backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Cefepime

Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm. · Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 08/03/2022

    Cefepime

    Penggunaan obat antibiotik tentu tak boleh sembarang. Ini termasuk obat antibiotik cefepime atau sefepim yang tersedia dalam bentuk injeksi. Agar aman, ketahui kegunaan, aturan pakai, dosis, serta efek sampingnya melalui penjelasan berikut.

    Golongan obat: Antibiotik

    Merek dagang: Ceforim, Cefinov, Cefepime HCL, Maxilan, Nacepim, Cefepime, Fiontic, Caprifim, Biocepime, Exepime, Zepe, Daryacef, Fourcef.

    Apa itu obat cefepime?

    Cefepime (sefepim) adalah obat antibiotik untuk mengobati berbagai jenis infeksi bakteri.

    Obat ini tergolong ke dalam kelas antibiotik yang dikenal sebagai cephalosporin atau sefalosporin. 

    Fungsi obat cefepime adalah untuk membunuh dan menghentikan pertumbuhan bakteri yang menyebabkan penyakit infeksi

    Sefepim sering digunakan untuk mengobati infeksi bakteri yang terjadi di kulit, saluran pernapasan (termasuk pneumonia), saluran kemih, dan ginjal.

    Obat ini juga digunakan dalam kombinasi dengan metronidazol untuk mengobati infeksi perut.

    Selain kegunaan tersebut, cefepime juga digunakan sebagai terapi empiris untuk pasien demam neutropenia akibat pengobatan kemoterapi atau radioterapi.

    Pasien dengan kondisi ini berisiko terkena infeksi karena kadar sel darah putihnya yang rendah.

    Melansir MedlinePlus, sefepim juga terkadang digunakan untuk mengobati endokarditis (infeksi pada lapisan dan katup jantung), meningitis (infeksi pada selaput otak dan tulang belakang), dan infeksi dalam darah.

    Meski begitu, antibiotik seperti cefepime tidak akan berpengaruh pada infeksi virus, seperti flu.

    Mengonsumsi antibiotik yang tidak diperlukan berisiko menimbulkan infeksi yang kebal terhadap pengobatan antibiotik pada kemudian hari.

    Dosis obat cefepime

    cefpirome

    Obat cefepime tersedia dalam bentuk serbuk injeksi 1 gram yang disuntikkan ke otot atau diberikan sebagai infus ke dalam pembuluh darah (intravena).

    Namun, obat ini perlu dilarutkan dengan cairan terlebih dahulu sebelum digunakan. Sementara dosisnya tergantung pada kegunaan obat.

    Melansir MIMS.com, berikut adalah gambaran dosis obat sefepim.

    Infeksi perut, infeksi saluran pernapasan, infeksi kulit dan struktur kulit, infeksi saluran kemih

    • Dewasa: Infeksi ringan hingga sedang, yaitu 1-2 gram per hari yang terbagi dalam dua dosis. Infeksi berat, yaitu hingga 4 gram per hari yang terbagi dalam dua dosis.

      Dosis diberikan melalui injeksi intramuskular dalam atau sebagai infus intravena selama minimal 30 menit.

    • Anak: Neonatus atau bayi baru lahir, yaitu 30 mg/kg berat badan setiap 12 jam, bisa ditingkatkan menjadi 50 mg/kg untuk infeksi Pseudomonas. Bayi usia >30 hari dengan infeksi ringan hingga berat, yaitu 100 mg/kg berat badan per hari yang terbagi dalam dua dosis.

      Infeksi berat, yaitu hingga 150 mg/kg berat badan per hari yang terbagi dalam dua atau tiga dosis. Dosis total tidak boleh melebihi rekomendasi dosis untuk orang dewasa.

    Terapi empiris untuk pasien demam neutropenia

    • Dewasa: Hingga 6 gram per hari yang terbagi ke dalam tiga dosis. Dosis diberikan melalui injeksi intramuskular dalam atau infus intravena selama minimal 30 menit.

    Setiap orang bisa mendapatkan dosis yang berbeda tergantung pada kegunaan, tingkat keparahan, dan respons Anda terhadap proses pengobatan.

    Konsultasikan dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.

    Aturan pakai obat cefepime

    Selalu ikuti aturan pakai obat antibiotik yang telah dokter berikan atau baca petunjuk yang tertera pada label kemasan sebelum memulai pengobatan. 

    Sefepim adalah obat yang diinjeksikan ke dalam pembuluh darah atau otot.

    Anda mungkin akan mendapatkan obat ini di rumah sakit, tetapi pemberian obat juga mungkin dilakukan di rumah Anda.

    Jika Anda perlu menggunakannya sendiri di rumah, pelajari dan pahami semua instruksi dan cara pengunaan obat yang Anda dapat dari tenaga medis.

    Tanyakan pada tenaga medis bila Anda memiliki pertanyaan. Selalu periksa kelayakan produk sebelum mulai menggunakannya.

    Jika terdapat partikel-partikel mencurigakan atau perubahan warna, jangan lanjut penggunaan dan segeralah buang obat tersebut.

    Umumnya, Anda akan mulai merasa membaik setelah beberapa hari mendapat pengobatan.

    Jika gejala tidak membaik atau justru semakin buruk, sebaiknya konsultasikan kembali pada dokter Anda.

    Meski begitu, Anda perlu menggunakan obat ini sampai waktu yang telah dokter tentukan, meski Anda sudah merasa lebih baik.

    Jangan menghentikan dosis obat terlalu cepat atau melewatkan dosis.

    Bila ini terjadi, infeksi Anda mungkin tidak sepenuhnya terobati dan bakteri bisa resisten terhadap antibiotik.

    Apabila Anda melupakan satu dosis obat, gunakan obat ini sesegera mungkin.

    Namun, bila sudah mendekati waktu dosis berikutnya, lewati dosis yang terlupakan dan kembali ke jadwal dosis yang biasa. Intinya, jangan menggandakan dosis obat Anda.

    Efek samping obat cefepime

    sakit perut pria akibat penyakit megakolon

    Cari bantuan medis segera jika Anda mengalami reaksi alergi saat mengggunakan sefepim, seperti:

    • gatal-gatal,
    • sulit menelan atau bernapas, serta
    • pembengkakan pada mulut, wajah, bibir, lidah atau tenggorokan.

    Selain itu, segera konsultasikan kepada dokter jika Anda mengalami efek samping yang lebih serius, seperti di bawah ini. 

    • Kebingungan atau berhalusinasi.
    • Kejang.
    • Koma.
    • Diare encer dan berdarah dan sakit perut yang parah. 
    • Sulit bicara, membaca, atau memahami perkataan orang lain.
    • Kulit pucat, mudah memar, atau perdarahan yang tidak biasa.
    • Urine berwarna gelap atau kulit dan mata menguning.
    • Kembali demam, sakit tenggorokan, menggigil, atau tanda-tanda infeksi kembali.

    Sementara itu, beberapa orang juga mungkin mengalami efek samping antibiotik sefipime yang umum, seperti di bawah ini. 

    • Nyeri, pembengkakan, ruam kulit di area suntikan.
    • Mual dan muntah. 
    • Ruam atau kulit gatal-gatal.
    • Sakit kepala.
    • Diare.
    • Demam.

    Tidak semua orang mengalami efek samping berikut ini. Mungkin ada beberapa efek samping yang tidak disebutkan di atas.

    Bila Anda memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.

    Peringatan dan perhatian saat pakai obat cefepime

    Anda tidak dianjurkan untuk mengonsumsi sefepim jika memiliki riwayat alergi terhadap obat antibiotik cefepime, cabapenem, penisilin, atau sefalosporin lainnya, seperti:

    Untuk memastikan bahwa cefepime adalah obat yang aman untuk Anda konsumsi, informasikan kepada dokter jika Anda memiliki kondisi medis tertentu, terutama di bawah ini. 

    • Penyakit ginjal.
    • Penyakit hati.
    • Pernah mengidap gangguan pencernaan, terutama colitis.
    • Kekurangan gizi.
    • Sedang hamil atau sedang merencanakan kehamilan.
    • Sedang menyusui.

    Penyimpanan cefepime

    Perhatikan petunjuk penyimpanan obat yang tertera pada label kemasan atau yang apoteker instruksikan.

    Obat yang masih berbentuk serbuk sebaiknya disimpan pada suhu ruangan. Jauhkan dari panas, cahaya langsung, dan tempat yang lembap.

    Obat yang sudah dilarutkan sebaiknya segera digunakan.

    Namun, Anda juga bisa menggunakannya setelah beberapa jam atau hari, tergantung di mana Anda menyimpan obat ini (suhu ruangan atau lemari es).

    Buang obat yang sudah tidak digunakan atau habis masa berlakunya.

    Obat ini harus dibuang dengan cara khusus untuk memastikan bahwa hewan peliharaan, anak-anak, dan orang lain tidak dapat mengonsumsinya.

    Namun, jangan membuang obat ini ke dalam toilet.

    Sebaiknya, perhatikan pada label kemasan atau tanyakan pada apoteker mengenai cara aman untuk membuang obat Anda.

    Apakah obat cefepime aman untuk ibu hamil dan menyusui?

    vaksin COVID-19 ibu hamil

    Obat ini termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori B menurut US Food and Drugs Administration (FDA).

    Artinya, obat sefepim tidak berisiko pada ibu hamil menurut beberapa penelitian.

    Meski begitu, sebaiknya Anda berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter sebelum menggunakan obat saat hamil.

    Dokter akan mempertimbangkan potensi manfaat dan risikonya sesuai kondisi Anda.

    Sementara itu, obat cefepime diketahui dapat mengalir ke ASI dalam jumlah kecil bila digunakan saat menyusui.

    Meski begitu, efeknya pada bayi belum diketahui.

    Oleh karena itu, selalu pastikan kepada dokter mengenai manfaat dan risiko penggunaan obat antibiotik ini saat menyusui.

    Interaksi obat cefepime dengan obat lain

    Interaksi obat dapat mengubah kinerja obat Anda atau meningkatkan risiko efek samping.

    Oleh karena itu, selalu informasikan kepada dokter mengenai obat-obatan, baik obat resep, nonresep, suplemen vitamin, maupun produk herbal, yang Anda konsumsi.

    Berikut beberapa obat yang telah diketahui dapat berinteraksi dengan sefepim.

    Mungkin ada obat lainnya yang bisa berinteraksi dengan cefepime. Tanyakan pada dokter atau apoteker untuk informasi lebih lanjut.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.

    Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


    Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 08/03/2022

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan