backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Triamcinolone

Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm. · Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


Ditulis oleh Bayu Galih Permana · Tanggal diperbarui 18/10/2022

Triamcinolone

Triamcinolone merupakan obat kortikosteroid yang membantu mengatasi berbagai macam peradangan. Obat ini tersedia dalam beberapa bentuk dengan fungsi yang berbeda.

Golongan obat: kortikosteroid

Merek dagang triamcinolone: Triamcinolone, Triamcort, Opicort, Cincort, Pizolon, Gencinolon, Zenalog, Sinocort, Flamicort, Nasacort AQ

Apa itu obat triamcinolone?

Triamcinolone adalah obat kortikosteroid yang biasa digunakan untuk meredakan peradangan. National Cancer Institute menyebut, obat ini juga bisa dipakai sebagai pencegahan kanker kulit.

Sejumlah kondisi yang dapat diatasi dengan penggunaan triamcinolone meliputi:

  • pembengkakan, 
  • kulit kemerahan, 
  • radang sendi (arthritis)
  • alergi parah, 
  • asma, dan 
  • kanker kulit.
  • Obat ini bisa Anda temukan dalam berbagai sediaan. Tiap sediaan memiliki fungsi dan manfaat yang berbeda ketika digunakan.

    Maka dari itu, pastikan Anda menggunakan obat ini sesuai rekomendasi dokter. Penggunaan obat yang salah dapat membuat kondisi Anda bertambah parah.

    Dosis triamcinolone

    triamcinolone topikal

    Triamcinolone tersedia dalam bentuk injeksi, nasal spray (semprotan hidung), salep, krim, dan oral. Tiap sediaan mempunyai fungsi dan manfaat yang berbeda.

    Berikut dosis penggunaan triamsinolon secara umum.

    Rinitis alergi (hay fever)

    • Dewasa: semprotkan nasal spray triamsinolon asetonid sebanyak 2 kali (110 mcg) pada masing-masing lubang hidung. Lakukan satu kali sehari. Kurangi semprotan menjadi 1 kali sehari jika kondisi sudah mulai membaik.
    • Anak: semprotkan nasal spray 1 kali sehari pada masing-masing lubang hidung (55 mcg). Bila anak telah berusia 6–12 tahun, jumlah semprotan boleh ditambah menjadi 2 kali jika gejalanya parah.

    Sariawan (mouth ulcer)

    • Dewasa: oleskan salep triamsinolon asetonid 0,1% sesuai ukuran luka tanpa menggosoknya. Lakukan 2–3 kali sehari setelah makan dan sebelum bangun tidur.

    Dermatosis

    • Dewasa: oleskan krim triamcinolone acetonide 0,025–0,5% pada bagian kulit yang terkena dermatosis sebanyak 2–4 kali sehari.

    Alergi

  • Dewasa: awalnya diberikan dengan dosis 4–48 mg per hari, tergantung tingkat keparahan dan pengobatan yang telah dilakukan. Penyesuaian dosis akan dilakukan sesuai dengan kondisi Anda.
  • Anak: dosis obat disesuaikan dengan tingkat keparahan penyakit.
  • Penyakit jantung rematik

    • Dewasa: awalnya diberikan dengan dosis 4–48 mg per hari, tergantung tingkat keparahan dan pengobatan yang telah dilakukan. Penyesuaian dosis akan dilakukan sesuai dengan kondisi Anda.
    • Anak: dosis obat disesuaikan dengan tingkat keparahan penyakit.

    Anemia hemolitik

    • Dewasa: awalnya diberikan dengan dosis 4–48 mg per hari, tergantung tingkat keparahan dan pengobatan yang telah dilakukan. Penyesuaian dosis akan dilakukan sesuai dengan kondisi Anda.
    • Anak: dosis obat disesuaikan dengan tingkat keparahan penyakit.

    Psoriasis parah

    • Dewasa: awalnya diberikan dengan dosis 4–48 mg per hari, tergantung tingkat keparahan dan pengobatan yang telah dilakukan. Penyesuaian dosis akan dilakukan sesuai dengan kondisi Anda.
    • Anak: dosis obat disesuaikan dengan tingkat keparahan penyakit.

    Lupus

    • Dewasa: awalnya diberikan dengan dosis 4–48 mg per hari, tergantung tingkat keparahan dan pengobatan yang telah dilakukan. Penyesuaian dosis akan dilakukan sesuai dengan kondisi Anda.
    • Anak: dosis obat disesuaikan dengan tingkat keparahan penyakit.

    Kolitis ulseratif (peradangan usus besar)

    • Dewasa: awalnya diberikan dengan dosis 4–48 mg per hari, tergantung tingkat keparahan dan pengobatan yang telah dilakukan. Penyesuaian dosis akan dilakukan sesuai dengan kondisi Anda.
    • Anak: dosis obat disesuaikan dengan tingkat keparahan penyakit.

    Kanker (limfoma dan leukemia)

    • Dewasa: awalnya diberikan dengan dosis 4–48 mg per hari, tergantung tingkat keparahan dan pengobatan yang telah dilakukan. Penyesuaian dosis akan dilakukan sesuai dengan kondisi Anda.
    • Anak: pemberian dosis disesuaikan dengan tingkat keparahan penyakit.

    Aturan pakai triamcinolone

    Gunakan triamcinolone sesuai dengan resep dokter. Jangan menggunakan obat ini melebihi dosis atau waktu yang direkomendasikan.

    Pastikan Anda mengikuti petunjuk pada resep. Dokter mungkin menyesuaikan dosis obat untuk mendapatkan hasil yang terbaik.

    Jangan berhenti menggunakan triamcinolone tanpa berkonsultasi dengan dokter. Berhenti menggunakan obat ini dapat menyebabkan masalah seperti:

    • hilang nafsu makan
    • mual, 
    • muntah, 
    • sakit kepala, 
    • demam, 
    • nyeri sendi, 
    • kulit mengelupas, dan 
    • berat badan turun.

    Jangan menggandakan dosis obat ini jika Anda melewatkan dosis sebelumnya. Selalu gunakan triamcinolon pada waktu yang sama setiap hari.

    Jika Anda menggunakan obat ini dengan dosis tinggi dalam waktu lama, dokter mungkin akan mengurangi dosisnya secara perlahan sebelum benar-benar menghentikan pemberiannya.

    Saat dosis dikurangi, perhatikan efek samping yang Anda rasakan. Catat dan sampaikan ke dokter untuk menentukan dosis Anda selanjutnya.

    Dalam menyimpan obat ini, ikuti petunjuk yang ada pada kemasan. Umumnya, obat ini paling baik disimpan pada suhu ruangan, jauh dari cahaya langsung atau tempat lembap. 

    Efek samping triamcinolone

    batuk berdarah

    Seperti obat lain, penggunaan triamcinolone dapat memicu sejumlah efek samping. Beberapa efek samping yang umum terjadi antara lain:

    • susah tidur (insomnia), 
    • perubahan mood
    • sakit kepala, 
    • mual, dan 
    • sakit perut.

    Dalam beberapa kasus, obat ini dapat menyebabkan efek samping serius. Beberapa yang perlu diwaspadai di antaranya:

    • gangguan penglihatan,
    • sesak napas, 
    • depresi berat, 
    • kejang, 
    • batuk berdarah, 
    • pankreatitis, serta 
    • tekanan darah tinggi.

    Jika Anda merasakan tanda-tanda reaksi alergi, segera hentikan penggunaan obat. Anda bisa berkonsultasi dengan dokter apabila kondisi Anda tidak kunjung membaik.

    Peringatan dan perhatian saat pakai triamcinolone

    Sebelum menggunakan obat ini, beberapa hal perlu diperhatikan untuk mengurangi risiko yang mungkin ditimbulkan. Jika Anda hendak menggunakannya, sampaikan pada dokter soal hal-hal berikut.

    • Riwayat alergi terhadap triamcinolone, aspirin, tartazarine, atau obat-obatan lainnya.
    • Obat resep atau nonresep yang sedang Anda konsumsi.
    • Sedang mengalami infeksi jamur pada kulit.
    • Pernah atau sedang mengidap penyakit tertentu, seperti sakit jantung, hati, ginjal, diabetes, tekanan darah tinggi, gangguan mental, atau TBC.
    • Sedang atau berencana untuk hamil dan menyusui.
    • Riwayat pengobatan radang sendi dengan dosis tinggi.

    Nantinya, dokter akan mempertimbangkan apakah Anda boleh menggunakan obat ini atau tidak. Konsumsi obat tanpa izin dokter dapat berbahaya bagi Anda.

    Apakah triamcinolone aman untuk ibu hamil dan menyusui?

    Berdasarkan data Food and Drug Administration (FDA) AS, obat ini masuk dalam kategori C. Ini berarti, penggunaan triamcinolone memiliki risiko pada ibu hamil.

    Triamcinolone boleh digunakan jika manfaat obat lebih besar dari potensi risikonya. Untuk sediaan topikal (oles), hindari pemakaian jangka panjang karena dapat berbahaya bagi janin.

    Sementara itu, hingga kini belum diketahui apakah obat ini aman untuk ibu menyusui. Jika Anda hendak menggunakannya, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.

    Interaksi obat triamcinolone dengan obat lain

    Triamsinolon dapat berinteraksi dengan obat-obatan lain. Sampaikan pada dokter apabila Anda mengonsumsi obat-obatan seperti:

    • aspirin
    • diuretik, 
    • warfarin (pengencer darah), 
    • cyclosporine
    • insulin atau obat diabetes oral, 
    • ketokonazol
    • rifampin, dan 
    • obat kejang (phenytoin, phenobarbital).

    Daftar di atas mungkin tidak mencakup semua obat yang dapat berinteraksi dengan triamcinolone. Maka dari itu, pastikan Anda berkonsultasi dengan dokter sebelum memakai obat ini.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.

    Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


    Ditulis oleh Bayu Galih Permana · Tanggal diperbarui 18/10/2022

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan