backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

8

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Bolehkah Mencampurkan ASI dan Susu Formula untuk Bayi?

Ditinjau secara medis oleh dr. S.T. Andreas, M.Ked(Ped), Sp.A · Kesehatan anak · Rumah Sakit EMC Pekayon


Ditulis oleh Karinta Ariani Setiaputri · Tanggal diperbarui 14/09/2023

Bolehkah Mencampurkan ASI dan Susu Formula untuk Bayi?

Banyak ibu mencampur ASI dengan susu formula (sufor) untuk bayinya dengan berbagai alasan pada masa menyusui. Pemberian ASI campur susu formula (sufor) ini artinya dilakukan secara bergantian dan berselang alias sendiri-sendiri.

Namun, ada juga ibu yang mencoba campur ASI dan susu formula dalam satu botol untuk bayi minum. Alasannya, dengan cara ini ibu bisa memaksimalkan asupan nutrisi bagi bayi selain hanya dengan menyusui ASI.

Sebenarnya, bagaimana seharusnya memberikan ASI vs susu formula yang tepat?

Amankah memberikan ASI campur sufor untuk bayi?

Pada dasarnya, pemberian ASI campur susu formula (sufor) untuk bayi terbilang aman. Aman di sini artinya, pemberian ASI dan susu formula dilakukan secara bergantian.

Dengan catatan, ini dilakukan saat usia bayi sudah 1 tahun.

Anda bisa memberikan ASI untuk bayi selama beberapa kali dalam sehari dan tetap menyelinginya dengan susu formula.

Di sisi lain, Ibu juga bisa benar-benar beralih ke susu formula saja dari ASI.

Namun, perlu ditekankan, pemberian susu formula untuk bayi baru bisa dilakukan saat usianya sudah 1 tahun.

Selama 1 tahun, bayi sebaiknya tetap minum ASI. Bila memang diperlukan susu formula karena alasan tertentu, perlu konsultasi terlebih dahulu ke dokter anak. 

Di samping itu, perlu Anda pahami, sebelum memberikan ASI campur susu formula (sufor) untuk bayi, sebaiknya ketahui dulu cara yang tepat.

Apa penyebab atau alasan pemberian ASI campur sufor?

anemia saat menyusui

Pemberian ASI campur susu formula (sufor) untuk bayi diperlukan dalam kondisi tertentu.

Memang, pemberian ASI eksklusif selama enam bulan merupakan awal yang baik bagi tumbuh kembang bayi.

Namun, ada berbagai penyebab yang mendasari mengapa ASI vs susu formula bisa diberikan secara bergantian.

1. Ibu mengalami masalah saat menyusui

Ada beberapa masalah ibu menyusui yang bisa menghambat pemberian ASI. Melansir dari Pregnancy Birth and Baby, masalah saat menyusui mencakup sebagai berikut.

  • Puting sakit, pecah-pecah, hingga berdarah sehingga menimbulkan tongue tie dan lip tie.
  • Saluran susu pada payudara tersumbat.
  • Mengalami mastitis atau peradangan payudara.
  • Pembuluh darah di puting susu mengencang sehingga menghambat aliran darah normal.
  • Puting susu ibu datar maupun masuk ke dalam sehingga kadang menyulitkan bayi saat menyusu.
  • Perlekatan bayi kurang tepat pada payudara, entah karena teknik yang salah, lidah bayi tidak pada posisi menyusui yang benar, mengalami bibir sumbing, dan lainnya.
  • Bayi menolak menyusu.

Jika masalah ini dialami Ibu saat usia bayi masih kurang dari 6 bulan, solusinya bisa dengan memerah ASI menggunakan pompa ASI dan memberikannya melalui cup feeder atau sendok.

Bila usia bayi masih kurang dari 6 bulan, sebaiknya tidak pakai dot.

Jangan lupa, jika Anda memompa ASI tetapi tidak langsung diberikan kepada bayi, pastikan cara menyimpan ASI yang Anda lakukan sudah tepat.

Namun, bila hal ini terjadi di usia bayi yang sudah lebih dari 1 tahun, pemberian ASI campur susu formula (sufor) bisa menjadi solusi lain.

Perhatian!

Bila ternyata ASI Anda masih mencukupi kebutuhan harian bayi meski ia sudah berusia lebih dari 6 bulan atau 1 tahun, lebih baik andalkan ASI ketimbang sufor. Intinya, bila Anda bisa terus memaksimalkan produksi ASI Anda untuk si Kecil hingga ia berusia dua tahun, sebaiknya tetap utamakan ASI. Selain lebih murah, ada banyak manfaat ASI bagi bayi dan ibu bila pemberiannya dilanjutkan hingga si kecil berusia dua tahun.

2. Produksi ASI ibu kurang

Pemberian ASI campur susu formula (sufor) juga bisa dilakukan ketika produksi ASI Ibu tidak terlalu banyak.

Jika ASI Ibu kurang, otomatis asupan harian bayi juga bisa kurang.

Bila usia bayi masih kurang dari enam bulan, produksi ASI Ibu yang kurang ini dapat diakali dengan pemberian susu formula guna mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi.

Sementara bila usia bayi sudah di atas enam bulan, Anda bisa memberikan susu formula secara bergantian dengan ASI disertai dengan makanan pendamping ASI (MPASI).

Sebaiknya perhatikan ketika produksi ASI Ibu rendah atau tampak berkurang dibandingkan dengan sebelumnya.

Sebab terkadang, pasokan ASI yang rendah bisa saja hanya berlangsung sementara dan nantinya akan kembali seperti semula.

Di sisi lain, produksi ASI yang rendah bisa dikarenakan tidak cukupnya jaringan payudara untuk menghasilkan ASI.

Kondisi ini dapat disebabkan oleh pernah menjalani operasi payudara sebelumnya maupun mengalami kondisi medis lainnya.

Jika produksi ASI masih keluar meski dalam jumlah yang tidak terlalu banyak, ASI campur susu formula (sufor) tetap bisa dilakukan untuk membantu memenuhi kebutuhan bayi.

3. Berat badan bayi rendah

Terkadang, pemberian ASI saja tidak mampu meningkatkan berat badan bayi sehingga dibutuhkan bantuan dari susu formula.

Setiap bayi pada dasarnya tumbuh dengan cara yang berbeda-beda, termasuk dalam hal peningkatan berat badan.

Berat badan masing-masing bayi biasanya akan berubah pada waktu yang tidak sama. Dalam waktu tertentu, berat badan bayi bisa menurun sementara karena susah makan.

Berat badan bayi nantinya akan kembali naik dalam waktu singkat setelah bisa kembali makan seperti semula.

Namun di sisi lain, berat badan bayi juga dapat susah mengalami peningkatan karena mengalami kondisi medis tertentu.

Itu sebabnya, dalam hal ini bayi membutuhkan ASI campur susu formula yang diberikan secara bergantian guna membantu mencukupi kebutuhan gizi hariannya.

4. Sedang tidak berada di rumah

Penyebab pemberian ASI campur susu formula (sufor) lainnya yakni karena tidak nyaman menyusui di tempat umum atau di luar rumah.

Sebenarnya, produksi ASI Ibu masih mencukupi kebutuhan bayi, hanya saja Ibu mungkin belum sempat memompa atau memang lebih menyukai pemberian ASI di rumah.

Jadi saat sedang berada di luar rumah, Anda lebih memilih untuk memberikan susu formula saat bayi lapar.

Beberapa hal mungkin juga bisa menjadi tanda bahwa bayi membutuhkan asupan tambahan dari susu formula, selain dari ASI, seperti berikut ini.

  • Payudara Anda tidak terasa ringan atau kosong setelah menyusui. Ini bisa menjadi tanda bahwa bayi tidak cukup banyak mendapatkan ASI.
  • Bayi yang berusia lebih dari 5 hari hanya buang air kecil kurang dari 6 kali per hari. Bayi juga rewel dan terlihat lesu sepanjang hari.

Beberapa alasan pemberian ASI campur susu formula (sufor) secara bergantian seperti di atas dapat dipertimbangkan sesuai kondisi Anda dan bayi.

ASI vs susu formula, mana yang lebih baik?

bayi susu formula asi campur sufor

Dari beragam mitos ibu menyusui dan tantangan ibu menyusui, ASI tentu lebih baik daripada susu formula.

Pemberian ASI penting khususnya untuk bayi yang masih berusia di bawah 6 bulan, terlebih bila sejak lahir diterapkan inisiasi menyusui dini.

Ini karena ada banyak manfaat ASI untuk ibu dan bayi dari nutrisi yang terkandung di dalamnya.

Menariknya lagi, kandungan ASI tidak berisiko membuat gigi berlubang, sedangkan sufor punya kemungkinan lebih besar dalam menimbulkan lubang pada gigi.

Ini karena susu formula memiliki kandungan gula yang tinggi. Ketika susu menempel di gusi dan gigi, bakteri punya ruang untuk berkembang biak sehingga kemudian menimbulkan gigi berlubang.

Itulah mengapa Ibu dianjurkan untuk rajin membersihkan gigi bayi sehabis menyusu ASI maupun susu formula guna mencegah gigi berlubang.

Perlu diingat bahwa semakin lama Anda memberikan ASI untuk bayi maka akan semakin baik.

Tidak masalah jika Anda memberikan ASI sebanyak satu atau dua kali dalam sehari dan dilakukan secara bergantian dengan susu formula.

Jadi, jika Anda ingin memberikan susu formula pada bayi karena alasan tertentu, sebaiknya tetap kombinasikan dengan ASI bila memungkinkan.

Bagaimana cara memberikan ASI dan sufor?

susu soya untuk bayi alergi

Pemberian ASI campur susu formula (sufor) saat usianya sudah 1 tahun bisa dilakukan secara bertahap sampai nantinya bayi terbiasa.

Anda sebenarnya dapat memberikan susu formula sebelum maupun setelah bayi menyusu ASI, entah dari payudara langsung maupun botol dot.

Coba konsultasikan lebih lanjut dengan dokter anak untuk mendapatkan saran terbaik mengenai waktu pemberian susu formula untuk bayi.

Dokter dapat menyarankan waktu pemberian ASI dan susu formula secara bergantian sesuai dengan kondisi bayi.

Pasalnya, setiap kondisi yang berbeda membutuhkan pendekatan dalam pemberian ASI dan susu formula yang berbeda pula.

ASI campur sufor, bolehkah dalam satu botol?

bayi alergi susu sapi asi campur sufor

Anda mungkin bertanya-tanya mengenai pemberian ASI campur susu formula (sufor) di dalam satu botol dot bayi yang sama.

Faktanya, menurut La Leche League International, pemberian ASI dan susu formula lebih baik dilakukan secara terpisah tetapi tetap bergantian.

Jadi, ASI campur sufor di sini maksudnya bukan dicampur atau diberikan bersamaan di dalam satu botol, melainkan secara bergantian.

Berikanlah susu formula di waktu yang berbeda dengan ASI, misalnya sufor pada pagi hari dan siangnya jadwal menyusui ASI.

Alasan di balik hal ini yakni karena mencampurkan ASI dan susu formula dapat membuat ASI terbuang percuma bila tidak dihabiskan bayi.

Dengan kata lain, ASI campur susu formula (sufor) di dalam satu botol yang sama dapat membuat asupan ASI bayi kurang optimal.

Padahal, Anda masih mampu untuk memberikan banyak porsi ASI untuk bayi. Lama-kelamaan, mungkin jumlah ASI akan berkurang karena produksinya tidak dimaksimalkan.

Selain itu, pemberian ASI campur susu formula (sufor) dalam satu botol yang sama dapat berpengaruh pada nutrisinya.

Hal tersebut yang menjadi penyebab lain mengapa pemberian ASI vs susu formula sebaiknya dilakukan secara terpisah atau sendiri-sendiri.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. S.T. Andreas, M.Ked(Ped), Sp.A

Kesehatan anak · Rumah Sakit EMC Pekayon


Ditulis oleh Karinta Ariani Setiaputri · Tanggal diperbarui 14/09/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan