjurkan untuk mengonsumsi makanan maupun minuman yang mengandung susu evaporasi.

6. Susu kental manis

Susu kental manis (SKM) adalah susu yang melalui proses kondensasi untuk menghilangkan setengah volume cairannya agar menjadi kental.

Susu kental manis sengaja ditambahkan gula dalam jumlah banyak yang berfungsi sebagai pengawet.

Selain itu, SKM pada umumnya memiliki kandungan protein yang rendah.

Dalam 100 ml SKM memiliki kalori yang tinggi yaitu sekitar 343 kal dengan rincian 55 gr karbohidrat, 10 gr lemak, dan 8,2 gr protein.

7. Susu UHT (ultra high temperature)

Susu UHT diproses dalam suhu yang sangat tinggi untuk mematikan berbagai mikroorganisme asing dalam susu dan memperpanjang umur simpan.

Pemprosesan susu dengan suhu tinggi ini disebut dengan pasteurisasi.

Pemanasan ini tidak hanya membunuh patogen, tetapi juga memperlambat pembusukan yang dipicu oleh bakteri lain.

Proses pasteurisasi yaitu memanaskan susu sampai suhu 70-75 derajat Celcius selama 15 detik.

Namun, dengan teknik terbaru prosesnya lebih cepat yaitu 150 derajat Celcius selama 5 detik.

Pada suhu itu, semua kandungan berbahaya, termasuk spora dan enzim yang bisa merusak susu akan mati dalam proses pemanasan.

Susu UHT biasanya disenangi kecil karena memiliki variasi rasa yang beragam.

8. Susu kambing

Susu kambing sering menjadi pilihan lain untuk diberikan pada anak SD. Akan tetapi, mengutip dari NHS, formula susu kambing tidak cocok diberikan untuk anak-anak yang memiliki alergi susu.

Alasannya, formula yang terkandung di dalam susu kambing memiliki kandungan protein yang sangat mirip dengan susu sapi.

Namun, manfaat susu kambing bisa dijadikan pilihan bila anak Anda merasa bosan dengan susu sapi yang itu-itu saja.

9. Susu kedelai

Susu kedelai biasanya digunakan sebagai alternatif untuk gejala anak alergi susu sapi atau kambing.

Ini karena protein di dalam susu sapi yang dapat memicu reaksi alergi, tidak ada di dalam susu kedelai.

Sesuai dengan namanya, susu kedelai merupakan jenis susu nabati karena diolah dari tanaman sehingga kandungan lemaknya tidak sebanyak susu sapi.

Jenis susu seperti apa yang baik untuk anak?

rasa susu organik lebih manis

Melihat banyaknya jenis susu untuk anak, Anda tentu harus lebih jeli dalam memilah-milah susu yang terbaik untuk si kecil.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih susu untuk buah hati Anda, yaitu:

Berikan jenis susu lain bila anak punya alergi susu sapi

Saat memilih susu untuk buah hati sebaiknya sesuaikan juga dengan kondisi si kecil.

Beberapa anak mungkin cocok diberikan susu jenis apapun dan beberapa anak lainnya mungkin tidak cocok diberikan susu formula berbahan dasar susu sapi.

Untuk anak SD yang tidak bisa minum susu sapi, Anda bisa memberikannya susu kedelai atau susu yang mengandung sedikit protein susu sapi.

Secara kandungan nutrisi, susu kedelai paling mendekati dengan susu sapi.

Susu kedelai mengandung protein tinggi yang baik untuk nutrisi dan gizi si kecil. Dalam 100 ml susu kedelai mengandung 41 kalori, 3,5 gr protein, 2,5 gr lemak, dan 5 gr karbohidrat.

Pilih susu sesuai usia anak

Sebelum Anda memutuskan untuk membeli susu jenis tertentu, perhatikan keterangan yang ada di bagian kemasan susu.

Biasanya, produsen memberikan keterangan rentang usia yang cocok untuk minum susu tersebut.

Sebaiknya pilih susu sesuai dengan usia si kecil saat ini membantu memenuhi nutrisi yang diperlukannya.

Hindari memilih susu kental manis untuk anak

Bagi si kecil yang sedang dalam masa pertumbuhan, hindari memberikan susu kental manis.

Hal ini karena kandungan gizi yang ada di dalam susu kental masih kurang optimal untuk memenuhi kebutuhan gizinya.

Alasan lainnya juga karena susu kental manis mengandung gula dalam jumlah yang sangat tinggi.

Kandungan gula yang terbilang tinggi ini tentu berisiko buruk bagi kesehatan anak. 

Anak berisiko mengalami diabetes, kelebihan berat badan, serta kerusakan gigi di kemudian hari.

Bahkan, dalam situs resmi Kementerian Kesehatan RI dituliskan bahwa susu kental manis tidak termasuk kategori susu.

Susu rendah lemak bisa menjadi pilihan untuk anak

Asupan lemak tentu berperan penting terutama di masa perkembangan fisik anak dan perkembangan kognitif anak.

Namun, bila Anda khawatir anak terlalu banyak mengonsumsi makanan dan minuman sumber lemak, susu rendah lemak bisa menjadi salah satu pilihan.

Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), sebaiknya anak tidak diberikan susu rendah lemak dulu hingga ia berusia dua tahun.

Artinya, di rentang usia 6-9 tahun ini anak SD sudah boleh minum susu rendah lemak.

Terlebih jika anak mengalami kegemukan, pemberian susu rendah lemak boleh dilakukan.

Hanya saja, sebaiknya konsultasikan dengan dokter anak maupun ahli gizi dulu untuk mendapatkan saran terbaik mengenai pemberian susu untuk anak gemuk dan obesitas.

Mengutip dari laman Medlineplus, konsumsi susu anak setiap harinya tidak bisa berlebihan, berikut rekomendasinya:

  • Anak usia 2-3 tahun: 480 ml
  • Anak usia 4-8 tahun: 600 ml
  • Anak usai 9-18 tahun: 720 ml

Takaran tersebut dihitung untuk asupan susu dalam satu hari bukan satu kali minum.

Bahkan, bila Anda masih kebingungan dalam menentukan antara memberikan susu full cream dan susu skim, konsultasi ke dokter merupakan jalan terbaik.

Bolehkah memberikan susu penambah berat badan untuk anak?

susu untuk anak

Meski berada di usia yang sama, berat badan yang dimiliki masing-masing anak belum tentu sama.

Kadang kala, ada anak yang memiliki berat badan kurang ideal atau tidak sesuai dengan tinggi badannya.

Selain diberikan asupan makanan harian, solusi lain yang kerap dilakukan orangtua yakni dengan memberikan susu penambah berat badan anak.

Pemberian susu penambah berat badan ini bertujuan sebagai penambah nafsu makan agar anak tidak malas makan.

Penyebab anak butuh susu penambah berat badan biasanya karena anak susah makan sehingga berpengaruh pada peningkatan berat badannya.

Kebiasaan anak pilih-pilih makan (picky eater), stres, serta memiliki kondisi medis tertentu juga memengaruhi nafsu makannya.

Namun perlu diperhatikan takaran yang tepat dalam pemberian susu penambah berat badan.

Hindari pemberian yang berlebihan karena dapat berakibat anak malas makan karena kenyang.

Pasalnya kebutuhan nutrisi si kecil tidak cukup dipenuhi oleh asupan susu saja, tapi tetap membutuhkan asupan nutrisi dari makanan.

Kandungan penting di dalam susu penambah berat badan anak

minum susu saat sahur

Ketika dokter menyarankan anak untuk diberikan susu penambah berat badan, Anda tidak bisa memilih produk susu formula sembarangan.

Ada beberapa kandungan penting yang harus ada di dalam susu penambah berat badan dan nafsu makan anak, yaitu:

Kalori

Ketika Anda mencari susu penambah berat badan anak, lihat jumlah kalori yang terkandung dalam satu gelas susu.

Anda bisa melihatnya di angka kecukupan gizi yang tertera di produk susu.

Ini karena kalori berperan dalam menghasilkan energi untuk anak, termasuk susu penambah nafsu makan anak agar berat badan bertambah.

Kebutuhan energi anak usia 6-9 tahun yakni sekitar 1400-1650 kalori (kal).

Anak yang perlu menaikkan berat badannya sangat membutuhkan kalori tambahan.

Agar dapat menemukan jenis susu dengan takaran kalori yang tepat, Anda perlu meminta rekomendasi dari dokter.

Lemak

Susu penambah berat badan wajib tinggi kalori agar berat badan si kecil meningkat dengan cepat.

Kebutuhan lemak anak usia 6-9 tahun berdasarkan angka kecukupan gizi (AKG) tahun 2019 yakni 50-55 gr.

Lemak ini bisa didapatkan dari berbagai sumber asam lemak tak jenuh ganda dan tak jenuh tunggal seperti ikan, kacang-kacangan, dan minyak sayur.

Untuk menaikkan berat badan secara cepat dan lebih terukur, bisa memakai susu penambah berat badan yang sudah disarankan oleh dokter.

Protein

Protein berperan dalam pembentukan sel di dalam tubuh, hormon, sistem kekebalan tubuh, sampai pertumbuhan struktur pendukung tubuh seperti otot.

Susu penambah berat badan anak balita harus mengandung protein untuk meningkatkan pertumbuhan otot yang kemudian berpengaruh pada berat badan si kecil. 

Kebutuhan protein anak usia 6-9 tahun yakni sekitar 25-40 gr.

Ketika Anda memutuskan untuk membeli susu penambah berat badan anak, jangan lupa untuk melihat tabel angka kecukupan gizi di setiap kemasan produk.

Biasanya, di bagian kemasan tertera berapa jumlah nutrisi yang sesuai dengan usia si kecil.

Kalsium

Kandungan penting di dalam susu penambah berat badan anak balita yang berikutnya adalah kalsium dan vitamin D.

Kalsium merupakan zat penting untuk meningkatkan kepadatan dan kekuatan tulang di masa pertumbuhan anak.

Kebutuhan kalsium anak usia 6-9 tahun kurang lebih 1000 mg.

Selain dari susu, kalsium juga bisa ditemukan di beberapa jenis makanan, seperti keju yoghurt, kacang merah, almond, dan sayuran hijau. 

Selalu konsultasikan dengan dokter mengenai kebutuhan susu penambah berat badan untuk anak.

Selain itu, Anda juga perlu memastikan asupan makanan untuk anak sudah sehat dan seimbang.

Bagaimana cara mengakali bila anak tidak mau minum susu?

pediasure complete

Ada cara yang bisa Anda lakukan agar si kecil tetap mendapatkan kalsium dan nutrisi lainnya dari susu.

Anda dapat membuat resep makanan yang dicampurkan dengan susu.

Ya, di sini memang ibu dituntut lebih kreatif untuk membuat makanan yang menarik dengan rasa yang lezat namun tetap bernutrisi tinggi.

Jadi bila Anda ingin tetap membuat si kecil minum susu, Anda bisa mengakalinya dengan memodifikasi resep dengan campuran susu.

Setelah melihat segala macam jenis susu yang tersedia di pasaran, jangan lagi sembarangan memilih susu untuk buah hati Anda.

Ingat, susu memiliki peran yang cukup penting di masa tumbuh kembangnya.

Jadi, penting bagi Anda untuk memilih susu yang mengandung cukup nutrisi bagi si kecil.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Karinta Ariani Setiaputri · Tanggal diperbarui 24/11/2022

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan