backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Mengenal Lanugo, Rambut Halus yang Muncul pada Bayi Baru Lahir

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Novita Joseph · Tanggal diperbarui 25/01/2022

    Mengenal Lanugo, Rambut Halus yang Muncul pada Bayi Baru Lahir

    Saat bayi baru lahir, mereka memiliki rambut-rambut halus pada bagian tubuhnya. Rambut-rambut halus tersebut bernama lanugo. Apakah rambut berlebih pada tubuh bayi itu normal dan bisa hilang? Perlukah orangtua khawatir dengan pertumbuhan rambut halus ini? Berikut penjelasan lengkapnya.

    Apa itu lanugo?

    Lanugo adalah sejenis rambut halus yang tumbuh di tubuh janin saat masih dalam kandungan selama masa kehamilan.

    Rambut halus ini umumnya bisa hilang seiring dengan perkembangan bayi yang semakin besar.

    Berdasarkan buku dari Embroyologi, Lanugo dari Stat Pearls, lanugo berperan penting dalam mengikat vernix caseosa pada kulit janin.

    Vernix caseosa adalah lapisan pelindung pada kulit bayi baru lahir yang terbentuk sejak ia dalam kandungan. Fungsinya untuk mencegah kulit kehilangan air dan melindungi kulit dari kerusakan.

    Kombinasi antara rambut lanugo dan vernix caseosa ini ada kemungkinan berperan dalam produksi hormon yang berbeda pada janin.

    Rambut halus yang tidak berpigmen (berwarna) ini tumbuh sejak bayi berada dalam kandungan, terutama setelah usia janin melewati empat bulan atau kehamilan 20 minggu.

    Awal pertumbuhan rambut halus ini mulai dari kulit kepala sekitar alis, hidung, dahi, dan lanjut sampai kaki.

    Menjelang kelahiran, sebagian rambut halus akan berguguran dan berganti dengan bulu halus atau vellus seperti pada anak-anak dan orang dewasa pada umumnya.

    Pada 30 persen bayi baru lahir, lanugo masih menempel dan ini adalah kondisi normal yang tidak perlu ibu khawatirkan. 

    Apakah lanugo pada bayi perlu pengobatan tertentu?

    Pada dasarnya hadirnya rambut-rambut halus pada bayi ini sendiri bukanlah masalah kesehatan untuk si kecil. Namun, bisa menjadi respons biologis alami terhadap kondisi kesehatan dan tahapan hidup tertentu.

    Maka dari itu, tumbuhnya rambut halus ini bukan sesuatu yang membutuhkan perawatan langsung. Pada bayi, lanugo biasa terjadi dan tidak menimbulkan dampak negatif lainnya. 

    Bayi akan kehilangan rambut secara alami selama beberapa hari atau minggu setelah kelahiran. 

    Lanugo pada orang dewasa

    Jika rambut-rambut halus masih tumbuh di beberapa bagian tubuh pada orang dewasa, ini bisa menjadi tanda kondisi kesehatan yang serius. Berikut dua masalah yang bisa orang dewasa alami.

    Anoreksia nervosa

    Lanugo pada orang dewasa terbilang sangat jarang terjadi. Kalau orang dewasa masih memiliki lanugo, ia bisa mengalami gangguan makan seperti anoreksia nervosa.

    Mengutip dari UR Medicine Children’s Hospital, adanya rambut halus pada tubuh sering terlihat pada pasien anorexia nervosa terutama pada remaja. 

    Rambut halus ini akan hilang saat mereka pulih melalui nutrisi yang lebih baik. Meski begitu, belum ada penelitian lebih spesifik tentang hubungan rambut halus dengan gangguan makan ini.

    Penyakit celiac

    World Journal of Gastroenterology menerbitkan penelitian yang menunjukkan bahwa lanugo tumbuh pada sebagian besar pasien dengan penyakit celiac.

    Celiac adalah penyakit gangguan pencernaan karena kandungan gluten yang ibu atau bayi konsumsi. 

    Orang dewasa dengan penyakit celiac memiliki rambut halus yang tumbuh paling banyak pada area wajah. Wanita memiliki kemungkinan mengalaminya 3 kali lebih besar daripada pria.

    Meski begitu, peneliti melakukan penelitian tersebut pada tahun 2006. Butuh penelitian lebih lanjut dan terbaru mengenai hubungan antara lanugo dengan penyakit celiac.

    Lanugo pada orang dewasa juga berbeda dengan rambut vellus seperti pada bayi. Namun, sebagian rambut baru dan halus tumbuh dalam jumlah lebih banyak pada area tubuh yang tak terduga.

    Pertumbuhan rambut pada orang dewasa bisa ibu anggap sebagai upaya tubuh untuk menghangatkan diri saat merespons kondisi yang berdampak negatif terhadap suhu tubuh.

    Namun, jika lanugo membuat anak minder, konsultasikan ke dokter untuk mencari tahu penanganannya.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Novita Joseph · Tanggal diperbarui 25/01/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan